Part 36 :Mencocokan hati (1)

3.5K 185 26
                                    

Semilir angin dari pohon rambutan samping rumahku seperti memanggil-manggilku untuk memanjat pohon itu, di mana pohonnya sedang berbuah lebat. Sambil menunggu taksi pesananku datang aku membaca chat Nico semalam. Nico mengirimkanku sebuah chat yang berisi ajakan.

Je, mau gak hari ini ikut kemah? Kalau mau nanti jam 10:00 siang gue jemput ke kelas.

Setelah membaca chat dari Nico itu aku malah keheranan. Walaupun aku tau hari sabtu di mana pelajaran sekolah hanya ada dua dan sisanya adalah bagian dari ekstrakuriler. Namun jam 10:00 itu hanyalah batas waktu pelajaran usai, sehabis itu adalah jam ekstrakuriler. Mengapa Nico bilang mau jemput jam segitu. 

Apa Kak Nico mau bolos ekskul ya? 

Beberapa saat setelah membaca chat dari Nico semalam, aku langsung berbenah dan membawa peralatan untuk berkemah besok.

Dengan menaiki taksi, aku berangkat sekolah dengan santai, karena aku tau kali ini aku berangkat sekolah terlalu awal. Aku pun baru membalas chat dari Nico sekarang.

Emangnya kakak gak ikut ekskul? Atau Kak Nico mau bolos ya? Trus ngajak-ngajak aku buat bolos biar ada temennya nanti kalau dihukum sama guru!

Baru aku tekan send, tiba-tiba dia memberondongiku dengan banyak chat yang pendek-pendek.

Enak aja!

Gue itu siswa teladan!

Gak ada kata bolos di kamus hidup gue.

Ini pacar siapa sih! Cerewet banget!

Kalau gue gak cinta, udah gue cemplungin ke danau deket sekolah deh!!

Setelah membaca chat dia yang bejibun itu, seketika itu pula aku tertawa terbahak-bahak sampai-sampai supir taksi melihatku melalui kaca depannya. Mungkin supir itu heran, mengapa yang tadinya sunyi, tiba-tiba berisik seperti di pasar. Namun dilihat-lihat, Nico lucu juga. Di sana dia kena triggered dariku, dia juga mengetik kata pacar dan cinta untuk pertama kalinya. Dia juga bilang kalau aku cerewet, padahal di sini dia yang menyereweti aku. 

Dan yang aku tau dia masih dengan Nico yang sama seperti dulu, dia tidak suka kalau harus melanggar peraturan sekolah. Dia juga tidak suka disaingi dalam hal apapun, tapi untung saja Nico dan Yugo memilih ekskul yang berbeda. Kalau mereka ada di ekskul yang sama, aku tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi, karena Yugo dan Nico sama-sama jago dan berjiwa pemimpin. 

Sebelum sampai di sekolah, aku ingat bahwa hari ini ekskul memang diliburkan karena akan ada rapat antara guru dan ketua ekskul dari masing-masing ekskul yang ada di sekolah. Hal tersebut diumumkan melalui pengeras suara sekolah oleh guru olahraga kemarin. Lalu aku membalasi chat nya Nico yang masih membuatku tertawa kecil.

Iya.. aku tau pacarku yang cerewet

Ah iya! Gue baru inget kalau hari ini ekskul diliburin .

Okay deh.. nanti jemput aku yaa.

Ketika jariku yang menekan tombol send, taksi yang aku tumpangi ini mendadak berhenti. Dan aku baru menyadari bahwa aku telah sampai di depan gerbang sekolah. 


Baru beberapa langkah aku masuk ke dalam gerbang sekolah, ada tangan seseorang merangkulku dengan cepatnya. Disaat aku menoleh, ternyata dia adalah Oka. 

"Pagi Jeeee!!" sapanya dengan lantang. 

"Pagi juga Kak Oka," jawabku dengan sedikit risih karena tangan Oka yang masih melingkar di pundakku. 

Because of HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang