“Aku kira aku telah kehilanganmu. Aku kira aku tidak bisa bertemu denganmu lagi.”
Scarlet Heart Ryeo
*
Pagi ini angin berhembus cukup kencang hingga membuat dedaunan yang sudah kecoklatan itu kembali jatuh dan saling bergesekan satu sama lain. Setiap hari berganti, rasanya udara semakin dingin saja, mungkin karena sebentar lagi musim dingin.
Hari ini Lee Sungmi berniat untuk pergi bersama Jieun, hanya jalan-jalan biasa di sekitaran kota sambil menikmati udara dingin di akhir musim gugur. Mungkin mereka akan pergi ke mall dan menghabiskan waktu di cafè, berhubung hari ini weekend.
Sungmi juga berniat untuk tidak bertemu dengan Park Jimin. Orang yang membuat hatinya masih terasa sakit kalau Sungmi mengingat kejadian semalam, dimana Jimin dengan seenaknya menuduhnya yang macam-macam. Padahal apa hak Jimin bertanya seperti itu kepada Sungmi?
Semalam penuh memang Sungmi menangis sampai-sampai kelopak matanya bengkak dan ia baru tertidur sekitar pukul 2 pagi setelah bercerita melalui telepon kepada Jieun, tapi sekarang perasaannya sudah lebih baik lagi.
Sungmi baru saja keluar dari pintu apartemennya, bahkan tangannya masih menempel pada kenop pintu saat pandangannya tertuju pada seorang perempuan paruh baya yang berada di depan pintu apartemen Jimin.
Sungmi memperhatikan gerak-gerik perempuan itu, bukan seperti pencuri bukan. Hanya saja, raut wajahnya menunjukan kalau orang itu bingung dan panik.
Rasanya Sungmi ingin menghampiri orang itu, tapi bayangan Jimin yang menyebalkan langsung saja terlintas di otaknya. Mungkin kalau saja Jimin tau apa yang sudah terjadi kepada Sungmi, dia tidak akan bersikap seperti semalam.
Sungmi juga tidak habis pikir dengan apa yang terjadi kepadanya belakangan ini. Bagaimana bisa ada orang yang ingin menyakitinya hanya gara-gara dia dekat dengan playboy itu? Dirinya yakin, kalau orang yang mengerjainya adalah salah satu yeoja yang menyukai Jimin. Karena jelas-jelas di surat ancaman itu tertera kalau orang itu menyuruhnya untuk tidak dekat-dekat dengan Jimin.
Sebenci apapun dirinya dengan Jimin saat ini, hati kecilnya berkata kalau Sungmi sedikit khawatir dengan keadaan Jimin sekarang, karena tadi malam mereka sempat kehujanan, tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya di musim gugur. Apalagi Sungmi tau kalau Jimin belum makan malam, dan dia masih sakit karena pengeroyokan itu. Tapi dengan cepat ia menggelengkan kepalanya, menyangkal semua kekhawatirannya terhadap Jimin.
Sungmi semakin penasaran melihat Ajumma itu yang terus menekan password apartemen Jimin tapi pintunya tidak kunjung terbuka. Karena kasihan melihat raut wajahnya yang panik akhirnya Sungmi memutuskan untuk menghampirinya.
"Jeogiyo, kenapa tidak masuk ke dalam Ajumma?"
Dia sempat kaget karena melihat Sungmi yang tiba-tiba berbicara dengannya. "Jimin mengganti password apartemennya, Agasshi," balas Ajumma itu.
Sungmi menautkan alisnya, kenapa Jimjn mengganti passwordnya? Sejujurnya bisa saja Sungmi tidak perduli dengan orang itu, tapi melihat Ajumma di depannya itu dengan wajah bingungnya, hatinya sedikit luluh, Sungmi menyimpulkan bahwa Ajumma di depannya itu adalah bibi yang biasa merapihkan apartemen Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
FanfictionKehidupan Lee Sungmi yang tenang, berubah kacau sejak Park Jimin mencuri ciuman pertamanya di kantin sekolah. Sejak saat itu, Sungmi bertekad untuk membenci Jimin selama sisa hidupnya. Namun, nyatanya takdir berkata lain karena mereka menjadi dekat...