Sudah dua minggu sejak Jimin menyatakan perasaanya pada Sungmi. Dan sejak itu pula, Jimin tidak henti-hentinya memberikan kejutan kecil atau perlakuan manis kepada gadisnya itu.
Bahkan, mereka sering menjadi pusat perhatian karena kelakuan Jimin yang kadang suka luar biasa. Pernah beberapa hari lalu, Jimin dan anggota gengnya membawa spanduk besar bertuliskan 'Aku mencintaimu, Lee Sungmi' di lapangan utama sampai membuat mereka harus di hukum Jung Seonsang karena membuat keributan di area sekolah. Untungnya, itu sudah biasa untuk mereka.
Kebanyakan dari gadis-gadis di sekolahnya selalu merasa iri dengan Sungmi, tapi anehnya mereka mendukungnya bukan malah memusuhi gadis itu. Entah apa yang dilakukan Jimin sampai mereka jadi berpihak padanya.
Seperti sekarang ini, saat Sungmi sedang makan siang bersama Jieun dan teman-temannya yang lain, suara dari speaker sekolah membuat kantin yang tadinya ramai menjadi hening seketika.
"Test.. test.. hana.. dul.. set.."
Suara itu begitu familiar di indra pendengaran Sungmi. Ia menghela nafas, sebentar lagi pasti wajahnya akan memerah. Apalagi yang akan dilakukan kekasihnya itu?
"Hey, Jo.. gitarmu sudah siap?" tanya orang itu. Suaranya benar-benar menggema seantero sekolah.
"Sudah, Jimin. Cepatlah sebelum seonsangnim kemari," jawab orang yang dipanggil 'Jo' itu. Oh itu pasti Joshua Hong. Namja berdarah Korea-Amerika itu memang paling pandai untuk urusan musik. Terutama gitar. Tidak ada orang di sekolahnya yang lebih baik dari Joshua dalam urusan bermain alat musik yang satu itu.
"Sungmi-ya.. apa lagi yang akan dilakukan Jimin?" tanya Jisoo yang duduk di depannya dengan wajah penasaran.
"Molla," Sungmi menggeleng yang membuat helaian rambutnya ikut bergoyang ke sana kemari. Ia memasukan satu suapan nasi ke dalam mulutnya. "Biarkan dia melakukan apapun sesuka hatinya," lanjutnya.
"Selamat siang chingudeul.. aku yakin kalian semua sedang makan siang sekarang, jadi biarkan suaraku yang indah ini menemani makan siang kalian," dengan percaya diri Jimin berkata seperti itu.
Suara riuh dari orang-orang di kantin mulai memasuki indra pendengaran Sungmi. Gadis itu sampai tersedak dibuatnya. Mengapa kekasihnya itu bisa sangat percaya diri? Buru-buru Nayeon menyodorkan minum yang langsung disambar oleh Sungmi.
"Siang ini aku ditemani Joshua dan gitarnya. Ah iya, aku ingin menyanyikan sebuah lagu untuk kekasihku yang pasti sedang ada di kantin,"
Lagi-lagi suara di kantin semakin riuh, semua orang seakan menatap ke arah Sungmi yang sekarang sedang berusaha menutupi wajah memerahnya dengan kedua tangannya.
Sedangkan Nayeon, Jisoo, Minji, dan Jieun yang duduk satu meja dengannya hanya bisa tertawa melihat tingkah malu Sungmi. Begitu pula dengan geng Bangtan yang duduk tidak jauh dari mereka.
"Sungmi-ya.. dengarkan aku ya," kata Jimin sekali lagi.
Perlahan, suara Jimin digantikan oleh petikan gitar yang dimainkan Joshua. Seketika, kantin menjadi hening kembali. Menantikan suara Jimin yang memang terkenal sangat bagus itu.
Tidak lama suara merdu Jimin mengalun indah, menghipnotis siapun yang mendengarnya.
사실은 첨 봤을때부터
sasireun cheom bwasseulttaebuteo
그댈 좋아했다고 말하기가
geudael johahaetdago malhagiga
내겐 참 어려웠던거죠
naegen cham eoryeowotdeongeojyoIn fact,
I told you I liked you.
It was very difficult for me.Kenyataannya, Jimin sangat mencintai Sungmi. Walau pada awalnya memang terlihat begitu sulit, tapi akhirnya dia bisa memiliki gadis itu. Dan Jimin ingin memberitahu Sungmi kalau dia benar-benar mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
FanfictionKehidupan Lee Sungmi yang tenang, berubah kacau sejak Park Jimin mencuri ciuman pertamanya di kantin sekolah. Sejak saat itu, Sungmi bertekad untuk membenci Jimin selama sisa hidupnya. Namun, nyatanya takdir berkata lain karena mereka menjadi dekat...