Hi reader, ini cerita aku bergenre romance yang kedua. Sebelumnya aku udah nulis cerita dengan genre yang sama yaitu Losing You is Sucks! ceritanya masih ongoing sih, dan nulis cerita pendek dengan genre horror-gore gitu yang berjudul Hate You to Death, dan udah tamat. Semoga kalian suka sama cerita aku yang satu ini ya. Dimohon kritik dan sarannya agar aku bisa menulis cerita jadi lebih baik lagi^^
"Gimana gue bisa deket apalagi yang namanya suka sama dia? ya walaupun gue emang gak punya perasaan apa-apa sama dia. Tapi ini karena dia adalah cowok popular seantero Bellva International High School sih! Iya gue tau gue siapa, dan dia siapa. kalo kayak gini caranya bisa-bisa gue dikeroyok sama cewek-cewek satu sekolah kalo terus-terusan deket sama dia" ujarku dengan nada panik.
"ya ampun Je.. lo yang nanya, lo sendiri yang jawab. Calm down aja sih lagian kan ini tentang lo dan dia. Bukan tentang lo, dia, dan cewek-cewek satu sekolah" ucap Willa menenangkanku.
Masih tidak tau harus bagaimana lagi. Mungkin sekitar satu jam aku sudah mengumpat di kelas ini. Hapeku masih berdering tak karuan, membuat bising kelas ini.. Untung saja jam sekolah sudah bubar, jadi kelas ini sudah tak berpenghuni. Inginnya aku reject, tapi aku tidak mau membuat suatu kesalahpahaman antara aku dan cowok itu, cowok yang menyita perhatianku untuk pertama kalinya di sekolah ini. Perhatian dalam artian, aku melihat dia secara detail karena sebelumnya aku tak pernah memperhatikan cowok sampai segitunya, dan itu bukan perhatian yang merujuk pada suatu perasaan yang sering disebut dengan suka atau naksir.
"ini salah banget gue kenal sama dia, salah banget deket sama dia, segala tukeran nomer hape lagi" aku menepuk jidatku dengan kerasnya.
"jadi gimana dong Will? gue gak mau jadi kayak lukisan di sebuah gallery yang ditonton bahkan dipelototin sama orang-orang, masih mending dipelototinnya karena suka, lah ini kesel karena aku deket-deket dengan cowok idaman mereka" tanyaku sambil mencengkram tangan Willa.
"Je, sakit!"
"maaaaf.. trus gimanaaa? kakak-kakak senior masih nyariin gue tuh"
"yaudah kita ikutin alur cerita ini. Pusatnya kan ada di cowok itu! kita ikutin alurnya" jawab Willa dengan tenang.
"gue ikutin deh apa kata lo, Will!" semangatku naik beberapa persen.
"sip!!" Willa mengacungkan jempolnya, lalu ia mengajakku untuk keluar kelas dan menghadapi gempuran kakak-kakak senior yang siap mengahdang kita.
Tadinya kita berjalan dengan santainya, tapi dari kejauhan terlihat beberapa kakak-kakak senior yang sedang berbincang-bincang. Salah satu diantara mereka melihat ke arah kita, dalam sepersekian detik raut wajah mereka berubah menjadi sekumpulan tokoh antagonis yang siap menyiksa tokoh protagonis yang polos dan baik hati seperti kita *agak lebay.
Tiba-tiba Willa menghentikan langkahnya, dan berputar balik. Ia pun menyeretku seperti tas yang talinya baru putus. Dengan sangat terpaksa, aku dan Willa pulang sekolah lewat pintu belakang sekolah. Sepertinya wajar nyali kita menjadi ciut seperti ini, ini tak jauh-jauh dari peran kita yag hanya sebagai siswi baru, dan kalau macam-macam bakal ada di daftar hitam aka black list.
Hari ini kita bisa pulang dengan selamat, bisa bernafas lega sedikit saja itu sudah sebuah anugerah untuk kita. Tapi entah bagaimana untuk besok, besok, dan besoknya lagi di sekolah. Kalau kata Willa, mungkin kita akan jadi remukan keripik.
Simak awal mula ceritanya sabtu depan ya. Terima kasih karena sudah meluangkan waktu kalian yang berharga untuk membaca cerita ini. Jangan lupa komen dan vote nya, okay^^

KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Him
RomanceBerawal dari siswa-siswi yang tak saling mengenal, antara lain Jefanka dan Yugo. Mereka bertemu secara tak sengaja di sebuah waktu yang tak terduga. Kejadian demi kejadian membuat mereka dekat dan sesuatu hal yang tak diharapkan terjadi, tumbuh...