Yudha terkejut dan diam mematung. Kedua tangannya ingin sekali membalas pelukan Hana tapi dia ragu. Dingin nya malam itu seolah membekukan pikirannya. Tubuh yang basah semakin menambah dinginnya jiwa. Namun hatinya tidak bisa menolak membiarkan Hana terus menangis.
Perlahan tangan kiri Yudha melingkar di punggung Hana dan tangan kanannya mendekap kepala Hana.
"Menangislah." lirih Yudha.
Hana mengencangkan pelukannya dan menangis. Dia mengabaikan apapun yang orang-orang pikirkan tentangnya saat ini. Hana terlalu lemah untuk menjadi kuat saat ini. Dia tidak bisa lagi menahan rasa kesal, marah, emosi dan malu bercampur menjadi satu. Bahkan dia tidak perduli lagi dengan tubuhnya yang masih basah.
Dalam hatinya Hana hanya mau menangis meluapkan semuanya. Rasa sakit yang dia rasakan dari dulu sampai sekarang, dia luapkan sekaligus dalam dekapan Yudha.
Dan sesekali Yudha mengusap dan menepuk lembut kepala Hana untuk menenangkan Hana.
Yudha ikut larut dalam suasana malam ini. Dia menutup matanya merasakan pelukan dari Hana, terasa hangat dalam dingin. Detak jantung yang tadinya berdetak kencang kini mulai teratur.
Kedua orang itu berhasil menjadi pusat perhatian semua orang yang ada dilobby gedung itu. Kini semakin banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Tapi sebenarnya ada sepasang mata yang menatap mereka dengan rasa ngilu dalam hatinya.
Sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan bagaimana Hana menatap wajah Yudha sampai Hana yang tiba-tiba memeluk Yudha didepan umum.
Ada beribu-ribu jarum yang seolah sedang menusuk-nusuk hatinya saat ini. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa melihatnya dalam diam disalah satu sudut lobby gedung itu dengan mata yang berkaca-kaca.
Mobil Hana sudah terparkir di depan gedung. Dan Willy yang sudah memberhentikan mobil Yudha dibelakang mobil Hana, turun dari mobil. Ken dan Rangga juga ikut turun. Yudha melepaskan genggaman tangannya dari Hana dan berjalan cepat mendekati Willy.
"Lo masuk aja ke mobil gue. Ikuti mobil Hana dari belakang. Oke?! Kasih tau Ken ama Rangga." kata Yudha pada Willy. Willy hanya mengangguk.
Hana sudah duduk Di kursi kemudi dengan masih terisak. Yudha membuka pintu depan mobil Hana.
"Biar aku aja yang nyetir." pinta Yudha.
Hana mengikuti perintah Yudha. Dia langsung pindah ke kursi sebelahnya. Yudha langsung masuk dan menyalakan mobil Hana.
Saat akan melajukan mobilnya, Yudha tidak sengaja melirik ke arah luar jendela. Lebih tepatnya pintu masuk utama gedung itu.
Lo! Lo yang udah bikin cewek yang gue sayang kaya gini. Liat aja, gue bakalan kasih perhitungan sama lo.
Yudha terus memperhatikan orang yang sudah masuk ke dalam gedung itu dengan tangannya yang memegang erat stir mobil. Menahan emosi nya.
"Yud...Yudha..." panggil Hana pada Yudha.
Yudha tidak sadar Hana sedari tadi memanggil-manggil namanya.
Tiin...tiin...
Willy membunyikan klakson mobil Yudha dibelakang.
"Hah?!"
Yudha tersadar dan langsung melajukan mobilnya.
Hana mulai merasa tenang. Dia berusaha melupakan kejadian dikolam renang tadi. Suasana didalam mobil sangat hening. Hana dan Yudha sibuk dengan pikiran nya masing-masing.
"Yud, Maafin aku." kata Hana memecahkan keheningan diantara mereka.
"Kenapa harus minta maaf?" Tanya Yudha.
"Karena aku udah ngebuat tubuh kamu jadi basah. Kayanya aku udah banyak ngerepotin kamu deh." jawab Hana.
"Ha...ha...ha...justru aku yang harusnya minta maaf sama kamu." tawa Yudha.
"Maksud kamu?" Tanya Hana bingung.
"Soalnya aku udah ngebuat jok mobil kamu basah." jawab Yudha.
"Makasih Yud." kata Hana tulus. Yudha hanya tersenyum.
Akhirnya mereka sampai didepan rumah Hana. Saat itu waktu menunjukkan jam 11 malam. Pantas jika orang tua Hana terjaga diteras rumahnya.
"Yah, kayanya itu mobil Hana." kata Bunda Hana berdiri melihat mobil yang baru saja datang.
Yudha dan Hana keluar bersamaan dengan Willy, Ken dan Rangga. Mereka berlima kemudian berjalan bersama ke dalam rumah Hana. Orang tua Hana terlihat tegang melihat Putri semata wayangnya dikawal oleh 5 Pujangga. Dengan 2 anak remaja didepannya dalam keadaan basah tapi 3 orang lainnya tidak.
"Kenapa pulangnya larut kaya gini?!" Tanya Ayah Hana. "Ini juga! Kenapa baju kalian berdua basah?!" Tambah nya memandang baju Yudha dan Hana yang basah.
Hana tidak menjawab semua pertanyaan dari Ayah nya dan memilih untuk menunduk. Yudha yang melihat Hana seperti itu akhirnya angkat bicara.
"Hmm...sebelumnya maaf Om. Tadi pas di acara ulang tahun, Hana kepeleset terus jatoh ke kolam renang. Karena kolam renangnya dalem dan ternyata Hana engga bisa berenang. Jadi Yudha bantu Hana buat keluar dari kolam renang." jawab Yudha dengan cerita yang dibuatnya sendiri.
"Apa?! Tapi kan..."
"Udah lah Yah...liat anak kita kedinginan. Biarin Hana sama Yudha ganti baju dulu. Kasian mereka kedinginan." potong Bunda Hana yang melihat Hana menggigil kedinginan.
"Hmm...sebelumnya maaf lagi Tante. Bukannya Yudha nolak tawaran dari Tante, tapi...Yudha langsung pamit pulang aja. Soalnya udah malem. Pasti Ibu dirumah udah khawatir sama Yudha. Sekali lagi maaf ya Tante." kata Yudha sopan.
"Tapi Yud, baju kamu basah semua. Nanti kamu sakit kalo gak ganti baju dulu." nyela Hana.
Akhirnya dia perhatian juga ke gue.
"Hmm...gapapa kok, lama-lama juga kering sendiri kok." jawab Yudha tersenyum.
Setelah bersalaman dengan orang tua Hana, Yudha dkk langsung masuk ke dalam mobil mereka. Willy langsung melajukan mobilnya dengan cepat.
*******
Semenjak insiden dikolam renang, banyak siswa yang membicarakan tentang Hana. Sekarang Hana semakin populer akibat rumor tentang hubungan nya dengan Panji.
Sebagian siswa ada yang mempercayai omongan Panji di acara ulang tahunnya, ada juga yang tidak. Namun sebenarnya, Hana tidak ambil pusing soal kejadian itu. Dia tidak perduli dengan pandangan orang lain tentang dirinya meski harga dirinya terluka.
Biarlah waktu yang akan menghapus rasa sakit itu.
Sedangkan Yudha, dia selalu terlintas diingatannya saat Hana memeluk dia di gedung. Walaupun Yudha tau mungkin saat itu Hana mungkin hanya spontan saja memeluknya karena Hana sudah tidak kuat untuk menahan tangisannya. Pelukan itulah yang membuat perasaan Yudha semakin dalam ke Hana.
Back to Hana...
Yang sekarang Hana pikirkan adalah bagaimana kehidupannya nanti, karena dia sudah membuat para singa betina bangun dari tidurnya.
Maksudnya, geng Dea yang asalnya respect padanya sekarang malah membully nya. Soal Dea, dia malah menjauhi Hana. Seperti sekarang ini.
Dilihatnya Dea hanya menatap sinis kearah Hana dan kembali mengobrol dengan geng nya yang sedang mengobrol di sudut kelas Hana dan Dea. Hana kini hanya bisa terpaku dalam diam nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/75939579-288-k325013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionIni tentang Hana Putri Pratiwi Seorang siswi cantik, pintar, cukup populer. Tapi tidak disangka, dia mempunyai masa lalu yang pernah membuatnya terpuruk. Lalu ada Yudha Galuh Pratama Seorang siswa yang pasti ada disetiap sekolah. Ganteng? Tajir? Pi...