22 ● Sticky Notes

11K 1.3K 71
                                    

Sudah dua puluh menit berlalu sejak kesembilan orang itu duduk di dalam ruangan yang bertuliskan Bangtan room. Sebuah ruangan khusus untuk club dance mereka di sekolah, tempat yang biasa dijadikan geng Bangtan untuk latihan atau sekedar mengobrol santai sambil menemani Yoongi tidur setelah jam makan siang.

Dengan seksama mereka mendengarkan penuturan cerita yang di jelaskan oleh Sungmi. Gadis itu duduk di antara Jieun dan Taehyung. Mereka duduk di atas sofa panjang yang hanya ada satu-satunya di sana, sedangkan yang lainnya duduk di lantai sambil menghadap mereka. Masih ada waktu sekitar sepuluh menit lagi sebelum bel tanda masuk berbunyi.

"Jadi kita akan mencari pelakunya?" tanya Jungkook yang duduk di antara Hoseok dan Jin.

Semuanya mengangguk. Pandangan mereka tertuju pada Sungmi yang tersenyum miris di tempatnya. Padahal Sungmi bilang tidak perlu mencari pelakunya, ia hanya tak ingin merepotkan teman-temannya yang lain. Hanya saja, mereka sendiri yang bersikeras karena tidak terima teman mereka diperlakukan seperti ini.

"Mianhe," Jimin berkata dengan wajah tertunduk. "Jal mothaesseo," lanjutnya. (Maafkan aku // Aku sangat bersalah)

Dibenaknya, ia sangat merasa bersalah kepada gadis yang dicintainya itu. Gara-gara dirinya, Sungmi jadi mendapat masalah seperti ini. Begitupula dengan Taehyung, sejak tadi namja itu tidak mengeluarkan suaranya.

"Nado mianhe," ucap Taehyung. Keceriaan di wajahnya seketika meredup. Tidak ada senyum kotaknya seperti biasa. (Aku juga minta maaf)

Sejak tadi, Taehyung terus merutuki dirinya sendiri karena pada dasarnya perdebatan itu dirinyalah yang memulai. Kalau saja ia tidak terpancing emosi, mungkin tidak akan seperti ini jadinya, tetapi ia juga tidak habis pikir dengan orang yang meneror Sungmi kali ini. Bisa-bisanya orang itu melihat pertengkaranya dengan Jimin, padahal ia sangat yakin kalau waktu itu sekolah sudah sepi.

"Ya, gwaechana. Ini bukan salah kalian berdua," kata Sungmi lembut. Gadis itu tersenyum manis kepada keduanya. "Geundae.. apa benar kalian bertengkar karena aku?" lanjutnya. (Hei, nggak apa-apa // Tapi)

"Ani!" (Enggak!)

"Ani!" (Enggak!)

Jimin dan Taehyung menjawab dalam detik yang sama.

"Geureom?" tanya Sungmi lagi. Yang lain hanya diam mendengarkan percakapan mereka. (Jadi?)

Jimin terlihat berpikir. Ia sendiri bingung harus menjawab apa. "Geunyang, masalah kecil," akhirnya hanya itulah yang bisa Jimin katakan. (Hanya)

"Tapi aku tidak pernah melihat kalian bertengkar sebelumnya," kata Yoongi dengan kening berkerut.

"Majja!" sahut Hoseok seketika. (Benar!)

Taehyung tertawa hambar untuk menutupi kebohongannya. "Eiy, itu hanya pertengkaran kecil karena Jimin bermain curang,"

"Hahaha benar sekali! Mianhe Taehyung-ah," balas Jimin. Kedua orang itu benar-benar kompak. Hanya dengan saling melempar pandangan saja, mereka sudah mengerti apa yang harus mereka katakan sekarang.

Sungmi mengangguk-anggukkan kepalanya. "Oh geurae," (Oh begitu)

Dua detik kemudian bel tanda masukpun berbunyi, mereka memutuskan untuk membicarakan hal ini lagi nanti. Setelah keluar dari ruangan itu, mereka menuju lorong loker untuk menaruh tas, dan mengambil buku pelajaran.

"Sungmi-ya, kenapa kau tidak cerita padaku?" tanya Jieun. Tangannya terarah untuk membuka pintu loker miliknya yang berada tepat di sebelah loker milik Sungmi.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang