Jatuh 1

2.8K 70 0
                                    


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Ketika hati tak bisa beranjak, saat itulah cinta menetap
-Natasya Kayla Andrean-

***


Seisi kelas sibuk mengerjakan ulangan, kecuali Nata. Dia melamun entah mikirin apa. Mungkin tentang jawaban soal atau lebih buruknya lagi jika tentang Akas dan Melan.

Nata tidak pernah serius mengerjakan sesuatu jika dirinya merasakan sakit hati. Menurutnya, orang yang memberi semangat itu orang yang memberi sakit hati, selalu begitu. Sakit hati diberikan, semangat diabaikan, terus menghilang?

Yaaa, semua sama.

Nata kembali menulis di lembar jawabannya. Mungkin, dia menemukan jawaban yang menurutnya tepat. Maklumlah, semalam belajarpun susah masuk.

Waktu mengerjakan selesai, Nata dengan santainya menumpuk terlebih dahulu dari yang lain. Padahal dia yakin, jawaban-jawaban itu belum tentu benar. Tapi, ya sudah lah yang penting Nata selesai mengerjakan.

"Njiiir, lu cepet banget Nat" ejek Shaila kepadanya.

"Ngapain lama-lama. Ntar juga akhirnya di tumpuk. Ntar juga akhirnya dibawa orang lain"

"Ahelaah, gitu ae baper"
Nata memeletkan lidahnya, tangannya mengambil handphone dari tas.
Buat apa gua pegang hp sih? Emang penting?  Emang ada yang ngabarin?

Tapi Nata tidak mempermasalahkan fikirannya itu.

2pesan baru belum dibaca..

Nata membukanya, dari Tama.

Ntar pulang bareng ya, Nat

Nataaa?

Nata membalas dengan sedikit antusias

Iya kak, maaf baru bales. Tadi ulangan


Nata mematikan handphonenya dan fokus belajar lagi.

-JATUH-


Udah pulang Nat?

Udah kak, bentar yaa


Nata berkemas-kemas dengan tergesa-gesa.

Okee

Nata hanya membaca pesan itu dan menutup handphonenya.

"Ayok La, cepet ke halte" Nata menarik-narik tangan Shaila yang masih sibuk membereskan buku.

"Bentar si, sakit tau. Emang mau ngapain kamu? Gugup bener"

"Udaah, ayok laa"

"Wooooyy! Yang belum piket cepeetaaan pikeeeeett!! Gak usah kabur!" Itu suara seksi(bukan sexy) kebersihan kelas Nata, yang menyadarkan Nata bahwa dirinya belum piket.

"Aduh! Gua belum piket lagi! Ayok cepetan La" Nata menepuk jidatnya.

"Lu piket aja dulu" nasehat Shaila.

"Hey! Nata!! Lu belum piket kan? Piket dulu baru pulang!

"Ah anu, gua buru-buru. Besok yaa"

"Gak bisa! Harus seeee-kaaaa- raaaang!!" bentak Mitha seksi kebersihan itu.

Nata malahan menarik tangan Shaila saat Shaila siap untuk pulang dan berlari.

"Besooookkk yaaa! Gua janji bakalan pikeet! Sory!" teriak Nata meninggalkan kelas.

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang