04

432K 30.9K 2K
                                    

Happy Reading....

"Darka keluar kamu dari kelas, sekarang cepat kamu pergi kelapangan dan hormat bendera sampai jam saya selesai," ucap Bu Bety guru Fisika di kelas XI kepada Darka yang tidak mengerjakan tugas rumahnya.

Tanpa membela diri Darka langsung meninggalkan kelas, melihat Darka yang meninggalkan kelas semua siswi perempuan menatap kasian kearah Darka.

Bima, Dani dan Vino yang masih duduk dibangku mereka, hanya bisa menatap pasrah melihat Darka yang harus di hukum Bu Bety.

Jelas ini bukan kesalahan Bima yang tidak memberi contekan kepada Darka, dia bahkan sudah datang pagi-pagi sekali. Sampai-sampai Pak Budi satpam sekolah mereka menatap aneh kepada Bima yang datang lebih pagi darinya.

Bima sudah menghubungi Darka beberapa kali saat mengetahui Darka yang belum juga datang, hingga 5 menit sebelum bel masuk sekolah berbunyi.

Beberapa kali Bima pun mengirimi sms kepada Darka, apa dia sudah menyelesaikan PR nya atau belum?

hingga terjadilah sekarang, Darka datang setelah bel berbunyi dan sialnya lagi sepertinya Darka lupa mengerjakan tugas, tepatnya Darka lupa menyuruh Chinta mengerjakan tugasnya.

****

Sudah hampir 2 jam Darka berdiri hormat di tiang bendera, butiran keringat mengalir membahasahi wajah tampannya. Terik matahari pagi seakan membakar kulit coklatnya.

Darka melihat Bu Bety yang sedang berjalan di koridor kelas XI, Darka menurunkan tangannya yang sedari tadi berada di dasar atas alisnya, dengan langkah kaki yang sangat cepat Darka meninggalkan lapangan basket menuju kelasnya.

Semua siswi perempuan sedang mematung melihat Darka yang baru masuk kedalam kelas dengan wajahnya yang penuh dengan butiaran keringat yang mengalir di sisi wajahnya. Sesekali terdengar suara siswi perempuan yang sangat menganggummi ketampanan Darka walau wajahnya yang sedang dipenuhi keringat sekalipun, menurut mereka Darka sangat cool dan terlihat sangat seksi dengan wajahnya yang sedang dipenuhi keringat.

"Tumben lo langsung masuk kelas, biasanya abis dihukum lo langsung cabut ke kantin?" tanya Dani, yang melihat Darka sedang duduk bersandar dibangkunya dengan lengan yang menutupi matanya.

"Lo udah siap tugas matematika Dar?" tanya Bima, karena melihat Darka yang tidak menjawab pertanyaan Dani.

"Tugas apaan?" Darka langsung menuruni lengannya yang menutupi matanya, dan melihat Bima serius.

"Cuma 5 soal, lo belum siap?" tanya Bima lagi.

"Ck, ini sekolah atau penyiksaan sih? lama-lama gue bisa gila mikirin tugas terus,,," ucap Darka yang sudah memposisikan tubuhnya dengan tegak.

Dani dan Vino menatap kasian kearah Darka, sedangkan Bima langsung mengambil buku tugasnya dan menyerahkannya ke Darka.

"Nih, buruan lo catat, gue dengar guru lagi rapat, lo masih punya waktu 30 menit untuk nyalin ni tugas,,,"

Darka mengambil buku matematikanya didalam tas ranselnya, lalu langsung pergi meninggalkan ketiga temannya yang menatap bingung kearah Darka.

****

"Chinta, lo di cariin tuh sama Darka," teriak Mia teman sekelas Chinta dari depan pintu.

Chinta yang sedari tadi sedang asyik berbicara dengan Eca dan Indah pun langsung melihat kearah Mia, Chinta semakin bingung untuk apa Darka mencarinya, apa Darka akan memintanya lagi untuk menemaninya bermain basket.

Chinta berjalan menuju pintu, dan melihat Darka yang sedang berdiri bersandar di depan tembok kelasnya.

"Ada apa?" tanya Chinta yang sudah berada di samping Darka.

DARKA (Update kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang