Yudha begitu syok mengetahui apa yang akan terjadi pada Hana. Dia langsung berlari dengan kecepatan yang sangat tinggi, menurutnya. Menyusul Panji yang berada didepannya.
Rahang Yudha mengeras sembari terus berlari. Dengan keras Yudha menarik kerah baju belakang Panji dan mendorong nya ke belakang, hingga panji terjungkal cukup jauh ke belakang. Padahal Panji sedikit lagi menyentuh pundak Hana untuk menyelamatkannya.
Awalnya Panji berpikir bahwa Yudha mencegah nya untuk menolong Hana dan membiarkan Hana celaka. Tapi tenyata Yudha menyingkirkan Panji untuk membantu Yudha memeluk Hana dari belakang dengan begitu erat.
Terlihat penuh perlindungan.
Yudha langsung memeluk Hana dari belakang sehingga tubuh nya yang menghadap langsung orang itu, menjadikan tameng untuk Hana yang sekarang sudah berada dipelukannya.
Yudha mungkin saja mendorong tubuh Hana, tapi dia takut Hana akan terdorong cukup keras akibat dorongannya itu. Sehingga Yudha hanya bisa menolong Hana dengan memeluknya dengan sangat erat dari belakang.
Seenggaknya dengan kaya gini, tubuh gue yang bakalan hancur. Bukan tubuh Hana.
Dan detik kemudian...
Buugh...
Kepala Yudha terhantam batu bata yang sengaja orang itu pukul yang tadinya bermaksud ke Hana.
Rasa sakit yang tidak bisa terdefinisikan langsung muncul, namun Yudha abaikan. Dia langsung berputar membalikan pelukannya, karena kakinya seakan tidak memiliki kekuatan sama sekali. Sehingga untuk kedua kalinya Yudha menjadi tameng untuk Hana.
Kepala Yudha yang terhantam batu bata itu harus kembali menghantam trotoar yang keras, karena dia sengaja membalikan tubuhnya agar dia jatuh terlebih dahulu. Karena kaki nya sudah tidak kuat lagi menopang tubuhnya itu. Ditambah Hana yang juga jatuh diatas tubuh Yudha.
Gadis itu terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Sebelum matanya bertemu dengan mata sayu dan teduh Yudha.
"Yudha?" Lirih Hana dengan matanya yang membulat.
Dia juga syok dengan apa yang baru saja terjadi. Earphone beserta Handphonenya yang jatuh entah kemana, dia abaikan.
"Aku berhasil...selamatkan kamu, Hana. Aku selamatkan kamu..." Senyum Yudha, melihat gadis itu tidak mengalami luka sedikitpun dan dia bersyukur karena bisa menggantikan luka serius yang seharusnya gadis itu alami dengan tubuh nya.
"Kamu kenapa senyum?! Bego!" Kesal Hana sekaligus khawatir melihat mata Yudha yang semakin sayu.
Bahkan pria ini mengabaikan rasa sakit yang teramat sangat dirasakannya.
"Kamu hutang nyawa sama aku dan kamu harus bayar itu semua." Lirih Yudha yang terdengar seperti bisikan kecil ditelinga Hana. Dia berusaha menahan rasa sakitnya. "Kamu engga bisa kabur lagi dari aku, hehehe..."
Bahkan Yudha masih bisa bercanda disaat kritisnya. Rasanya Hana ingin sekali menonjok wajah bodoh Yudha sekarang!
Sampai akhirnya mata itu tertutup sempurna.
"Cuman mulut kamu aja yang tutup! Tapi jangan mata kamu yang tutup!" Bentak Hana mengguncang-guncangkan pipi Yudha. Berusaha membuka kembali mata yang sudah tertutup itu.
Yudha bahkan menyempatkan dirinya tersenyum lagi dengan matanya yang tertutup.
"Y...Yudha?" Lirih Hana melihat genangan cairan merah pekat dari belakang kepala Yudha.
Darah itu mengalir secara perlahan. Dan saat itu Hana sadar, senyuman Yudha sudah hilang dan diganti kan oleh wajah pria itu yang berubah menjadi pucat dan tidak sadarkan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/75939579-288-k325013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionIni tentang Hana Putri Pratiwi Seorang siswi cantik, pintar, cukup populer. Tapi tidak disangka, dia mempunyai masa lalu yang pernah membuatnya terpuruk. Lalu ada Yudha Galuh Pratama Seorang siswa yang pasti ada disetiap sekolah. Ganteng? Tajir? Pi...