06

369K 25.5K 2.2K
                                    

Happy Reading....




Karena setelah C pasti ada D!

Chinta Kalila Pranata. Darka Hastanta💜💜💜


Darka sedang berjalan di koridor sekolah dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya.

Langkah kaki Darka terhenti karena tidak sengaja kedua bola matanya melihat sosok Chinta yang sedang bermain basket bersama teman kelasnya. Karena memang pelajaran kelas Chinta saat itu adalah penjaskes.

Darka mengerutkan dahinya karena sekarang ia sedang melihat Chinta yang berhasil merebut bola basket dari salah satu temannya dan saat itu juga Chinta berhasil memasukkan bola ke ring basket dengan sangat mudah.

Darka sangat bingung sekarang, bukannya waktu itu Chinta tidak bisa bermain basket? Bahkan setaunya dari dulu Chinta tidak pernah bisa bermain basket, atau apapun itu!

Tanpa mencoba berpikir dan mencari tau, Darka langsung melanjutkan langkah kakinya dan kembali berjalan menyusuri koridor sekolah.

-----

Chinta masih bermain basket dengan teman-teman kelasnya. Senyum Chinta terpancar sangat indah saat ia yang berhasil memasukkan bola basket dengan sasaran yang sangat tepat.

Chinta langsung berlari menuju Eca dan Indah sambil terus bertos ria besama kedua temannya.

Sejak kejadian Darka yang menjadikan Chinta layaknya seperti pesuruh, Chinta langsung meminta kepada papanya untuk meletakkan ring basket didepan halaman depan rumahnya.

Walau pada awalnya papanya tidak menuruti keinginannya dikarenakan Chinta yang memiliki riwayat penderita penyakit asma jadi dirinya tidak boleh terlalu kelelahan. Namun pada akhirnya Chinta berhasil menyakinkan papanya.

Sehabis pulang sekolah setelah ring basket yang sudah terpasang di halaman depan rumahnya. Chinta selalu meluangkan waktunya untuk sekedar berlatih agar dia dapat bermain basket dengan baik.

Chinta hanya berpikir jika dia bisa bermain basket dengan baik, Darka tidak akan marah seperti waktu itu kepadanya, Darka tidak akan bisa menyuruh dirinya layaknya seorang peliharan dimata Darka, setidaknya walau tidak bisa menyamai kemampun Darka dalam bermain basket dia bisa menangkap oporan bola dari Darka dan dia tidak akan membuat Darka marah.

Dan lihatlah sekarang, latihan Chinta tidak sia-sia sekarang dia bisa bermain basket.

***

Sejak pulang sekolah tadi, deru nafas Chinta terus saja tidak beraturan, berkali-kali Chinta mencoba menyemprotkan obat asmanya tapi belum juga berhenti, nafasnya terus saja tidak beraturan. Mungkin ini efek Chinta yang sangat kelelahan saat bermain basket disekolahnya tadi.

Mira mama Chinta sudah mulai ketakutan, dia mencoba membawa Chinta kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Disinilah Chinta sekarang, sedang terbaring lemah ditempat tidur yang berwarna biru ini, dengan alat bantu pernafasan yang menutupi hidungnya.

***

Dirumah Darka sedang berkumpul bersama ketiga temannya, Vino dan dani sedang beradu bermain ps sedangkan Darka dan Bima sedang berada diatas sofa yang berada di belakang Vino dan Dani, mereka berdua sedang asyik bekotak-katik dengan Hp mereka.

Pandangan Darka sekarang sedang tertuju pada mamanya Imel yang sedang terlihat terburu-buru menuju pintu dengan tangan kanan yang menggengam kunci mobil dan lengan kirinya yang sudah terdapat tas warna hitamnya.

DARKA (Update kembali)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang