Happy Reading...
Kerasukan setan! Itulah yang tergambar pada kelakuan Vino sekarang. Dani yang sedang menyalin tugas dari buku salah satu temen cewek kelasnya Tiara menjadi terusik karena kehadiran Vino yang tiba-tiba menganggunya.
Entah karena apa tiba-tiba saja Vino yang baru tiba di kelas langsung menghadiahi Dani dengan lemparan tasnya, Dani yang terkejut karena menerima serangan Vino secara tiba-tiba. Hanya menoleh lalu menggeleng sekilas langsung membuang tas Vino ke bawah lantai tanpa rasa bersalahnya.
"Tai lo njir." Bacot Vino.
"Ngambang dong Vin." Celoteh Dani masih menyalin tugas.
Ramai. Itu yang tergambar dari kelas XI IPA 3 sekarang. Padahal baru pukul 6.30 pagi, jauh dari kata biasa untuk kelas mereka yang terbilang kumpulan siswa yang suka telat ke sekolah. Apalagi karena ada ke empat anak si pembuat masalah di sekolah.
Ternyata Bu Bety memberikan tugas sebanyak 20 soal yang harus dikerjakan di kertas doublefolio, dan alasan itulah yang membuat mereka semua cepat datang ke sekolah. Karena ingin mencotet! Tidak beda dengan apa yang dilakukan Dani sekarang mungkin inilah yang membuat Vino menjadi aneh.
Jika semua penghuti XI IPA 3 sudah hadir berhamburan di setiap sudut ruangan, bahkan membentuk pormasi meja yang sangat berantakan di setiap ruangan, karena aksi mereka yang sibuk menyalin tugas. Beda halnya dengan Darka dan Bima kedua makhluk XI IPA 3 yang terbilang ganteng itu belum juga menunjukkan kehadiran mereka padahal limabelas menit lagi bel masuk akan berbunyi.
"Anjir banget lo jadi kawan, kenapa nih guru ngasih tugas enggak pakek perasaan," celoteh Vino mendekati meja Dani.
Dani mengerutkan keningnya bingung. Memperhatikan Vino yang mendekati mejanya.
"Labil lo, lo mau ngatai gue apa ngatai Bu Bety?"
"Sama aja kalian. Kenapa enggak lo pacari aja tuh guru," sambung Vino.
Dani terkekeh geli. "Nanti gue pikirin cara nembaknya."
"Cepat ambil." Suruh Vino. Lagi-lagi Dani mengeryitkan keningnya bingung.
"Itu tas mahal dari mami gue. Buruan pungut!"
Dani menundukkan kepalanya melihat ke bawah lantai. Di sana masih terdapat tas mahal Vino yang mengenaskan akibat perbuatannya. Tapi Dani mengacuhkannya. Memang dia perduli!
"Tai. Gue tenggelemi juga loh biar ngambang," celoteh Vino sambil mengambil tasnya.
Dani tidak menjawab.
"Bagi doublefolio," pinta Vino. Sekarang dia sudah duduk berhadapan dengan Dani.
"Enggak ada modal banget sih lo Vin." Cetus Dani menyerahkan setumpuk kertas pada Vino.
Seperkian detik tidak ada lagi terdengar cecok antara mereka berdua. Karena Vino yang sudah mulai menyalin tugas mengikuti Dani. Jika ditanya kapan mereka akur, ya saat seperti ini. Bahkan Dani sangat berbaik hati mendektekan tulisannya saat Vino yang tertinggal jauh.
Bima datang dengan sangat santainya. Tapi semuanya berubah ketika dia harus menautkan kedua alisnya menjadi satu ketika melangkah ke dalam kelas. Kelas yang sangat dia idam-idamkan ketika tidak ada satupun riuh suara dari teman kelasnya, padahal sudah terbilang ramai. Hanya saja kelasnya sedikit berantakan, dan seketika Bima mengingat tugas 20 soal yang diberikan Bu Bety yang baru saja selesai dia kerjakan tadi pagi setelah shalat subuh. Itulah alasan kenapa dia telat datang sekarang.
"Woi Bima, lama banget lo dateng njir. Buruan keluarin tugas lo," suara Vino menjadi sangat nyaring di dalam kelas.
Dengan santainya Bima menyerahkan tugasnya kepada Vino, dengan sigap Vino ingin menerimanya kalau bukan saja tangan Dani yang terlebih dahulu merebut kertas tugas Bima.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARKA (Update kembali)
Teen Fiction#1 in teenfiction 10.6.2017 [TELAH TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA] "Mulai sekarang lo jadi pacar gue!" ucap Darka dengan tatapan datarnya. "M...maksud lo?" balas Chinta takut karena melihat tatapan dingin dari sosok cowok yang berada di de...