Sungmi POV
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatanku.
Aku bangun dari tidurku kemudian duduk di tempat tidurku sendiri. Setelah memastikan nyawaku sudah terkumpul semua, aku turun dari ranjangku.
Demamku sudah turun, dan aku rasa aku sudah sembuh sekarang. Untung semalam Jimin menyuruhku minum obat.
Ah iya! Dimana namja itu?
Aku melirik jam yang bertengger di dinding kamarku. Baru pukul 06.00 pagi.
Kemudian, aku melangkah menuju dapur, tetapi langkahku terhenti saat melewati ruang tengah.
Di sana ada namja yang semalaman menjagaku. Dia masih terlelap di atas sofa.
Aku mengurungkan niatku untuk pergi ke dapur. Aku malah berjongkok di depannya, memerhatikan Jimin yang masih terlelap di depanku. Kalau sedang tidur seperti ini, Jimin terlihat begitu menggemaskan! Berbeda sekali dengan Jimin kalau dia sudah sepenuhnya sadar. Dia pasti berubah kembali menjadi namja yang menyebalkan!
Kalau diingat-ingat lagi, sebetulnya Jimin itu orang yang baik. Hanya saja image playboynya itu yang membuatku tak suka!
Dia terlalu sering tebar pesona di depan para yeoja. Menyisir rambut dengan sela jari-jarinya, mengedipkan sebelah matanya, ataupun tersenyum di sana sini. Teman-temanku itu sering sekali bercerita tentang Jimin, sampai membuat kupingku rasanya panas!
Aku kembali memerhatikan Jimin, wajahnya lumayan tampan kalau dilihat dari jarak sedekat ini. Pantas saja para yeoja itu selalu histeris saat Jimin lewat di depan mereka.
Bagiku, mata Jiminlah yang paling menarik perhatian. Aku menyukai matanya yang kecil itu. Sepasang mata yang akan membentuk sebuah garis kalau Jimin sedang tertawa, ataupun tersenyum, tetapi terkadang matanya itu juga bisa berubah menjadi menyebalkan! Saat pandangan kami bertemu, matanya itu seakan-akan mengetahui apapun yang ada dipikiranku.
Sedangkan bibir tebalnya itu sangat sangat menyebalkan!! Karena bibir itu yang sudah mencuri first kissku! Rasanya aku ingin meninjunya saat ini juga—karena ingat kejadian itu—tapi rasanya tidak bisa. Aku tidak mungkin kan menyerang lawanku yang sedang terlelap seperti ini? Dan bibir itu pula yang selalu mengeluarkan kata-kata gombal yang bisa menghipnotis semua yeoja!
Bahkan, semalam aku bermimpi kalau Jimin membisikan sebuah kata yang tidak mungkin dia katakan melalui bibir sialannya itu! Bagaimana tidak? Aku bermimpi Jimin mengatakan saranghae tepat di telingaku! Maldo andwae! Mimpi yang sangat aneh.
"Sudah puas melihat wajahku?"
"Oh! Kkamjagiya!" (Ngagetin!)
Aku langsung terduduk di karpet sambil memegang tempat dimana jantungku berada.
Bagaimana tidak, tiba-tiba saja Jimin mengeluarkan suaranya!
Bukankah dia sedang tidur?! Matanya saja masih terpejam! Bagaimana bisa dia tau kalau aku di sini? Apalagi suaranya itu serak, khas orang baru bangun tidur. Rambut hitamnya sudah tidak berbentuk lagi. Benar-benar acak-acakan! But his so cute!
Aku langsung berdiri, dengan tangan yang bersidekap di dada.
"T-tadi di wajahmu ada serangga!" ucapku yang sepenuhnya berbohong. Bisa besar kepala dia kalau dia tau, aku mengamati wajahnya saat tidur.
"Geotjimal! Bilang saja jangan malu-malu," balas Jimin sambil bangun dari tidurnya. "Kau sudah baikan?" lanjutnya. (Bohong)
"Aku sudah sembuh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
FanfictionKehidupan Lee Sungmi yang tenang, berubah kacau sejak Park Jimin mencuri ciuman pertamanya di kantin sekolah. Sejak saat itu, Sungmi bertekad untuk membenci Jimin selama sisa hidupnya. Namun, nyatanya takdir berkata lain karena mereka menjadi dekat...