Mercy

3.2K 180 0
                                    

"Han?"

Hana mengerjapkan matanya beberapa kali ketika dia melihat sesosok orang yang sedang dia mimpikan tadi berada didepannya.

"Mimpi buruk ya? Kamu keliatan gelisah banget." Kata Yudha memastikan keadaan Hana yang kini merubah posisinya ke yang lebih nyaman.

Hana baru tersadar bahwa selama perjalanan dari rumah sakit, dia tertidur di mobil Yudha.

Hana mengusap wajahnya pelan mencoba menghilangkan mimpi gila itu. Matanya menatap dalam-dalam bola mata Yudha.

"Jangan jauhin aku. Aku butuh kamu kalo nanti aku terluka." Kata Hana pada Yudha.

Yudha sedikit terkejut mendengar perkataan Hana, namun sedetik kemudian Yudha tersenyum mengiyakan perkataan Hana.

Keesokan harinya, Hana sudah kembali lagi ke sekolah. Padahal orang tuanya menginginkan Hana untuk istirahat beberapa hari. Tapi Hana ngotot ingin sekali pergi ke sekolah. Jadi akhirnya, dia pergi dengan diantarkan oleh supir pribadinya.

Dan sekarang Hana sedang berada ditoilet sekolah. Saat Hana keluar dari toilet, terlihat Geng Dea sedang menunggunya diluar. Salsa langsung mengambil alih tas yang dibawa Hana dan membongkar tasnya dengan mengeluarkan semua barangnya. Sedangkan Fanny dengan santainya memakai Eyeliner.

"Engga ada apa-apa." Desis Raisa.

"Ya ampun, jelek banget." Keluh Salsa.

"Kalian santai aja, Girls." Kata Fanny.

Sedangkan Hana Hanya diam sampai dia tidak tahan lagi.

"Apa yang kalian lakuin sih?!" Bentak Hana membereskan barang-barangnya.

"Dimana lo nyembunyiinnya?" Tanya Raisa.

"Engga mungkin cewe kaya lo bisa direbutin sama cowo kaya Panji dan Yudha. Pasti lo pake pelet kan?! Mana pelet nya?" Tuduh Salsa.

"Maksud kalian Apaan sih?! Pelet...pelet...pelet apaan?!" Bentak Hana.

"Heh! Lo pikir kita bego apa, muka lo yang pas pas an kaya gini bisa direbutin sama cowo yang ganteng nya minta ampun kaya mereka. Cepet mana pelet lo." Kata Fanny.

"Gue engga punya pelet." Kata Hana pelan karena takut.

Mereka memojokan Hana ke pintu toilet.

Mereka semua menggerebek Hana sampai-sampai baju Hana sobek. Hana yang sangat marah langsung melawan Fanny dengan mendorongnya tapi aksinya terhalang karena dia kalah orang. Raisa dan Salsa langsung mendorong Hana ke dalam salah satu toilet.

"Ya ampun! Apa lo mau mati? Hah?!" Teriak Raisa.

Ditengah perkelahian mereka, datang seseorang dengan tampang yang dingin menatap ke arah Fanny, Raisa dan Salsa.

"Keluar." Kata Raisa datar pada orang itu.

Tapi orang itu Malah melotot ke arah mereka dan masih berdiam diri ditoilet.

"Berani-beraninya lo melotot ke kita." kata Fanny mendekati orang itu.

"Apa lo mau gue pukul sampe mati?" Tanya Raisa menunjuk ke arah wajah orang itu.

Dengan cepat orang itu memelintir tangan Raisa yang tadi digunakannya untuk menunjuk ke arahnya lalu mendorong nya.

"Ya ampun!" Teriak Salsa kaget dan mendekati orang itu.

Orang itu langsung menendang perut Salsa hingga tubuh Salsa tersungkur. Hana melongo kaget melihat sahabatnya itu.

"Heh! Lo siapa? Lo dari kelas berapa?" Tanya Fanny.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang