Kembali

1.4K 45 0
                                    


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Karena menurutku,
Bertahan membuktikan hubungan terlihat mahal.
-Natasya Kayla Andrean-

***

Berjanjilah tidak seperti dia.
-Gentar Alandra-

***


Nata merasakan dirinya terbang saat itu. Dia tidak pernah menyangka Gentar se romantis itu. Dia sesekali melihat cincin yang sekarang melingkar di jari manis tangan kirinya.

Shaila selalu menggodanya. Shaila sama tidak menyangka jika Gentar melakukan itu untuk sahabatnya. Shaila mau, semoga Gentar bisa menjaga Nata tanpa membuat sakit hatinya.

Adegan tunangan non formal itu terpotong karena waktu menunjukkan jam 12 dan adzan dhuhur berkumandang. Gentar pamit untuk terlebih dahulu melaksanakan kewajibannya.

Saat ini, Nata masih dengan Shaila.

"Bahagia?" tanya Shaila dengan nada menggoda.

"Banget!! Gua gak nyangka aja" curhat Nata.

"Gua juga gak nyangka" Shaila menyetujui pendapat Nata. "Bisa ya, seorang Gentar kayak gitu. Waaaaahh romantis gitu" sambung Shaila.

"Ngomongin gue?" tanya Gentar tiba-tiba.

Nata mengangkat satu alisnya. Shaila langsung diam tidak menjawab pertanyaan Gent ase dan mengalihkan pembicaraan ke Nata.

"Gua sholat dulu ya, baru pulang" pamit Nata ke Shaila. Shaila mengangguk. Dia sedang di sapa bulannya, jadi dia absen untuk menunaikan sholatnya.

Nata meninggalkan Shaila dan Gentar.

Selepas peninggalan Nata, mereka berdua mengobrol satu sama lain. Shaila mengorek kejujuran Gentar mengenai perasaannya.

"Lu serius sama Nata?" tanya Shaila.

"Serius" Gentar menjawab mantap. Gentar selalu yakin, Nata yang terbaik untuknya.

"Gak takut, sama seperti yang ono?" tanya Shaila lagi, ada unsur yang membuat siapa saja yang mendengar tahu, itu ditujukan untuk Gina.

"Enggak la. Nata beda. Gua percaya" Gentar melirik punggung Nata yang sedang melaksanakan sholat. Lalu, dia kembali menatap Shaila. Menunggu pertanyaan selanjutnya.

Shaila terus mengangguk-anggukan kepalanya. Sudah cukup dia mengorek kejujuran itu. Shaila sangat peduli ke Nata. Shaila yakin, Gentar yang terbaik untuk Nata. Semoga saja.

"Jangan bikin hati Nata tergores" nasihat Shaila yang mendekati permohonan itu.

"Siap!!" janji Gentar sambil melakukan sikap hormat yang sempurna seperti saat upacara bendera.

-JATUH-

Bu, Nata dibeliin cincin sama Gentar

Nata mengirim pesan ke Letha. Dia ingin cerita apa yang terjadi hari itu.

Wa?  Serius?


Balas Letha antusias. Letha dan Andrean memang senang jika Nata bercerita banyak hal. Mereka juga merespon dengan gembira. Maklum lah, mereka jarang bertemu, dengan Andrean saja, Nata dan Kanya hanya bertemu saat lebaran.

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang