11 ● Menyadarinya

12.6K 1.7K 70
                                    

"Mungkin karena aku menyukaimu, jadi begitu sulit bagiku saat aku melihatmu bersamanya."
Rooftop Prince

*

New Empire - A Little Braver

Jimin POV

Aku berada di dalam lift untuk turun ke bawah, tadi aku menunggu Sungmi di depan pintu apartemennya tapi gadis itu tidak muncul juga. Jadi aku memutuskan untuk menunggunya di depan gedung apartemen kami.

Setelah pintu lift terbuka, aku melangkah keluar dengan senyum mengembang di wajahku. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku bisa melakukan hal ini? Aku tidak bisa membayangkan ekspresi Sungmi, kalau dia tahu aku menunggunya.

Saat sampai di pintu utama yang terbuat dari kaca, langkahku terhenti dan senyumku perlahan memudar.

Aku mematung saat melihat Sungmi berada dipelukan Taehyung?

Dan sepertinya Sungmi menangis?

Apa Taetae membuat gadis itu menangis?

Pertanyaan-pertanyaan itu terlintas dengan sendirinya di otakku.

Apa aku cemburu?

Tapi atas dasar apa?

Aku bahkan tidak memiliki hubungan apa-apa dengan gadis itu.

Tapi kenapa rasanya aku sangat kesal saat melihat mereka?

Mungkinkah aku menyukainya?

Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku. Baru aku mau menghampiri mereka, tapi Tae lebih dulu pergi jadi aku mengurungkan niatku.

Setelah Taehyung pergi, aku melihat Sungmi berjalan ke arahku. Dia sempat kaget saat melihatku. Tapi tiba-tiba wajahnya berubah menjadi datar kembali.

Saat berpapasan denganku dia berlalu begitu saja, seakan-akan kami tidak saling kenal. Dan tepat saat itu juga dia masuk ke dalam pintu lift yang terbuka. Lalu aku sadar dan langsung mengikutinya.

Dia benar-benar tidak menyapaku! Aku lihat dia menekan angka 8 karena memang apartemen kami berada di lantai itu. Di dalam lift dia terus saja diam, bahkan melihatku saja tidak! Padahal di dalam lift hanya ada kami.

Ting!

Pintu lift akhirnya terbuka. Baru saja dia ingin melangkah keluar, tanganku lebih dulu menahannya. Lalu aku menekan angka 10 dan pintu lift kembali tertutup. Aku ingin bicara dengannya di rooftop.

"Ya! Apa yang kau lakukan!" Dia berteriak saat pintu lift tertutup lagi.

"Ikut saja denganku!" Aku masih memegang pergelangan tangannya sedangkan dia tetap saja membungkam mulutnya.

Akhirnya pintu lift terbuka saat kami sampai di lantai 10, dia mengikutiku untuk naik ke tangga menuju rooftop, perlahan aku mulai membuka pintu di hadapanku, lalu angin malam yang dingin di musim gugur langsung berhembus menerpa tubuh kami disertai rintik hujan yang mulai turun.

"Kenapa kau membawaku ke sini?!" Sungmi berteriak padaku lalu menarik lengannya yang ada di genggamanku.

Ada apa dengan gadis ini? Kenapa sikapnya tiba-tiba berubah? Bukannya tadi pagi dia masih baik-baik saja? Aku memandangnya dengan pandangan tidak percaya. "Ada apa denganmu? Kenapa kau bersikap seperti ini padaku?"

"Memangnya aku kenapa hah?!"

"Kau berbeda!"

"Itu hanya perasaanmu saja!" Kemudian dia berbalik.

Aku belum puas mendengar jawabannya, lalu aku menarik tangannya lagi sampai kami berhadapan. "Kenapa kau menangis? Apa Taehyung yang membuatmu menangis?"

Aku menatap matanya, tapi sialnya dia membuang pandangannya ke arah lain. "Itu bukan urusanmu!" desisnya.

"Oh apa jangan-jangan kau sudah pacaran dengan Taehyung?" tiba-tiba saja pertanyaan itu keluar dari mulutku. Hatiku berharap kalau dia menjawab tidak. Tapi sejujurnya itu haknya mau berpacaran dengan siapapun.

"Tidak!" Dia akhirnya menatap kembali mataku. Aku mencari kebohongan di sana. Tapi yang ada hanya tatapan kecewa darinya? Ada apa sebenarnya dengan gadis ini?

"Kalau begitu kenapa kau mau dipeluk olehnya?" ucapku sarkatik. Kenapa dia mau begitu saja di peluk oleh Tae? Kenapa mereka sangat dekat? Wae?! Aku muak rasanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalaku.

"K-kau melihatnya?" ucapnya terbata-bata. Kenapa dia begitu kaget?

"Tentu!" Aku menatap matanya dalam-dalam, deru nafas kami terdengar satu sama lain diiringi rintik hujan yang turun mulai semakin deras.

Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya kasar. "Jangan menjadi perempuan murahan Sungmi yang mau dipeluk oleh siapa saja!"

Plakkk

Sungmi menampar wajahku. Bersamaan dengan itu hujan turun dengan derasnya. Terasa sedikit perih memang, terlebih lagi air hujan yang dingin membasahi wajahku. Aku kembali menatap matanya, terlihat dengan jelas sorot matanya yang kecewa kepadaku. Apa aku kelewatan? Aku bahkan tidak sadar kalau kata-kata itu keluar dari mulutku. Aku hanya terbawa emosi. Aku benar-benar menyesal, sungguh.

Air matanya turun bersamaan dengan rintik hujan yang membasahi wajahnya, aku tau dia menangis karena matanya mulai memerah. "Jangan langsung percaya dengan apa yang kau lihat. Aku tidak seperti apa yang kau bilang barusan. Kau tidak tahu apa-apa Jimin." Sungmi berkata dengan nada tertahan. Aku tau dia menahan emosinya yang ingin meledak itu.

Setelah mengatakan itu, dia lebih memilih pergi dan menjauh dari pandanganku. Aku lihat bahunya bergetar. Aku sangat ingin mengejarnya tapi rasanya ini bukan waktu yang tepat. Sampai punggungnya menghilang di balik pintu aku tetap mematung di tempatku membiarkan derasnya hujan membasahi tubuhku.

Aku sangat menyesal sekarang karena sudah membuat gadis itu menangis, dan aku rasa, aku benar-benar menyukaimu Sungmi.


***

Jangan bayangin tiba-tiba kim woo bin lewat ya! Kasian tuh Jiminnya keujanan:(


Ditunggu vommentnya ya😍

See you on next chapter❤

Love,
Rinda.


TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang