23 ● Sungmi Awas!

9.7K 1.2K 59
                                    

Suara alunan musik mengalun di dalam ruangan Bangtan room. Tepat di sana, seorang namja berambut hitam sedang asik menggerakan tubuhnya mengikuti irama musik yang sudah ia setel lebih dari dua jam. Peluh yang sudah membasahi kaus putih polosnya ia biarkan—mencetak bagian tubuhnya yang membuat para yeoja histeris kalau melihatnya.

"Jimin, kau bisa mati kalau terus-terusan menggerakan tubuhmu itu!" celetuk Jin yang baru saja memasuki ruangan tersebut diikuti Hoseok dan Yoongi di belakangnya. Raut wajah Jin menunjukkan kelelahan luar biasa setelah berkutat dengan pelajaran kelas malamnya.

Berbeda dengan Hoseok yang langsung memilih bergabung bersama Jimin-ikut menggerakan tubuhnya sesuai dengan lagu yang diputar. Dua orang itu memang menggilai dance hip-hop. Sedangkan Yoongi langsung menuju singgah sananya yang sekarang sedang digunakan oleh Taehyung untuk tidur. Dengan cepat, laki-laki bersurai hitam itu menarik kaki sahabatnya itu sampai setengah badan Taehyung terjatuh di lantai.

"Ya! Hyung! Kebiasaan sekali!" umpat Taehyung. Ia segera bangkit dari tidurnya karena Yoongi sudah sepenuhnya merebahkan diri di atas sofa yang hanya ada satu-satunya di sana. Ia yakin sekali kalau Hyungnya itu sudah berada dalam alam bawah sadarnya.

Jungkook dan Namjoon kembali dengan satu buah kantung belanjaan di tangannya masing-masing. Setelah meletakan belanjaan itu di lantai, mereka semua—kecuali Yoongi—menyerbu makanan yang tadi di beli oleh Jungkook, karena sebetulnya ia hanya berpapasan dengan Namjoon yang baru saja kembali dari toilet.

Hari sudah gelap, tetapi tidak ada tanda-tanda kalau anak geng Bangtan akan pulang ke rumah mereka masing-masing. Untungnya masih ada waktu sekitar dua jam lagi sebelum sekolah mereka benar-benar di kunci.

"Hyung! Itu milikku!" seru Jungkook sambil mengambil snack kesukaannya dari tangan Jimin.

Jimin hanya menggelengkan kepalanya sambil tangannya kembali terarah untuk mengambil snack yang lain.

"Jadi malam ini selain Taehyungie, siapa lagi yang akan menginap di apartemenku?" tanya Jimin setelah memasukkan tiga buah kripik kentang sekaligus ke dalam mulutnya.

"Aku ada janji dengan Junghyun Hyung, jadi tidak bisa," jawab Jungkook yang sibuk membuka snack favoritnya, padahal ia baru saja menghabiskan satu bungkus.

"Nado, aku harus belajar," sahut Jin yang duduk di samping Namjoon. Ia menghela nafas panjang. (Aku juga)

"Mee too, para Hyungmu ini masih sibuk belajar. Jadi belum ada waktu untuk bermain-main lagi," jawab Namjoon yang sepenuhnya benar. Walau mereka sering berkelahi, tetapi sekolah tetap nomor satu. Terlebih lagi Jin yang dituntut untuk masuk Universitas ternama di Seoul.

"Kalian juga! Jangan bermain-main terus!" ucap Hoseok yang kali ini serius. Pasalnya, Hoseok tipe orang yang senang bercanda, tetapi untuk urusan menasehati, ia selalu berubah menjadi seseorang yang benar-benar bisa dipanggil 'Hyung'.

Jimin, Taehyung, dan Jungkook hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanpa serius mendengarkan ocehan para hyungnya itu. Pandangan mereka semua tertuju pada Yoongi yang beberapa kali mengerang di atas sofa. Namja itu bangun dari tidurnya, dan duduk di space kosong di samping Jungkook, tangannya tearah untuk mengambil air putih yang sudah di teguk Jin beberapa kali, lalu meminumnya sampai habis. Setelah itu barulah mata sipitnya benar-benar terbuka.

"Terutama kau Jimin. Jangan menggoda gadis-gadis lagi," hanya itu yang keluar dari mulut Yoongi sebelum ia merebahkan tubuhnya kembali. Kali ini, paha Jungkooklah yang ia jadikan bantalan untuk kepalanya.

Jimin memutar bola matanya, ujung-ujungnya pasti dirinyalah yang kena omel para Hyungnya itu. "Ne, ne, ne, selalu saja aku," (Ya, ya, ya)

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang