Part 38 : Mencocokan hati (3)

2.5K 165 18
                                    

Sepertinya sudah lama sekali aku tidak berkemah di alam terbuka. Dengan hanya menggelar satu tikar besar, kita berbaring di hamparan hutan ini. Melihat cerahnya langit hingga kami bisa melihat banyaknya bintang dengan jelas. Aku berbaring di samping Nico. Kita berdua sedang berlomba siapa yang paling banyak menghitung banyaknya bintang di langit. 

"Gue dapet 10 nih!" seru Nico. 

"Gue dapet 20," kataku dengan menjulurkan lidah kepadanya. 

"Apanya yang 20? Paling lo kaliin dua tuh!" responnya yang tak terima. 

Kemudian ia menjitakku pelan. 

"Aw! Sakit tau!" 

"Lebih sakit mana sama ini?" tanyanya lalu menggelitikiku tanpa ampun. 

"hahaha iya ampun baginda raja," kataku sambil tertawa lepas. 


Aku tak tau yang lainnya sedang apa, yang jelas mereka sedang berbincang masing-masing. Di sisiku yang lain ada Genta. Entah sedang apa dia, hingga tak bersuara sedikitpun. Aku melihatnya sedang memandang lurus ke atas. 

"Woi Ta jangan bengong! Gak baik!" bisikku sambil terkekeh kecil. 

"Bikin kaget aja lo Je! Gue lagi fokus liat bintang. Rasanya udahlama banget gue gak berbaring kayak gini trus mandang langit tanpa adanya penghalang." 

Sama seperti yang aku rasakan.

Tiba-tiba Oka sibuk sendiri keluar masuk tenda untuk mencari barang-barang yang dibawanya. 

Lalu dia bediri dan mengatakan, 

"Guys, gimana kalau kita adain jurit malam?" tanyanya sambil tersenyum lebar hingga memperlihatkan giginya yang seperti memperlihatkan kilauan cahaya. 

"Senyum lo biasa aja napa Ka!" protes Yugo. 

"Hahaha gue bener-bener bersemangat nih! Ayo lah! Kapan lagi kita bisa kayak gini bareng-bareng?" tanya Oka lagi. 


Setelah dipikir-pikir sepertinya seru juga kalau mengadakan acara seperti itu. 

Tanpa pikir panjang, aku langsung berkata, "setuju!" 

Semua orang langsung melihatku. 

"Kenapa? Asyik loh main kayak gini!" 

"Bukan gitu Je. Kan yang namanya jurit malam itu harus ngikutin tanda supaya kita bisa balik lagi kesini. Sedangkan.." 

tiba-tiba perkataan Nico dipotong oleh Oka. 

"Eits.. tenang Nic. Tadi pas kita habis mengadakan persidangan dadakan, kan gue ngilang tuh. Nah itu gue masang tanda buat jurit malam. Makanya untung barusan gue inget, kalau gak inget, sia-sia dong tadi gue masang tandanya?!" 

Seketika hening sesaat. 

"Jurit malam kan butuh sen.." 

lagi-lagi Oka memotong perkataan orang, kali ini perkataannya Zike. 

"Oh tenang Ke, gue udah bawa senter cukup buat kita. Jadi gini kita dibagi jadi 4 kelompok," jelas Oka secara rinci. 


Kalau 1 kelompok jadi 2 orang, otomatis Yugo dengan Naura, dan Nico pasti menyuruhku dengannya. 

"Ada yang boleh 3 orang kan? yaudah gue sama Nico dan Jefanka," ucap Willa santai. 

Entah mengapa itu membuat Oka menjadi bengong. 

"Will, lo gak mikir atau emang pura-pura polos?" tanya Oka. 

Because of HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang