Delapan tahun kemudian..
Wanita itu menyesap kopinya sekali lagi. Membiarkan lidahnya bermain dengan rasa pahit khas kopi yang ia suka. Matanya tidak lepas dari layar monitor yang menunjukkan hasil kerjanya beberapa hari lalu.
"Nona Lee."
Dia menoleh ketika panggilan itu mengudara. Bibirnya mengulas senyum kecil saat tau siapa yang memanggilnya.
"Ya, Stefany?"
"Emm, anda di minta untuk ke ruangan Mr. Steewart sekarang."
"Aku? Sekarang?"
Wanita dengan rambut pirang yang di panggil Stefany itu mengangguk ragu. "I-iya."
Ia menghela nafas panjang sembari bangun dari duduknya. Kedua tungkai kakinya melangkah menuju ruangan besar yang berada di pojok koridor. Tidak banyak pegawai di sini yang bisa masuk ke dalam ruangan Bos besar mereka, kecuali hanya orang-orang tertentu.
Seperti Lee Sungmi misalnya.
Ini tahun kelima wanita itu bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang fashion yang cukup ternama.
Katakanlah dia beruntung karena ketika kuliah semester akhir bisa magang di J&C dan berhasil menjadi salah satu staff yang langsung berinteraksi dengan si pemilik brand ternama di Inggris, John Steewart.
Setelah mengatur nafasnya lebih dulu, Sungmi mengetuk pintu di depannya lalu membukanya perlahan.
Pemadangan yang ia dapati adalah bosnya tengah duduk sembari tersenyum lebar ke arahnya.
"Nona Lee. Silahkan duduk."
Sungmi tersenyum simpul lalu duduk bersebrangan dengan pria itu. "Jadi, ada apa anda memanggilku ke sini, Mr?"
"Aku hanya ingin memberitahu, pengajuan untuk cutimu bulan ini di tolak. Kau tidak bisa kembali ke Korea bulan ini."
"Pardon me?"
"Kau tidak boleh meninggalkan perusahaan bulan ini."
Rahang Sungmi jatuh seketika diiringi dengan sebuah dengusan pelan. Ini kali ketiga Steewart menolak pengajuan cutinya. Bahkan dua tahun terakhir pun, Sungmi tidak pernah kembali ke negara asalnya dengan alasan pekerjaan.
Tapi sekali lagi, di Korea sudah memasuki musim semi, dan Sungmi benar-benar harus kembali, karena kalau tidak, Jimin yang akan menyeretnya untuk pulang.
Ya. Mereka masih bersama hingga saat ini. Jarak dan waktu benar-benar bukan penghalang bagi mereka berdua.
Memang pada awalnya terasa sulit, bahkan mereka sempat putus beberapa kali. Tapi sekali lagi, cinta tau kemana ia harus pulang.
Sesering apapun mereka bertengkar, keduanya akan kembali bersama lagi. Tidak peduli kalaupun Jimin harus menyusul Sungmi ke tempat dia berada, karena nyatanya Jimin memang yang paling sering mengunjunginya di sini ketimbang Sungmi kembali ke Korea.
"Tapi kau bilang aku bisa kembali setelah keuntungan kita naik. Dan sekarang semua sudah terjadi, lalu apa yang harus aku lakukan lagi?"
"Kau akan kembali ke negara asalmu ketika semua urusan untuk membuka cabang J&C di Korea selesai, dan kau yang akan menjadi penanggung jawabnya di sana."
"Apa?!"
"Kau akan menjadi penanggung jawab untuk J&C di Korea nanti. Mungkin satu bulan lagi semua selesai, dan kau tidak perlu kembali ke sini lagi. Cukup dengan membuat brand kita di Korea nanti sukses."
Wanita itu tidak dapat untuk menahan senyumnya. Kedua sudut bibirnya naik begitu saja tanpa ia suruh.
"Terima kasih banyak, Mr. Steewart. Dengan senang hati aku akan menerima project ini. Sekali lagi, terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
FanfictionKehidupan Lee Sungmi yang tenang, berubah kacau sejak Park Jimin mencuri ciuman pertamanya di kantin sekolah. Sejak saat itu, Sungmi bertekad untuk membenci Jimin selama sisa hidupnya. Namun, nyatanya takdir berkata lain karena mereka menjadi dekat...