Hampir seminggu berada di sekolah ini bisa dibilang cukup mengasyikkan. Aku dan Willa sama-sama sepakat untuk ikut eskul mading. Selain mading, aku juga ikut badminton, kalau Willa ikut eskul karate. Jam-jam pertama pelajaran sekolah dilewati begitu saja. Pelajaran Bahasa Inggris dan IPS masih dinilai cukup mudah karena sebagian besar masih mengulas pelajaran saat di SMP. Ketika bel istirahat berbunyi, Willa buru-buru mengemas buku-bukunya dan pamit kepadaku.
"Je, gue mau ke kelas 12 dulu ya, mau nemuin ketua eskul karate," sambil memasukkan hape ke sakunya.
"oh gitu, okay deh. Lo mau gue tungguin gak?" tanyaku.
"mmm gak usah Je. Nanti takutnya lama, lo jajan duluan aja ya. Oya gue nitip iced cappuccino ya".
Willa langsung bergegas meninggalkan kelas.
Aku pun langsung membereskan mejaku dan pergi menuju cafetaria. Setelah memesan dua iced cappuccino, aku langsung jalan melewati lapangan basket. Tak disangka ada seseorang yang menyita perhatianku saat pertama masuk sekolah. Seorang cowok yang cukup lihai memainkan bola basket. Dia melintas sambil menggiring bola basket di lapangan basket sekolah. Secara kebetulan tepat di sebrang lapangan basket ada Willa sedang mengobrol dengan seorang cowok yang tingginya hampir sama seperti Willa. Badannya sangat tegap dan sedikit berotot. Ketika aku memperhatikan mereka, Willa malah yang melihatku langsung memanggil tanpa menghampiri. Aku pun langsung menyodorkan satu gelas iced cappuccino itu kepadanya. Di saat yang bersamaan cowok yang menyita perhatianku saat pertama masuk sekolah itu bilang
"thanks yaa, gak usah repot-repot bawain gue beginian.".
Belum sempat aku mengeluarkan suara, dia sudah mengambil satu gelas iced cappuccino yang ada di tangan kananku, lalu ia meminumnya.
"Aduh gue bilang gak ya kalo minuman itu bukan buat dia, tapi pasti dia malu banget deh" terjadi perang batin dalam diriku.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk buka suara "mmm sorry.. sebenernya iced cappuccino itu bukan buat lo, tapi buat dia." sambil menunjuk ke arah Willa yang tepat di sebrang.
Lalu dia berkata dengan nada tersendat "Gu..gue kira lo nyodorin minuman itu ke gue, abis lo gak ngomong apa-apa".
Dengan sadar aku mendengar Willa tertawa terbahak-bahak.
"Kayaknya gue kepedean banget ya haha" dia pun ikut tertawa.
Dengan santai Willa menghampiri aku dan ngambil satu gelas iced cappuccino yang belum diminum
"yaudah ini buat gue aja, sebagai gantinya lo minta sama cowok yang ada didepan lo ini yaaa," sambil menunjuk ke arah dia, dan dengan secepat angin Willa kabur ke kelas meninggalkan aku.
Tanpa sadar cowok yang ada dihadapanku ini mencondongkan mukanya ke arah mukaku dan bilang "gimana kalo sepulang sekolah kita ke cafetaria? Itu sebagai permintaan maaf gue".
"gak usah.. gue yang salah kok, tiba-tiba langsung nyodorin minuman tanpa bersuara".
"pokoknya lo harus mau," perintah dia.
"mmm yaudah deh," jawabku dengan ragu-ragu.
"okay jam bubar sekolah gue tunggu di gerbang sekolah ya" dia meminum kembali iced cappuccino itu lalu meninggalkan aku sendiri.
Aku juga kembali ke kelas karena bel tanda masuk kelas sudah berbunyi. Selama pelajaran berlangsung aku hanya memutar-mutar pulpenku, masih membayangkan soal kejadian saat istirahat tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/77057022-288-k500618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Him
RomansaBerawal dari siswa-siswi yang tak saling mengenal, antara lain Jefanka dan Yugo. Mereka bertemu secara tak sengaja di sebuah waktu yang tak terduga. Kejadian demi kejadian membuat mereka dekat dan sesuatu hal yang tak diharapkan terjadi, tumbuh...