I'ii Show You

3.5K 203 1
                                    

"Gue akan lebih jujur ke lo mulai sekarang." kata Hana memegang tangan Dea.

Kecuali tentang Panji.

Mereka akhirnya sama-sama tertawa.

"Udah cukup. Bawa nih piringnya." kata Bimo. Hana dan Dea membantu Bimo.

"Gue sangat khawatir kalo kalian engga jadi dateng kesini dan engga bakalan makan ini. Pasti gue bakalan jadi Jomblo beneran." kata Bimo yang dibuat semenyedihkan mungkin.

"Makasih ya Bim, lo udah ngesatuin kita lagi." kata Hana memberikan sendok ke Dea.

"Heh! Seharusnya lo lebih banyak lagi bawa makanannya." keluh Dea.

"Dih...! Berhenti ngomong dan makan yang banyak." kata Bimo.

"Makan yang banyak ya Han." kata Dea.

"Iya, selamat makan semuanya." kata Hana dengan ceria.

MaafIn gue ya Dea, gue belum bisa sepenuhnya terbuka ke lo.

"Oh iya, gue ngeliat Yudha disekolah hari ini." kata Bimo ditengah acara makan mereka.

Mata Hana langsung melotot mendengar nama itu.

"Apa? Dimana lo ngeliatnya?" Tanya Hana.

"Didepan ruang BP." Jawab Bimo.

"Ini kan hari libur, kenapa dia ada disana? Apa dia ngomong sesuatu ke lo?" Tanya Hana lagi.

"Engga, emangnya kenapa? Apa lo ada urusan sama Yudha?" Tanya Bimo balik.

"Huh? Engga." Hana menyangkal dengan menggelengkan kepala dan tersenyum. Kemudian meneruskan kembali makannya.

"Lo tadi liat kan Bim? Dia megang tangan gue dan ngomong 'Gue akan lebih jujur ke lo mulai sekarang." kata Dea meniru gaya bicara Hana.

"Pastilah gue liat."

"Lo tau dimana tempat les yang bagus gak?" Tanya Hana mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Engga, engga tau." jawab Bimo cepat.

"Gue lagi butuh les tambahan buat nilai gue." kata Hana mencoba lagi untuk mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Kita masih menunggu...kita masih menunggu." kata Dea memberikan kode untuk Hana lebih terbuka.

Akhirnya Hana memberhentikan acara makannya dan menghembuskan nafasnya kasar. "Sebenernya..."

"Ya, teruskan." kata Bimo.

"Yudha udah nyatain cinta ke gue." akui Hana.

"Berhenti omong kosong dan kasih tau yang sebenernya." keluh Dea. Sedangkan Bimo menahan tawanya.

"Beneran! Gue engga tau kenapa dia bisa bersikap kaya gitu. Dia nembak gue tapi sampai sekarang engga pernah ngajak gue nge date. Gue bingung banget, apa gue harus nerima dia atau engga. Tapi entah kenapa gue mau dia ngajak nge date gue dulu baru gue kasih jawaban iya atau engga nya. Yang jelas, ini aneh." jelas Hana panjang lebar.

Dea dan Bimo hanya diam dan melongo.

"Apa yang harus gue lakuin?" Tanya Hana pada keduanya.

"Huh?!" Kata Dea kaget.

"Gue tau kalian gak bakalan percaya. Kalian aja gak percaya apalagi gue." kata Hana makan kembali.

"Apa yang terjadi sebenernya?" Tanya Dea bingung.

"Gue udah pernah bilang sebelumnya, kan ke lo? Ada sesuatu diantara mereka." komentar Bimo.

"Heh! Ceritain ke gue dari awal. Berhenti dulu makannya dan ceritain ke gue dengan detail." kata Dea merebut sendok yang berada ditangan Hana.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang