Author
Hari ini jantung Deva sudah ada. Dan, operasi dilaksanakan pada sore hari. Anna mengenggam tangan Deva. Anna teringat akan ciuman yang Deva berikan kepadanya. Anna tidak takut terhadapa Deva, terhadap ciumannya.
"Ann, doain aku ya lancar." Sebelum Deva masuk ruang operasi, ia memeluk Anna erat. Deva berjanji dia akan segera sembuh dari penyakitnya. Anna membalas pelukan Deva. Deva segera dibawa ke ruang operasi. Zasky memeluk Gruhan. "Kita sama-sama berdoa ya, Han."
"Iya, Zas. Terima kasih ya," Gruhan melirik Anna.
"Anna, terima kasih sudah merawat dan juga menjaga Deva disini."
"Iya, Om. Sama-sama."
"Anna, kamu udah siap?" Zasky bertanya kepada anak satu-satu nya itu.
"Iya, ma. Anna siap."
Yang tahu akan hal ini hanya Vio, Zasky, dan Gruhan. Zasky menceritakan semua nya kepada Gruhan. Zasky juga meminta Gruhan untuk berjanji tidak akan membocorkan rahasia ini kepada Deva.
Anna dan Zasky berangkat ke rumah sakit lain, agar tidak bertemu Deva. Anna akan dirawat inap di rumah sakit dan menjalani berbagai macam pengobatan, dan kemoterapi. Anna menguatkan dirinya, dia juga berjanji agar sembuh demi Zasky, dan juga Deva.
"Ma, tunggu.."
"Kenapa sayang?"
"Anna mau ngomong dulu sama Deva."
"Tapi Deva sedang dalam kondisi bius pasti, An. Kan dia sedang dalam proses setelah operasi."
"Iya, gapapa. Anna ngomong sama Deva saat dia lagi tidur."
Zasky mengangguk mengerti kemudian menunggu di mobil.
Operasi Deva berjalan dengan lancar. Setelah Gruhan menengok keadaan anak nya, Anna memasuki kamar Deva.
"Dev, aku bakal pergi dari sini. Aku akan di rawat inap sama kayak kamu gini, doain aku semoga pengobatan ku berhasil ya, Dev. Aku kaget lho waktu kamu....yah waktu kamu kayak gitu ke aku waktu itu..eeh haha aku jadi salting, padahal kamu ga ngeliatin aku, juga ga ngedengerin aku hehehe. "
Anna menggenggam tangan Deva.
"Aku janji sama kamu, dan sama Mama, kalo aku bakal sembuh dan kamu ga perlu tau penyakit aku ini. Kamu sembuh aku juga harus bisa sembuh, aku mau punya waktu bersama kamu lebih banyak lagi, Dev." Anna mencium kening Deva sebelum benar-benar pergi meninggalkannya.
"Om, kalo Deva udah bangun, kabarin aku ya. Makasih banget, om."
"Iya, An. Pasti om kabarin." Anna tersenyum kemudian berjalan menuju mobil Zasky.
***
Dua hari setelah operasi, Deva terbangun. Deva mendapati Gruhan duduk di samping ranjang rawat nya. "Syukurlah, akhirnya kamu sadarkan diri. Gimana perasaan mu, Dev?"
"Aku pusing kebanyakan tidur, hehe. Tapi enakkan."
"Iyalah tidur tiga hari."
"Hehe, Anna dimana, Pa?"
"Anna? Ooh..Anna. Ehm, dia ada dirumah, nanti Papa kabarin dia ya kalo kamu udah bangun."
"Sekarang, Pa..kabarin Anna sekarang," Ujar Deva, wajahnya terlihat memelas.
"Iya iya oke." Gruhan mengambil hp nya dan menelfon Zasky. Gruhan berjalan keluar kamar Deva.
Beberapa menit kemudian, Gruhan kembali masuk ke kamar Deva. Wajahnya tersenyum, "Anna udah papa kabarin. Nanti dia bakal jenguk kamu kok, Dev. Papa panggilin dokter dulu ya, buat cek keadaan kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
M I N E
Teen FictionBuku ini menceritakan tentang beberapa remaja SMA yang saling menyimpan rasa untuk satu sama lain. Awalnya semua berjalan mulus, semulus aspal yang baru dipoles. Tapi seiring berjalan nya waktu, semua nya menjadi serumit kabel earphone kalau kita si...