1 ● Karena Sebelah Sepatu

22.1K 2.6K 173
                                    

Sungmi POV

Saat ini aku masih berada di rooftop sekolah, sengaja untuk bolos dari pelajaran terakhir karena pikiranku yang masih kacau. Sejak tadi otakku selalu memutar kembali kejadian 3 jam lalu saat Jimin berhasil mencuri first kissku di kantin.

Sungguh aku sangat membenci namja yang satu itu! Bagaimana tidak? Playboy itu dengan liciknya menciumku di depan banyak orang! Jinjja! Menyebalkan sekali rasanya.

Setelah kejadian tadi aku langsung lari ke sini, bahkan aku tidak menghiraukan sepatuku yang masih ada di dalam genggamannya.

Ah apa kalian tau? Hari ini musim gugur! Dan aku hanya menggunakan sebelah sepatu saja. Sejak tadi kakiku terasa sangat dingin karena hanya terbalut kaos kaki tipis.

Ingin rasanya aku memukul wajah Jimin tadi, tapi yang ada aku malah lari tanpa mengatakan sepatah katapun kepadanya. Aku hanya terlalu kaget dengan apa yang dia lakukan terhadapku. Dan aku yakin setelah ini pasti aku akan menjadi pusat perhatian di sekolah karena sudah mencari masalah dengan salah satu anggota geng Bangtan. Dan dia adalah Jimin si playboy yang memiliki fans segudang! Aku pasti akan menjadi sasaran para penggemarnya itu! Matilah aku!

"Sungmi-ya!" satu teriakan masuk ke dalam kupingku dari arah pintu masuk, aku yakin itu suara milik Jieun karena aku sudah sangat hafal dengan suaranya.

Aku berbalik dan mendapati Jieun yang setengah berlari ke arahku, ia membawa tas ku di tangan kanannya. Bukankah dia teman yang sangat baik kan?

"Waeyo?" tanyaku sambil menyuruhnya duduk di sebelahku. Sepertinya Jieun sangat kewalahan sekali karena harus menaiki tangga sampai tingkat sekolahku yang paling atas.

Jieun menghirup udara segar lalu di hembuskannya pelan. "Apa kau tau betapa marahnya Jung seonsaengnim saat tau kalian berciuman di area sekolah?"

Ah shit! Kenapa guru itu bisa tahu kejadian memalukan tadi! Pasti ada yang mengadu!

"Kenapa dia bisa sampai tau?"

"Molla, mungkin ada yang mengadu padanya," ucap Jieun sambil menaikkan bahunya. "Kau harus bersiap-siap, pasti besok kau mendapat detensi, Sungmi," lanjutnya.

"Ah menyebalkan sekali rasanya!"

Sekarang aku benar-benar membecimu Park Jimin! Aku sudah memasukan namamu ke dalam daftar orang yang harus aku hindari.

Jieun menepuk-nepuk bahuku. "Kau harus sabar menghadapi orang seperti Jimin, dan satu lagi! Jangan sampai jatuh ke dalam pesonanya, mengerti?"

"Eoh!"

Aku tidak akan terperangkap pada pesonamu Park Jimin sialan! Lihat saja nanti!

"Baiklah! Sekarang mari kita pulang? Sekolah juga sudah sepi jadi kau tidak perlu malu karena memakai sepatu hanya sebelah Bhahah.." ucap Jieun lalu menertawaiku. Dasar! Gadis ini benar-benar! Kalau bukan sahabatku sudah aku gulung seperti kimbab dia!

"Ya! Geumanhae!" kataku lalu mengamit lengannya dan membawanya ikut bersamaku untuk turun bersama.

Aku biasa menaiki bus untuk ke sekolah sedangkan Jieun selalu di antar supirnya atau sesekali naik mobil oppanya yang memang satu sekolah dengan kami dan apa kalian tahu siapa oppanya?

Kim Seok-jin! Anggota geng Bangtan! Untungnya oppanya itu sangat baik kepadaku.

Jieun selalu menawariku untuk pulang bersama tapi aku selalu menolak karena memang rumah kami yang tidak searah. Aku hanya tidak ingin merepotkannya.

Aku memang sudah biasa sendiri, bahkan aku tinggal di kota Seoul ini sendiri. Orang tuaku memang orang berada, tetapi mereka tidak tinggal di Seoul, mereka masih tinggal di Jepang untuk keperluan bisnis, sedangkan keluargaku yang lain ada di Busan, jadi aku nemilih untuk menetap di apartemenku sendiri.

Orang tuaku selalu menyuruhku untuk tinggal di Busan bersama kakek dan nenekku, cuma aku selalu menolak! Aku tidak ingin di atur sana-sini oleh mereka, dan sebagai gantinya setiap kali ada kesempatan pasti aku akan mengunjugi mereka.

Setelah Jieun pulang, aku berjalan sendirian ke halte dekat sekolahku, tetapi baru saja aku ingin berbelok, lenganku di tahan seseorang.

Aku segera berbalik, tiba-tiba mataku membulat, apa aku tidak salah lihat? Anggota geng Bangtan lagi? Sungguh aku ingin lari saat ini juga tapi dia terlalu kuat menahan lenganku.

"K-kim.. T-Taehyung?" ucapku terbata-bata, dan sekarang dia tersenyum! Sungguh senyum yang jarang terlihat.

"Pabo! Kenapa kau meninggalkan sepatumu? Apa kau tidak kedinginan?" heol! Lihat kan? Tingkahnya berubah lagi. Padahal tadi dia baru saja tersenyum manis kepadaku, sekarang senyumnya menghilang dan dia malah mengtaiku. Dasar alien aneh!

"Lalu apa masalahnya denganmu?" tanyaku tidak kalah sengit.

Bukannya menjawab, orang ini malah berjongkok di hadapanku.
"Ya! Apa yang kau lakukan!!!"

"Diam saja," kata Taehyung lalu ia memasangkan sepatu yang tadi aku lemparkan ke arah Jimin. Aku mengernyit. Bagaimana bisa sepatu itu ada padanya?

Setelah selesai, Taehyung berdiri lagi, dan mengacak-acak rambutku.

"Hati-hati Lee Sung Mi," kata Taehyung kemudian dia berjalan meninggalkanku yang masih mematung di tempatku berdiri.

Apa-apaan coba dia mengacak-acak rambutku? Dan darimana dia mengetahui namaku? Bahkan kami tidak saling kenal walau kami memang berada pada tingkat yang sama.

Ah pabo! Pasti dia melihat name tagku. Sungguh aku tidak mau berurusan dengan geng gila itu lagi!

***

Semoga suka yaa!! Aku tunggu yaa vommentnya😍 btw aku nulis kosa katanya yang belum ada di chapter sebelumnya, jadi kalo udahan di part sebelumnya aku ngga tulis ya😊

Kosa kata:
1. Namja : Laki-laki
2. Waeyo (Formal) : Kenapa
3. Molla : Tidak tahu
4. Eoh : Iya
5. Geumanhae : Berhenti

Bonussss pict, alien aneh yang imut kan❤

Bonussss pict, alien aneh yang imut kan❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you on next chapter❤

Love,
Rinda.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang