Never Be Alone

3.6K 191 7
                                    

Terlihat Hana panik, dia Sedari tadi menelpon seseorang.

"Yudha masuk rumah sakit, Han. Alerginya kambuh."

Kata-kata itulah yang membuat Hana sekarang menjadi panik.

"Maaf sus, ruang Tulip no. 10 dimana?" Tanya Hana.

"Oh, sebelah sana. Lurus terus belok kiri." Jawab suster.

"Makasih."

Hana sibuk mencari keberadaan ruangan tersebut. Terdengar helaan nafas lega saat Hana menemukan ruangan tersebut.

Dengan ragu Hana membuka knop pintu ruangan tersebut dan terlihatlah Yudha dengan tante Tanti. Wajah Yudha terlihat merah dan lebam, akibat alergi nya. Ada juga bintik-bintik merah disekitar tangannya.

Melihat kedatangan Hana, Tanti langsung berdiri dari duduknya. Sedangkan Yudha tidur karena baru saja meminum obat.

"Gimana keadaan Yudha, tan?" Tanya Hana menghampiri Tanti.

"Pas dia pulang dari kantornya, dia ngeluh gatel-gatel. Terus dia pingsan. Tante panik dan langsung bawa dia ke rumah sakit. Kata dokter alergi nya kambuh. Padahal terakhir kaya gini itu, pas dia masuk SMA." Jelas Tanti.

"Emang dia alergi apa, tan?"

"Kepiting."

Mata Hana langsung membulat. "Kepiting?" Beo Hana.

"Iya, apa kamu tau kapan Yudha makan kepiting? Dia engga bakalan kaya gini, kalo bukan makan kepiting."

"Tadi...pas makan siang...Yudha makan kepiting bareng aku." Jelas Hana menundukkan kepalanya.

Tanti tersentak kaget. Ingin rasanya dia menampar Hana sekarang, tapi dia tau jika Hana tidak sengaja melakukan ini semua.

Akhirnya Tanti mendekati Hana dan merangkul Hana. "Udah, gapapa kok. Yang penting hal ini engga boleh terulang kembali."

"Maafin Hana, tan." Lirih Hana.

"Udah...tante tau kok kamu gak sengaja."

"Maaf..."

"Yang terpenting sekarang Yudha udah gapapa. Oh iya, tante boleh minta tolong gak sama kamu?"

"Apa tan?"

"Tolong jagain Yudha dulu ya, tante ada urusan mendadak. Bisa, kan? Tapi tante bisa ke sini nya lagi besok. Gapapa?"

"Iya, tan. Gapapa kok. Hana juga gak lagi sibuk kok. Lagian ini semua salah Hana."

"Hana...gak boleh gitu, ini semua bukan salah kamu kok. Ya udah, tante berangkat sekarang ya. Tolong jaga Yudha."

"Iya, tan."

Tanti melepaskan rangkulannya dan pergi Meninggalkan Hana yang sebelumnya mencium kening Yudha.

***

Dan kini Hana sedang mengelap tangan Yudha, setelah mereka makan malam bersama. Sedari tadi mata Yudha tidak lepas untuk menatap Hana. Dengan lembut Hana mengelap tangan Yudha yang masih terlihat samar-samar bintik merah.

Kini Hana beralih mengelap wajah Yudha. Mata mereka saling bertemu satu sama lain.

"Yud? Kok kamu gak bilang sih?! Kan kalo kamu bilang, kita engga bakalan makan disana." Kata Hana memberhentikan aktifitasnya.

Yudha tertawa kecil. "Percuma, aku mau ngomong juga engga bakalan dianggap."

"Eh? Kok kamu ngomong kaya gitu?"

"Habis kalian asyik banget ngobrolnya, jadi aku gak enak kalo nyela."

"Kamu harusnya bilang!"

"Yang penting kan sekarang aku udah gapapa."

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang