One Love

4.3K 215 15
                                    

Seperti biasa, setelah bel istirahat berbunyi Yudha dkk langsung pergi ke kantin. Disepanjang jalan mereka menuju kantin, semua siswi pasti membicarakan mereka.

Tapi itu sudah menjadi hal yang lumrah bagi mereka.

Terlihat raut wajah Miko yang kusut sedari kelas sampai mereka duduk di kantin.

"Lo kenapa, Ko?" Tanya Rangga menyeruput cola nya.

"Hah...biasa, emangnya gue jelek yah?" Tanya Miko tertunduk lesu.

"Coba gue liat." kata Marcell mengangkat dagu Miko.

"Hm...iya juga sih, lo emang jelek." canda Marcell tertawa.

"Kan, dugaan gue bener ternyata." kata Miko tertunduk kembali.

"Sebenernya loo kenapa sih?!" Tanya Ken.

"Gue abis berantem lagi ama Salwa."

"Terus...hubungannya sama tampang lo apa?" Tanya Rangga.

"Akhir-akhir ini gue sering berantem sama Salwa, apa karena tampang gue jelek?" Tanya Miko balik.

"Ko...dengerin gue ya...cinta itu gak mandang tampang. Kalo dia cinta sama lo cuman karena tampang lo doang, terus kalo dia nemu cowo yang tampangnya lebih dari lo, pasti dia bakalan pindah ke cowo itu. Kunci dari cinta itu cuman ada 2, yaitu kenyamanan dan kepercayaan.

"Bukan masalah tampang atau harta yang lo punya, tapi masalah kenyamanan dan kepercayaan yang lo kasih ke dia. Kalo dia udah nyaman sama lo, gue jamin dia gak bakalan lari dari lo. Nyaman dan percaya itu datengnya dari hati, Ko." jelas Yudha panjang lebar.

"Noh...dengerin tuh, Ko." tambah Ken.

"Tetaplah jadi diri lo sendiri yang kocak dan gokil. Tampang lo gak cocok kalo kusut kaya gini, masa badut ancol tampangnya kusut kaya gini sih." canda Marcell.

"Jrit! Fuck, buat lo Cel." Kata Miko.
"Makasih ya, Yud. Sekarang gue sadar dan gue tau apa yang harus gue lakuin selanjutnya." Tambahnya.

"Itu udah jadi tugas kita kali, Ko. Kita kan sahabat." timpal Willy.

"Iya...dan kita bakalan siap bantu lo dalam suka maupun duka." kata Yudha menepuk pundak Miko.

"Sebenernya ada satu orang lagi yang harus kita bantu dalam masalah percintaan ini." kata Willy.

"Siapa lagi?" Tanya Rangga menaikan sebelah alisnya tanda dia tidak mengerti.

"Ah...gue tau." kata Ken menyeringai.

"Ah..." kata Rangga, Marcell dan Miko bersamaan.

Yudha hanya diam dan menaikan sebelah alisnya.

"Apa? Maksud kalian gue?" Tanya Yudha menunjuk dirinya sendiri.

Semuanya mengangguk setuju dengan perkataan Yudha.

"Kita udah tau kali, kalo lo itu suka kan ama Hana." kata Rangga menaik turunkan alisnya.

"Kita pasti bantu lo kok, tenang aja." tambah Ken.

"Terserah." kata Yudha dan meninggal kan mereka.

" kata Yudha dan meninggal kan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang