Imagination

3.7K 198 1
                                    

Mereka menaiki semua wahana yang ada disana, sesekali Hana tertawa akibat lelucon dari Yudha. Yudha yang melihat Hana tersenyum senang, sangat senang karena sepertinya Hana menyukai jalan-jalan yang dia rencanakan.

Sebenarnya Yudha ingin sekali menggenggam tangan Hana, tapi dia mengurungkan niatnya. Yudha masih takut, takut jika bertindak terlalu cepat akan merusak moment yang indah ini. Atau malah menghancurkan hubungannya dengan Hana sekarang.

Cukup lama mereka bermain, hingga tidak terasa sore pun menjelang. Dan pasti nya itu membuat perut 2 insan manusia yang sedang kasmaran ini memberontak ingin diberi makan.

"Mendingan kita makan dulu deh." saran Hana saat mereka sudah keluar dari rumah kaca. Yudha mengangguk setuju.

"Kita makan dimana?" Tanya Yudha. Hana mengedikkan bahunya dan berjalan terlebih dahulu sambil mengamati wahana permainan yang ada disana.

Seketika matanya membulat saat mendapati salah satu taman yang tidak jauh dari tempat mereka berada, terdapat kedai makanan yang cukup terkenal di tempat itu.

"Yudha kita ke..."

"Hana awas!"

Dengan cepat Yudha menarik tubuh Hana ke dekapannya. Karena saat Hana membalikan tubuhnya ke arah Yudha, seorang pesepeda hampir akan menabrak Hana. Dan ya...sekarang posisi mereka seperti orang yang sedang berpelukan? Hmm...kurang lebih seperti itu.

Hana yang masih berada didekapan Yudha masih kaget, kaget karena peristiwa tadi. Dan...dia juga kaget karena posisi mereka saat ini, Hana berada didekapan Yudha.

Kehangatan dari pria ini bisa Hana rasakan, sepertinya kehangatan itu menjalar ke seluruh tubuhnya.

Dengan cepat Hana mendorong pelan tubuh Yudha, karena sejujurnya dia takut. Takut jika saja Yudha merasakan atau mendengarkan detak jantungnya yang bodoh ini. Pria ini menatap ke arah Hana dengan sangat khawatir.

"Kamu engga kenapa-napa?" Tanya Yudha memeriksa lengan Hana.

Tapi dengan cepat Hana melepaskan pegangan Yudha, yang membuat pria ini seketika heran.

"Aku baik-baik aja, kok." jawab Hana berusaha tenang dan berusaha meyakinkan Yudha.

Lalu menatap pria ini, lebih tepatnya sih berusaha untuk menatap pria ini. Hana tidak tahan dengan sengatan listrik yang dihasilkan pria ini.

Dan mungkin hanya Hana yang merasakannya. Karena, pria ini sepertinya tetap tenang. Dan ya...saat didekapannya, Hana sama sekali tidak mendengar detak jantung Yudha yang berbunyi tidak karuan layaknya yang Hana rasakan.

Lo mikir apaan sih?!

Mungkin dulu dia nyatainnya pas lagi khilaf
Dan kalo dia emang gak suka sama lo, biarin aja kali. Han.
Toh, lo juga engga mau jatuh cinta lagi. Kan?
Tapi kenapa dia ngajak gue jalan?
Tapi engga, Han. Ini cuman jalan-jalan biasa kok

"Hana, kamu kenapa? Engga laper?" Tanya Yudha yang sedang makan steak yang baru saja datang ke meja mereka.

Hana yang tadi sedang Melamun atau yang lebih tepatnya sedang berkelahi dengan batinnya sendiri, langsung menggelengkan kepala dengan cepat.

"Engga kenapa-napa kok, pastilah aku laper. Orang dari tadi kita engga makan apa-apa saking keasyikan sama wahana yang ada disini." kata Hana terkekeh dan memasukan kentang ke dalam Mulut nya.

"Kamu lucu dan keliatan cantik, tau gak." kata Yudha terkekeh.

Hana yang mendengarnya hanya tersenyum, dia tidak tau harus membalas apa. Karena sekarang dia sedang merasakan kupu-kupu yang beterbangan dengan bebasnya didalam perut Hana.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang