Berakhir

10.8K 239 9
                                    


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Untuk seseorang yang bermain dengan hati,
Jika hatinya tersakiti,
Ya sakit!!
-Natasya Kayla Adrean

***

Patah hati itu sakit, sekalipun itu cinta ketiga. Sebab, untuk cinta yang ini, Nata bermandikan mimpi yang telah dijanjikan nyata di masa depan.

Natasya Kayla Andrean. Cewek 16tahun kelas 2SMK.

Pagi weekend itu, Nata terbangun dari tidurnya akibat dering benda berbentuk kotak di nakas dekat tempat tidurnya.

Nata bersemangat untuk membaca pesan dari kekasihnya yang kemarin berhasil membuatnya bahagia.

Jemarinya lincah membentuk sandi pengaman seperti biasa. Seketika, raut wajah Nata berubah muram, dia membulatkan mata untuk memperjelas pandangannya.

Terimakasih untuk 2,5tahunnya sayang. Terimakasih segala bentuk perhatian, kebaikan Nata. Nata pasti dapat yang lebih segalanya dari Akas. Akas gak bisa lanjutin hubungan kita. Maafin Akas, Nata. Akas janji, cuma Nata yang ada dihati Akas
-Akas.

Untuknya, pesan pagi itu bagaikan badai yang berhasil menghancurkan terciptanya bahagia kemarin sore. Sulit rasanya Nata membalas pesan itu. Dengan segenap keberanian, Nata mengetik pesan dan berharap semuanya mendapat penjelasan.

Pagi Akas, Akas masih mimpi ya? Ayok bangun. Mimpinya buruk banget, nyampe sms ngelantur gitu


Akas gak mimpi, Nata. Akas serius. Kita putus. Maafin Akas

Akas berhasil membuat Nata menangis lagi, ternyata dirinya tidak main-main dengan keputusannya. Emosi Nata tersulut, dia mengirim pesan lagi.

Salah Nata apa, kenapa Akas putusin Nata? Akas udah ada cewe lain? Akas bercanda kan? Akas harus jelasin! Bercandanya jangan kelewatan gini, Akas!


Nata, Maafin Akas. Tapi Akas gak bercanda. Nanti Akas ke rumah buat jelasin semuanya. Kita udah gak cocok.

Pesan itu yang membuat Nata menutup handphonenya. Nata beralih untuk mencurahkan semua kekesalan ke dalam buku harian.

Diary, sangat tidak lucu bukan? Pada lembar sebelumnya, aku menuliskan bahagianya aku dan Akas.

Maaf jika untuk lembar ini, aku menulis semua kesedihan baruku. Akas memutuskan hubungan.

Akas bilang udah gak cocok! Diary, maksud Akas apa? Kalo udah gak cocok, kenapa bisa segini lamanya? Kenapa harus berakhir? Apa yang membuat Akas mundur dari cinta ini. Diary, aku tidak yakin aku bisa tanpanya.

Tuhan sangat jahat! Kenapa harus disatukan, jika akhirnya berakhir? Kenapa harus diterbangkan, jika akhirnya dijatuhkan?

Nata menutup buku diary, dan menyusut ingus yang keluar. Matanya bengkak, hidung dan pipinya merah. Nata beranjak keluar kamar untuk sarapan.

Nata tinggal bersama Budhe(Kakak perempuan dari Ibunya) dan Simbah(Kakek Neneknya) . Ibu,Ayah dan Kakak perempuannya di kota lain.

"Nata mau sarapan Budhe, sarapannya udah jadi?" ucap Nata saat dirinya sampai di ruang makan rumah Budhenya.

"Udah. Kamu putus sama Akas? Nangis segitunya. Kasian tuh mata kayak abis ditinju gitu" sindir Tari(Budhe Nata) ketika dirinya tidak sengaja melihat betapa hancurnya wajah keponakannya itu.

Nata hanya tersenyum dan hatinya mengiyakan perkataan Budhe. Nata sarapan, mandi dan menyiapkan diri untuk bertemu Akas kekasihnya (mantan lebih tepatnya).

-JATUH-

Pukul 10.00
Deru motor yang sangat dikenal Nata mulai terdengar dari kejauhan. Nata keluar untuk menunggu Akas di depan rumah.
Kemudian, motor matic tersebut berhenti di halaman rumah Nata, dan pemiliknya turun dari motor itu.

"Nataaaa" sapa Akas diikuti cubitan di pipi tembem Nata.

"Akas gak usah basa basi. Ayo masuk! Cepetan jelasin, maksud Akas apa" suara Nata meninggi. Dia tidak sabar untuk mendapatkan penjelasan dari masalah mereka.

"Ayo Cepetan jelasin!" bentak Nata saat mereka berhasil duduk di sofa ruang tamu.

Akas masih diam. Menurut hatinya, dia tidak tega jika perkataannya nanti membuat Nata menangis. Karena bagaimanapun, dirinya pernah diminta untuk melindungi Nata oleh Letha(Ibu Nata) walaupun via sms.

"Cepetan Akas!" pinta Nata tidak sabaran.

"Kenapa Akas putusin Nata, salah Nata ke Akas apa? Cewe mana yang membuat Akas berani putusin Nata! Akas mikir dooong, kita udah berjalan lama, keluarga kita udah tau semua. Kenapa Akas mundur, mutusin untuk pergi dari Nata? 7 tahun lagiiii Akas. Akas lupa sama janji-janji Akas?" tangis Nata pecah sepecah-pecahnya. Dia tidak bisa menahan airmatanya itu. Menurutnya, ini sangat sakit.

Seketika juga, Akas menarik bahu Nata untuk tenggelam dalam pelukannya. Dirinya masih sulit untuk menjawab semua pertanyaan Nata.

Nata masih dalam pelukan Akas, dan sekuat hati Akas menjawab semuanya "Nata gak salah apa-apa. Cinta gak pernah salah sayang. Mungkin menurut Tuhan, jodoh Nata bukan Akas."

"Akas mau jujur, kenapa kita harus putus. Akas sayang Bunda. Akas gak mau Bunda kecewa. Akas harus fokus sekolah Nata, kamu juga yaa" lanjutnya.

Kalo kalian jadi Nata, kalian percaya jika hubungan putus dengan alasan sekolah? Klise banget sih memang. Kebanyakan juga alasannya gitu kan? Tapi akhirnya bikin geleng-geleng kepala. (Hahaha)

"Gak. Gak mungkin!" suara parau Nata memenuhi gendang telinga Akas. Dia semakin memeluk Nata erat.

"Pasti bukan itu alasannya kan?" Nata tetap mengelak alasan Akas itu.

Akas menghela napasnya, dia tidak berani mengatakan untuk alasan yang satu ini,

"Emmm..." ucap Akas terpotong oleh ketidak beraniannya. Nata masih menunggu penjelasan Akas dengan menatap Akas dari bawah dagu milik Akas.

"Keluarga Akas gak bisa nerima Nata yang seniman. Nata jangan marah" ucap Akas jujur.

Memang, Nata terlahir di tengah keluarga seniman. Keluarga yang kental dengan darah seninya. Dirinya saja pandai dalam hal menari.

Untuk satu alasan itu, Nata sudah tidak bisa mengelak. Dirinya hanya meminta penjelasan kenapa,

"Kenapa dulu awal kita pacaran, keluarga Akas menerima Nata? Nata sayang Akas. Nata nyaman banget Kas, Nata tulus ke Akas. Pasti ada alasan lain Akas mutusin Nata kan? Akas udah ada cewe lain! Jujur aja Kas!" Nata mencoba lepas dari pelukan Akas.

Akas menunduk tak sanggup melihat mata penuh air di depannya itu.
Akas diam sedangkan Nata masih setia dengan sesenggukannya.

Akas memeluk Nata lagi untuk terakhir kalinya sambil berjanji.

"Nata jangan nangis lagi ya, Maafin Akas. Tapi kita harus udahan. Akas janji, Akas bakalan stay ke Nata. Begitupun Nata yaa. Hingga suatu saat keluarga Akas bisa menerima Nata lagi. Akas pulang ya, Nata. Terimakasih 2,5tahunnya". Akas mengecup kening Nata, melepaskan pelukan dan meninggalkan Nata yang diam bersama tangisnya.

-JATUH-

Semoga lebih enakan dibacanya yaa.
Maaf kalo masih wagu(aneh). :v
Vomment biar makin semangat ngeditnya :)

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang