No Hard Feeling

440 30 32
                                    

"You are sixteen going on seventeen

Baby it's time to think

Better beware

Be canny and careful

Baby you're on the brink.

Happy Sweet Seventeenth ya! Semoga jadi perempuan yang hebat dan semoga impian kamu terkabul!"

Aku melipat kertas itu dan kumasukkan ke amplop biasa berwarna putih polos. Kertas sudah ku hias dengan pensil warna sedemikian rupa. Akan kuberikan padanya besok, karena waktu dia ulang tahun hari minggu, dan senin sampai rabu kami libur karena Ujian Nasional.

***

Saat yang kutunggu telah tiba, pulang sekolah.

Aku menunggu di depan kelasnya. Saat dia keluar, aku langsung menepuk pundaknya dan memberikan surat yang kubuat semalam.

"Apa ini? Slip gaji?" dia tersenyum padaku.

"Udah terima aja, tapi bukanya besok aja ya." Pintaku. Dia mengangguk dan menerimanya.

"Ok deh. Aku pulang dulu ya!" dia pergi meninggalkanku sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati ya Chell!"

Dia terus berjalan dan menuruni tangga.

"Ngapain tadi?"

Seketika aku langsung merinding saat Viny tiba-tiba ada di sebelahku dan berkata seperti itu.

"Em.. ya.. ada deh." jawabku sambil tersenyum tidak jelas.

Kami langsung turun bersama, kami harus cepat sebelum lantai satu penuh dengan anak kelas dua belas yang akan melakukan doa bersama untuk Ujian Nasional besok Senin.

Aku dan Viny pergi ke pos depan kantor guru. Disana sudah ada Gracia dan Hamidan.

Aku terus melihat kearah gerombolan kelas dua belas yang besok senin akan menghadapi perang terbesar mereka setelah tiga tahun bersekolah.

"Bentar lagi ci Elaine bakal pergi.." ucapku lirih.

"Loh, cici kamu kenapa Ar? Kamu gak boleh bicara kaya gitu!" sahut Gracia langsung.

Aku, Viny dan Hamidan langsung menatap Gracia dengan tatapan malas.

"Maksudnya, bentar lagi dia lulus terus kuliah. Astaga." aku menggelengkan kepalaku.

"Astagracia. Maaf ya." Gracia tersenyum bodoh.

"Garing amat." sahut Hamidan.

"Apanya?" sahut Gracia.

"Lawakan kamu."

"Siapa yang ngelawak?"

"Tau deh."

Aku dan Viny menahan tawa melihat mereka berdua. Dan juga, aku merasa ada yang berbeda diantara mereka berdua, tapi aku kurang paham apa itu.

***

Pagi setelah bangun tidur, aku memeriksa HPku, dan ternyata ada chat dari Michelle!

Mchl C
"Aria!! Tengkyu!! Suratnya lucu!! 😍😍😍
Makasih ya ucapannya wkwkkwk😂😂"

Seketika hatiku langsung merasa lega.

"Sama-sama Chell😁😁😁"

Ya, cuma itu yang bisa kulakukan untuk mengucapkan selamat ulang tahun.

Hadiah? Aku tak berpikir untuk melakukan hal itu. Lagipula, surat yang kubuat berwarna sepertinya sudah cukup.

Second SignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang