9 ● Ruang Kesehatan

13.9K 1.9K 131
                                    

"Terlepas dari segala sesuatu, apa kamu tak bisa bertahan? Bukan ditempat lain, tapi disisiku?" - Moonlight Drawn By Clouds

Buukk!!

Satu pukulan dilayangkan Taehyung kepada sunbaenya yang langsung membuat namja yang tadi memukuli Jimin itu tersungkur, walaupun Tae adalah murid kelas 2 tapi namja itu tidak ada rasa takut sama sekali, yang ada dipikirannya sekarang hanya menyelamatkan Jimin dari orang-orang yang tidak punya nyali ini.

Bagaimana bisa mereka melawan Jimin yang sendirian sedangkan mereka berlima? Sejak di bawa paksa ke gedung belakang sekolah tadi, Jimin terus melakukan perlawanan. Bahkan mereka harus kewalahan menghadapi Jimin yang memang jago beladiri. Tapi karena jumlah mereka yang lebih banyak, jadi Jimin kalah dari mereka.

Jungkook pun melakukan hal yang sama, walaupun sempat terpukul sekali tapi akhirnya dia bisa menangani dua orang sekaligus.

Untungnya bantuan segera datang. Yoongi yang berlari dari arah berlawanan langsung menerjang teman seangkatannya itu dengan dolio chagi yang biasa dia lakukan saat latihan taekwondo.

Namjoonpun tidak mau kalah, dia menggeser posisi Jungkook, kemudian dua orang yang tadinya sedang dipukuli oleh jungkook kini mendapat pukulan keras dari Namjoon. Sampai sudut bibir orang itu robek dan mengeluarkan darah.

Sedangkan Jin dan Hoseok mendekati Jimin yang sedang bersandar di dinding putih tua yang sudah mulai mengelupas, mereka rasa orang yang turun tangan sudah cukup karena kalau mereka ikutan juga mungkin orang-orang itu akan berakhir di rumah sakit. Dan mereka tidak mau itu tejadi karena mereka yakin hukuman nanti akan lebih berat. Di skors mungkin?

Sungmi dan Jieun hanya bisa mematung di tempat mereka berdiri. Ini kali pertama mereka melihat geng Bangtan yang benar-benar bringas.

Setelah wajah kelima orang itu lebam seperti Jimin-mungkin lebih parah-mereka lari terbirit-birit yang pasti menjauh dari geng Bangtan. Mungkin mereka akan bolos hari ini?

"Gwaenchana Jimin-ah?" tanya Jin sambil meneliti wajah namja itu. Wajah Jimin yang tadinya mulus, sekarang berubah menjadi lebih mengenaskan. Pipinya sudah mulai membiru, darah mengalir dari sudut bibirnya yang robek, pelipisnya juga mengeluarkan darah.

Jimin tertawa, dia benar-benar gila! Bisa-bisanya dia tertawa di saat seperti ini. "Tentu saja hyung! Kau pikir aku bayi yang akan menangis meraung-raung?"

Jimin tertawa tapi kemudian meringis pelan, yang membuat teman-temannya menertawainya. Lalu mereka membantu Jimin berdiri. Tangan dan kakinya juga terlihat lebam. Separah itukah Jimin?

Sesaat setelah itu, Jung seonsaengnim berjalan menghampiri mereka diikuti dengan kelima orang yang tadi kabur. Mungkin mereka tertangkap duluan oleh guru botak itu sebelum mereka sempat bolos.

"Bagus sekali kalian! Sudah berapa kali saya bilang jangan berkelahi!" Jung seonsaengnim marah lagi. Sejujurnya dia juga lelah harus memarahi sekumpulan murid itu lagi. Entah hukuman apa lagi yang kali ini akan mereka dapatkan, mengingat hampir semua hukuman sudah pernah dirasakan oleh geng Bangtan.

Kedua belas namja itu menundukkan kepalanya. "Ikut ke ruangan saya sekarang! Kecuali Jimin. Kau obati dulu lukamu. Dan kalian berdua.." Jung seonsaengnim menunjuk Sungmi dan Jieun. "Kembali ke kelas! Tapi antarkan Jimin dulu ke unit kesehatan."

"Ne, ssaem."

Sungmi dan Jieun mengangguk patuh. Jung seonsaengnim
melanjutkan langkahnya diikuti kesebelas orang itu, sedangkan Jimin berjalan di belakang bersama Sungmi dan Jieun di sisi kanan dan kirinya.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang