Swap It Out

3.3K 166 0
                                    

Sontak Yudha langsung menatap Hana kaget.

"Kamu mau ngapain?!" Tanya Yudha kaget.

Hana yang tau maksud pertanyaan Yudha langsung menoyor pelan kepala Yudha.

"Dih...jangan omes deh, aku cuman mau liat luka dipunggung kamu doang kok." Jelas Hana.

"Aku engga papa kok."

"Boong, kalo engga papa kenapa pas aku sentuh kamu langsung ngelonjak kaget dan ngeringis sakit?" Tanya Hana.

Yudha hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sekarang jujur sama aku, sakit gak?" Tanya Hana tegas.

"Hmm...iya, sedikit." Jawab Yudha pelan.

"Cepet buka." Tegas Hana.

Dengan perlahan Yudha membalikkan badannya dan sedikit membuka bajunya. Dan terlihat luka memar yang sedikit membiru dan mengeluarkan sedikit darah dari punggung Yudha.

"Astagfirullah...! Sedikit sakit kata kamu?! Ini pasti sakit banget Yud." kata Hana mengambil kotak P3K dilemari UKS.

"Walaupun lukanya sebesar apapun, aku engga bakalan ngerasa sakit. Kenapa? Karena obatnya ada dihadapan aku, yaitu kamu. Hana. Senyuman kamu bisa ngilangin semua rasa sakit aku." Jelas Yudha menatap lekat ke dalam mata Hana.

Hana tersipu malu. Pipinya bersemu merah mendengar penjelasan dari Yudha. Hana mencoba mencari kebohongan didalam mata Yudha, namun nihil. Tidak ada sedikitpun kebohongan terlihat dimata Yudha.

"Ish...gombal, ya udah kamu balik badan aku obatin luka kamu dulu." Jelas Hana.

Yudha akhirnya membalikan badannya.

"Tahan bentar ya." Kata Hana lembut dan mulai membersihkan luka Yudha dengan kasa yang sudah diberi alkohol.

Sesekali terdengar ringisan dari Yudha saat lukanya terkena alkohol.

Sampai Hana selesai membersihkan luka Yudha, tidak ada suara yang keluar dari mereka. Hanya terdengar ringisan kecil dari Yudha.

Tepat setelah Hana membalut luka Yudha, bel masuk berbunyi.

"Hah...akhirnya selesai juga. Udah bel nih, aku ke kelas dulu ya. Takut ada guru." Kata Hana hendak pergi.

Yudha juga akhirnya mengikuti Hana dari belakang. Melihat itu, Hana menghentikan langkahnya dan menahan tangan Yudha.

"Eits...kamu masih sakit, mendingan istirahat dulu disini." Cegah Hana membawa Yudha kembali ke ranjang UKS.

"Aku udah engga papa kok Han, aku harus ke kelas juga. Ada ulangan nih."

"Nanti bisa nyusul ulangan mah gampang."

"Engga, aku mau ulangan sekarang. Kalo ulangan susulan pasti diruang guru, aku suka risih kalo diliatin sama guru-guru. Mendingan aku ulangan sekarang aja. Lagian yang sakit punggung aku ini, bukan otak aku kan?" Tanya Yudha tidak mau kalah. Hana hanya mengeluarkan nafas beratnya.

"Ya udah deh, aku anter ya."

"Engga usah, lagian yang sakit kan..."

"Punggung kamu bukan kaki kamu, kamu pasti bisa sendiri." Kata Hana melanjutkan perkataan yang ingin Yudha katakan. "Iya...iya deh. Ya udah hati-hati ya. Kalo sakit bilang aja ke guru nya, oke." Tambah Hana.

"Iya, bawel. Ya udah, yuk." Ajak Yudha menarik tangan Hana.

******

Akhirnya bel pulang berbunyi, seperti biasa semua siswa berbondong-bondong keluar kelas.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang