Happy Reading....
XI IPA 3 tampak sepi, padahal seharusnya sekarang waktunya proses pembelajaran berlangsung, itu mungkin saja terjadi kalau bukan karena 1 jam yang lalu Darka tidak membuat keributan di kelas. Sehingga Bu Devi marah dan memutuskan untuk keluar dari kelas dan tidak melanjutkan pembelajarannya.
Ini jelas bukan sepenuhnya kesalahan Darka. Kalau bukan karena Vino yang sangat tidak bisa menjaga mulutnya yang mengatai Bu Devi yang sangat menor menggunakan make up hari ini yang mengakibatkan Darka ikut-ikutan mengatai Bu Devi sekaligus mengetawai Bu Devi membuat seisi kelas ikut-ikutan menertawai Bu Devi.
Al hasil Bu Devi menjadi sangat kesal dan memutuskan untuk menjemur semua anak XI IPA 3 di tiang bendera, dan lihat lah sekarang lapangan basket menjadi penuh dengan anak-anak yang sedang hormat bendera di terik matahari yang sangat panas.
Ini bukan untuk pertama kalinya kelas XI IPA 3 di hukum seperti ini, bahkan 2 minggu yang lalu mereka semua di hukum membersihkan toilet sekolah hanya karena mereka yang tidak mengerjakan tugas fisika yang diberikan Bu Bety. Ini jelas dan sudah pasti kesalahan Darka, dia menyuruh teman-temannya untuk tidak mengerjakan tugas yang diberikan Bu Bety, entah apa kekuatan yang dimiliki Darka sehingga semua teman kelasnya menuruti saja kemauannya. Padahal Darka tidak sepenuhnya memaksa mereka, bahkan Darka sendiri tidak akan memberi sanksi apapun jika teman sekelasnya tidak menuruti suruhannya.
***
Dengan tampang yang sangat lelah dan baju yang sudah dipenuhi keringat Darka dan ketiga temannya masuk kedalam kelas dan langsung menjatuhkan bokong mereka ketempat Duduk mereka. Beda halnya dengan Darka dan Dani mereka berdua lebih memilih untuk duduk diatas meja dengan kaki yang juga berada diatas meja.
Dikelas XI IPA 3 sekarang hanya ada mereka berempat, Darka yang masih Duduk diatas meja dengan tubuh yang bersandar di dinding, Vino yang duduk di bangkunya dengan tubuh yang menyandar di dinding, dan Bima yang duduk membelakangi Dani dan Darka yang sedang fokus dengan Handponednya.
"Gila ini salah lo Dar, kenapa juga lo harus ngetawai Bu Devi jadi di jemurkan kita," ucap Dani dengan tangan yang sibuk mengipasi tubuhnya dengan kertas karena masih merasa kepanasan.
"Ya elah kalau bukan karena ni anak yang mulutnya lemes banget gak mungkin gue ngetawai dia," jawab Darka yang tak mau kalah dengan menyalahi Vino.
"Gue memang salah Dar, tapi lo lebih salah lagi ! kayak gini lo mau jadi ketua osis? Gak bakal di pilih lo Dar, kalau di pilih juga ya pasti jadi dianggap gak sah pemilihannya," ucap Vino yang mulai menyalahkan Darka membuat Dani tersenyum membenarkan ucapan Vino.
Darka yang sedang diledek oleh kedua temannya hanya diam sama sekali tidak menunjukkan raut kekesalannya.
" Memangnya lo kalau terpilih jadi ketua osis, lo mau pilih siapa yang mendampingi lo sebagai sekretaris osis Dar?" ucap Vino kembali bertanya.
"Ya Chinta lah, itu pun pakai lo tanya Vin kayak gak tau aja lo," jawab Dani mendahului Darka dengan tampang meledek Darka.
Bima yang sedang fokus dengan HP nya hanya menyunggingkan senyumnya ketika mendengar ledekan temannya untuk Darka.
"Sok tau banget lo Dan," ucap Darka dengan sedikit ketus.
"Yaelah Dar sok malu-malu lo, tinggal bilang iya aja susah amat sih Dar," ledek Dani kembali yang tidak mau kalah.
"Kata siapa gue bakal pilih Chinta? Gue gak bakal pilih tu anak!" ucap Darka membuat semua temannya mendadak melihat kearahnya dengan tampang yang tidak percaya.
Beda halnya dengan Bima dia masih diam di tempatnya, walau perkataan Darka tadi juga sangat membuatnya terkejut.
"Kalau bukan Chinta, jadi lo bakal milih siapa Dar?" ucap Vino yang mulai penasaran dengan perkataan Darka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKA (Update kembali)
Teen Fiction#1 in teenfiction 10.6.2017 [TELAH TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA] "Mulai sekarang lo jadi pacar gue!" ucap Darka dengan tatapan datarnya. "M...maksud lo?" balas Chinta takut karena melihat tatapan dingin dari sosok cowok yang berada di de...