Sudah diedit
Selamat membaca***
Jadi kamu?
Oke
Kamu harus siap menanggung semua itu.
-Gina Aisyah-***
Hanya itu yang bisa aku lakukan.
Tapi akan aku jadikan, kamu masa depan.
-Gentar Alandra-***
Terserah kalian
Menilai salah benar,
Itu hak kalian.
-Natasya Kayla Andrean-***
Nata mematung, Gentar berkata jujur.
Gina melempar pandangan ke Nata, dia berteriak
"Nataaaa!! Gentar sayang lo!!" ucap Gina dengan rasa sesak di dada.
Nata menatap Gina. Tanpa ekspresi. Lalu Gina fokus mencatat lagi, tidak berlangsung lama, Gina lari ke kamar mandi.
Nata? Menatap jalan di depan sekolahnya. Nata hanya diam. Memang dia harus bagaimana? Mengejar Gina yang sedang emosi? Percuma. Nata hanya menyesal. Gentar? Kembali fokus mencatat.
Sebagian teman mereka, mengejar Gina yang lari ke kamar mandi. Sebagian lebih banyaknya, menatap Nata seolah Nata salah.
"Bener kan? Ternyata" sindir sekelompok teman yang dulu mendengar percakapannya dengan Shaila dan Gentar.
Nata menatap mata mereka, tapi bibirnya masih kelu terkunci. Memang harus menjelaskan yang seperti apa lagi? Untuk meminta pembelaan Gentar, Nata tidak berani. Nanti malah tambah tidak karuan.
Nata menatap Gentar dari bangkunya, untung Gentar sedang menatapnya juga. Nata mengangkat kedua alisnya 'bagaimana ini' itu maksud Nata. Gentar melempar senyum,
Gina masuk dengan mata sembabnya, di kelilingi teman-teman yang berubah peduli kepadanya dan berubah menjauhi Nata. Gina menatap mata Nata tajam, ada sorot kekecewaan yang jelas sekali Nata lihat.
Nata bingung sampai Nata tidak sadar meneteskan air matanya juga. Gina mendekat ke Gentar untuk duduk di bangkunya, lalu Gentar beranjak mendekati Nata untuk menghapus air mata Nata.
Lintang? Setelah kejadian tadi, dia lari mencari wifi. Lintang memang tidak peduli dengan dunia sekitarnya. Otomatis, bangku di samping Nata kosong. Gentar duduk di sampingnya. Di dekat Nata, ada Shaila dan Agatha yang juga bingung harus bagaimana.Nata menutup wajahnya yang penuh dengan air mata itu dengan telapak tangannya. Gentar menepuk pundak Nata, tapi Nata menepisnya.
"Jangan deket gua lagi. Gue kan udah bilang, lu harus sama Gina, bukan gua!!!" bentak Nata dengan suara khas menangis.
"Lu gak bisa paksa gua untuk kembali ke dia!! Lu tahu, dia yang nyakitin gua. Lu gak salah!" Gentar melepas kedua tangan Nata yang menutupi wajah. Sikap itu jelas di nilai salah oleh semua teman yang ada.
Nata menatap Gentar,
"Lu jangan takut, ada gua. Gua bakal jelasin semuanya." ucap Gentar menenangkan.
Shaila menarik Gentar untuk bergantian dengannya duduk di samping Nata.
"Lu gak usah di sini. Jangan sakiti Nata" usir Shaila, Gentar kalah. Gentar meninggalkan kelas berlari ke masjid. Untung, jam pelajaran kosong.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh ( C O M P L E T E D )
Teen FictionApakah kamu pernah berfikir, kenapa Tuhan hadirkan kamu dalam hidupku? Kenapa kamu, memilih aku untuk kamu cintai? Kenapa kamu, bersamanya terlebih dahulu dan seringkali membuat aku iri hati? Apakah kamu yakin, aku bukan pelarianmu sesaat? Apakah ka...