"I don't know what to say tonight. I don't know how to say goodbye. When we need to go. As the heartbreak goes on and on.."
Angel Eyes by Jang Mi Jin*
"Kenapa kau tidak pulang?" tanya Taehyung pada gadis di sebelahnya. Keduanya beriringan. Melangkah di koridor yang sepi. Menuju ruangan club dance Bangtan.
Gadis itu menggeleng. Melipat kedua tangannya di depan dada lalu menghela nafas panjang. "Aku mau bertemu Jimin dulu,"
Ia mengulas senyum tipis. Pasti akan sangat menyenangkan jika setelah Jimin selesai latihan nanti, ia mengajak Jimin berkunjung ke rumahnya untuk berkenalan dengan kedua orang tuanya, karena orang tuanya itu sudah kembali ke Korea.
Taehyung mengangguk-anggukkan kepalanya sambil ber-oh ria.
"Taehyung-ah, aku ke toilet dulu. Kau duluan saja," ucap gadis itu. Lantas menghentikan langkahnya lalu memutar tubuh ke arah samping.
Taehyung menoleh. "Perlu aku tunggu, Lee Sungmi?" tanyanya sembari menggaruk kulit kepala yang tidak gatal.
Sungmi kembali memutar tubuhnya ke arah lelaki itu. Menatap Taehyung dengan tingkah konyolnya lalu tertawa renyah.
"Pikirmu aku ini anak kecil?"
"Siapa tau kau takut?" gumam Taehyung sambil mengangkat bahunya. Menjejalkan kedua tangan ke dalam saku celana.
Sungmi terkekeh pelan. Hey, dia bukanlah gadis TK yang perlu di antar kemana-mana. Apalagi toilet itu hanya berjarak sepuluh langkah dari ruang latihan mereka, jadi mana mungkin ia takut.
"Kau duluan saja, aku yakin teman-temanmu itu sudah menunggu," kata Sungmi meyakinkan.
"Arraseo," kata Taehyung lalu mengambil langkahnya kembali.
"Taehyung-ah,"
Taehyung kembali berbalik. Pandangannya tertuju pada gadis di depannya.
Sungmi tampak menimang sesuatu. Gadis itu terlihat memainkan jemari tangannya. Sebelum akhirnya ia mengutarakan hal yang menyarang di pikirannya sejak tadi.
"Jangan beri tahu Jimin tentang masalah ini ya, jebal.." kata Sungmi. Pandangannya tepat pada manik gelap Taehyung. Memohon dengan sungguh-sungguh.
Gadis itu hanya tidak ingin keadaan semakin buruk kalau Jimin tau siapa peneror itu. Ia tidak mau kalau Jimin bertindak gegabah nantinya. Lagi pula menurutnya ini bukanlah waktu yang tepat untuk Jimin tau yang sebenarnya.
Butuh waktu beberapa detik sebelum akhirnya Taehyung menganggukan kepalanya.
"Eoh, arraseo," ucap Taehyung disusul senyum tipisnya lalu ia kembali berbalik dan meneruskan langkahnya.
Sungmi memandangi punggung itu untuk beberapa detik sebelum akhirnya masuk ke dalam toilet. Berdiri di depan wastafel. Memandangi pantulan dirinya sendiri pada cermin di hadapannya.
Kedua tangannya menangkup air dari keran, lalu membasuh pada wajah tirusnya. Mengusap kedua kelopak matanya yang mulai bengkak akibat tangisnya tadi bersama Minji.
Sebelum kembali lagi ke sekolah, ia sudah lebih dulu menyelesaikan masalahanya dengan Minji. Gadis itu memutuskan untuk memaafkan temannya yang satu itu. Ia paham betul kalau sebetulnya Minji tidak ada niat buruk padanya. Minji hanya terpaksa keadaan, bukan, ia terpaksa mengikuti ancamanan bodoh dari Yura.
Sungmi mencengkram pinggiran wastafel kuat-kuat saat teringat kembali alasan Minji kenapa menerornya. Baru kali ini ia menemukan orang selicik Yura, yang memanfaatkan kekuasaan Ayahnya untuk bisa mewujudkan keinginannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
FanfictionKehidupan Lee Sungmi yang tenang, berubah kacau sejak Park Jimin mencuri ciuman pertamanya di kantin sekolah. Sejak saat itu, Sungmi bertekad untuk membenci Jimin selama sisa hidupnya. Namun, nyatanya takdir berkata lain karena mereka menjadi dekat...