[Extra Part] A Love that Will Never End

9K 731 342
                                    

⚠Warning! 5000+ words😂 ini adalah chapter terpajang yang pernah aku bikin hahah semoga tidak bosan yaa.. dan juga terima kasih untuk #56 in Fanfiction nyaaa💞

This is the last extra part😭😭

Enjoy😙

Nb. Tolong baca author's note di bawah ya.. thank you🌼

***

"Park Jimin," panggil Sungmi dengan tenang walau ada nada mengintimidasi di dalamnya.

Kaki Jimin langsung berhenti melangkah, layaknya ada paku yang baru saja di palu di atas kakinya. Matanya melotot sebesar kelereng. Lidahnya terasa kelu dan kebas secara bersamaan. Nafasnya tercekat serasa di ambil secara paksa.

Tunggu tunggu.. bukannya seharusnya Sungmi yang merasakan hal seperti itu?

Otot yang Jimin latih setiap weekend rasanya mulai melemah dalam hitungan detik. Sampai-sampai tangannya lunglai dan membuat wanita dalam gendongnya terhempas begitu saja dengan bokongnya jatuh lebih dulu ke atas lantai yang dingin.

DUGH!!

"Awww!!!"

"Su-sungmi-ya.."

Mata Sungmi melotot. "YA!! PARK JIMIN! NEO JUGULLAE?!!!! (Mau mati ya?!)

Dengan langkah lebar wanita itu berjalan mendekat. Wajahnya merah padam dengan nafas memburu.

Demi Jisung anaknya, Jimin bersumpah kalau Sungmi benar-benar terlihat menakutkan sekarang. Lihat saja wajah garangnya. Mungkin kalau ini adalah adegan di film-film kartun, pasti kedua telinga dan hidung Sungmi sudah mengeluarkan asap yang mengepul. Hanya saja, wanita itu malah tetap terlihat cantik sekarang.

Gila. Gila. Jimin malah fokus ke sana. Padahal sebentar lagi riwayatnya habis. Dia akan mati muda. Dirinya hanya akan tinggal nama. Ya Tuhan.. bagaimana ini? Dia tidak mau Sungmi menjanda secepat ini. Bahkan Jisung saja belum masuk sekolah.. bagaimana kalau di sekolah nanti orang-orang bertanya dimana ayah Jisung?

Pemikiran gila Jimin terus berlanjut kala Sungmi tiba di depannya dan malah berjongkok menghampiri Kwon Jihye—sekretarisnya yang tengah mengaduh akibat bokongnya yang menyentuh lantai dengan keras.

Bagaimana kalau Sungmi memaki Jihye? Bagaimana kalau Sungmi menarik rambut Jihye sampai botak? Bagaimana kalau.. kalau Sungmi mencincang tubuh Jihye? Ugh.. Jimin tidak bisa bayangkan.

Tunggu.. kenapa juga Jimin jadi berpikiran jauh begini?

Jimin berani mati, bersumpah, bertaruh, dan yah apapun itu yang membuktikan kalau dirinya tidak pernah macam-macam dengan Jihye. Demi dunia dan seluruh isinya.. Jimin tidak selingkuh! Tidak pernah satu kali pun. Bahkan berpikiran ke sana pun tidak.

Jadi sebenarnya.. buat apa dia takut? Dia cukup menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi pada istri tercintanya itu. Ya walaupun setelah ini Jimin yakin kalau Sungmi akan memukulnya habis-habisan, tapi Jimin rela. Jimin rela asalkan Sungmi mau mendengar semua penjelasannya.

"Su-sungmi-ya.. i-ini tidak seperti—"

"Ya! Neo jugullae?! Bagaimana bisa kau menjatuhkan ibu hamil seperti itu, hah?! Dasar atasan tidak bertanggung jawab!"

"Mwo?!" ucap Jimin tidak percaya. Jimin pikir.. Jimin pikir Sungmi akan meneriakinya gara-gara berpikir kalau dia itu selingkuh? Tapi apa? Wah Jimin tidak percaya dengan apa yang terjadi.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang