Sudah diedit
Selamat membaca***
Katanya, hidup itu pilihan.
Makanya, aku milih kamu.
-Gentar Alandra-***
Kalo lo sama seperti yang dulu,
Mending jangan dekati aku
-Natasya Kayla Andrean-***
"Hey!!" Gentar menepuk pundak Nata dari belakang yang sedang jongkok.
Nata hanya melihat sekilas tanpa menanggapi gurauan Gentar. Nata tetap bercerita dengan Shaila sambil tangannya memetik rumput di atas tanah yang tidak bersalah.
Merasa didiamkan oleh Nata, Gentar meninggalkan Nata untuk bermain dengan teman cowoknya. Karena saat itu, olahraga di bebaskan, tidak ada penilaian.
Gentar berlari ke Putra yang berada di tengah lapangan dengan bola di tangannya. Nata memperhatikan itu sendiri di pojok lapangan, Shaila mengambil bola kasti dari Agis di samping Gina.
"Taar" panggil Gina sambil berlari kecil menghampiri Gentar yang berhenti mendadak mendengar namanya dipanggil.
"Gue main ke rumah ya, kangen ke Ibu sama Adek lo" rayu Gina yang terdengar oleh Shaila. Setelah tahu Gentar suka ke Nata, Gina memang lebih suka merayu Gentar, meminta Gentar melirik ke dirinya saja.
"Maaf, gue sama lo udah gak ada hubungan. Jadi gak usah ya?" tolak Gentar, lalu dia kembali berlari mendekati Putra.
"Tapi Tar" Gina menyusul Gentar, Agis juga mengikuti Gina, Shaila mengikuti Agis untuk mengambil bola yang masih dipegang Agis.
"Apaan sih!!" bentak Gentar karena Gina kembali menggelendoti tangannya.
"Gue main ke rumah yaaa, Ibu lo juga pasti kangen gue kok" mohon Gina dengan rasa percaya dirinya.
"Pede" sanggah Gentar.
"Please.." mohon Gina lagi.
Lalu, Gentar mengabaikan Gina dengan permohonannya. Dia mengajak Putra untuk bermain, menghilangkan masalah yang membebankan pikirannya karena Gina.
Gina berkacak pinggang, marah dengan beribu kata kesal yang dia lontarkan ke Agis yang terdengar membawa-bawa Nata ke dalamnya.
"Gina kenapa?" tanya Nata bingung ke Shaila yang baru saja berdiri di samping Gina dan Agis. "Kok gua dibawa-bawa?" tanya Nata lagi.
Shaila angkat bahu, "Biasa lah. Dia minta main ke rumah Gentar, tapi gak boleh. Eh dia nyalahin gara-gara lu"
"Kok gua sih. Maunya dia apa sih?" ujar Nata kesal.
Shaila menggeleng. Dia merangkul Nata, "Udahlah" Shaila mengajak Nata untuk pergi ke kantin.
-JATUH-
Sudah 3 jam lebih, Nata bisa sedikit menjauhi Gentar.
Istirahat sedang dirasakan oleh semua murid. Nata menghabiskan istirahatnya tetap di kelas, memakan jajan yang sudah dibeli terlebih dahulu. Nata diam-diam juga memperhatikan sikap Gina dan Gentar yang mulai saat itu semakin dekat saja.
Untuk cemburu, Nata mungkin tidak mempunyai hak. Tapi begitulah yang Nata rasakan mulai saat itu, karena mungkin hati Nata telah jatuh dan kembali memunculkan rasanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh ( C O M P L E T E D )
Teen FictionApakah kamu pernah berfikir, kenapa Tuhan hadirkan kamu dalam hidupku? Kenapa kamu, memilih aku untuk kamu cintai? Kenapa kamu, bersamanya terlebih dahulu dan seringkali membuat aku iri hati? Apakah kamu yakin, aku bukan pelarianmu sesaat? Apakah ka...