Fall

3.1K 173 0
                                    

Akhirnya Rangga dkk sampai di basecamp mereka.

"Anjing!!! Lo kenapa?" Pekik Rangga melihat Yudha yang babak belur.

"Yudha?! Kenapa lo bonyok kaya gitu?!" Tanya Miko kaget.

Yudha hanya tersenyum. "Nanti aja gue jelasin. Sekarang mendingan, tolong bersihin luka gue dulu. Lama-lama perih nih." Kata Yudha memegang sudut bibirnya yang sedikit masih basah.

Yudha langsung tiduran kembali disofa. Willy yang tau maksud Yudha langsung mengambil kotak obat dari Ken yang sedang mengobati Marcell karena tadi sempat berkelahi dengan Miko.

Willy mengobati luka diwajah Yudha dengan diam.

"Hah...gak enak ya jadi gue, seharusnya yang ngobatin tu pacar atau minimal cewe gitu. Ini malah cowo, kesannya keliatan gue itu homo. Ya gak?" Tanya Yudha terkekeh pelan.

"Jing! Najis gue dibilang homo." Kata Willy sedikit menekan luka yang berada dipelipis Yudha.

"Aw...! Ish...! Sakit Willy! Yang pelan dong, nanti lecet nih." kata Yudha dengan suara yang terdengar menjijikan.

"Dih! Najis Yud!" Kata Willy menutup kotak obat sambil menggelengkan kepalanya.

***********

"Han, nih buat kamu."

Sebatang coklat sudah berada didepan mata Hana. Hana lalu melihat ke arah si pemberi coklat dan akhirnya memunculkan wajah Panji yang sudah tersenyum lebar.

Akhir-akhir ini Panji sering memberikan Hana coklat dan dia kini berani memperlihatkan ketertarikannya pada Hana.

Selain coklat, Panji sering sekali memberikan Hana bunga. Hampir setiap pagi setangkai bunga sudah berada diatas meja Hana.

"Eh! Makasih ya." Kata Hana sementara Panji hanya mengangguk.

Ekor mata Hana melihat sosok Dea yang sudah menatap ke arahnya dengan tajam. Namun Hana hanya bisa pasrah dan mungkin mengabaikannya?

"Semangat ulangannya, ya." Panji sedikit mengusap puncak kepala Hana dan duduk di meja bersama sahabat-sahabatnya.

2 jam pelajaran Fisika akhirnya selesai. Pelajaran yang menurut sebagian siswa adalah pelajar yang terkutuk, begitu juga menurut Hana.

Sekarang waktunya pulang sekolah, surganya semua anak sekolah. Pastinya.

"Han, kita jadi kan nonton hari ini?" Tanya Nova mengingatkan Hana bahwa hari ini mereka akan pergi nonton.

Film yang akan mereka tonton adalah Rumah Malaikat. Film Thriller yang menurut Nova beda dari film Thriller lain yang diproduksi oleh Indonesia.

Kenapa beda? Karena nyeritain sekolah Sd. Dan pasti pemainnya anak kecil semua dong. Nah! Itu yang membuat Nova ngebet pengen nonton film itu.

"Jadi dong, yuk!" Seru Hana bersemangat.

*************

YudhaGP : Kamu dimana?

YudhaGP : Jadi gak? Aku nungguin kamu diparkiran.

Hana membaca Line dari Yudha setelah selesai menonton film. Dan kini Hana dan Nova sedang makan bersama. Sontak langsung saja Hana melihat jam tangan dipergelangan tangan mungilnya.

Jam 8 malem.

"Astagfirullah! Gue lupa!" Pekik Hana menepuk jidat nya sedikit keras.

"Hah? Lupa apa, Han?" Tanya Nova dengan mulut penuh dengan makanan.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang