Janji

2K 47 0
                                    


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Ketika janjimu terbayar,
Pikiranku tak lagi buyar.
Kamu berikan mawar,
Yang suatu saat diganti mahar.
-Natasya Kayla Andrean-

***


Setelah membaca pesan dari Nando, Nata meneteskan air mata. Nata berdiam menyendiri bahkan ketika teman-temannya bertanya banyak hal.

Rizal mau, kamu fokus studytour dulu.

Nata membaca lagi pesan yang masuk, masih dari Nando. Isi pesan yang sama, kalau Rizal belum bisa kasih kabar.

Rizal sakit apa?


Nata membalas pesan masih dengan menangis. Nata menjatuhkan diri ke Shaila di bangku bus, saat Shaila sedang sibuk membereskan jajanannya.

"Lu kenapa?" tanya Shaila khawatir,

"Jangan nangis" Shaila memeluk Nata dan mengelus-elus rambutnya.

"Hiks.. Hiks..." Nata sesenggukan. Dia Rindu, tapi tak dapat bertemu. Dia khawatir dengan kesehatan Rizal. Dia berpikir dirinya yang menyebabkan Rizal sakit.

Mungkin Rizal mulai sakit setelah mengantarkan Nata, padahal kan sudah berminggu-minggu dari studytournya. Itu artinya berminggu-minggu juga Rizal jarang kasih kabar. Ini malahan sampai studytour selese.

"Kenapa? Cerita cobaa" bujuk Shaila.

"Gue kangen Rizaaaal" adu Nata manja dan masih meneteskan beberapa air mata.

"Ya tinggal sms kan bisa?" Shaila mudah mengatakan itu, padahal Nata smspun yang membalas bukan Rizal.

"Ini baca" Nata melihatkan pesan dari Nando ke depan matanya. Shaila mengambil hp dari genggaman tangan Nata dan membaca pesan yang tertera.

Shaila menghela napas berkali-kali "Hmmmm... Gimana ya? Hmm.. "

Nata menyusut ingusnya dan menyeka air mata di pipinya setelah dia puas menangis "Gimana?" tanya Nata.

"Yaudah lu seneng-seneng dulu di Bali, besok tinggal di liat kalo waktunya lu pulang, dia kasih kabar apa enggak"

"Seneng-seneng? Sedangkan dia lagi sakit? Dan gue gak boleh ngasih perhatian ke dia, ya walaupun dari via pesan? Gak mungkin" Nata tetap pesimis.

"Ya gimana lagi? Itu yang bisa lu lakuin"

Cuma demam, jangan khawatir

Rizal demam? Kenapa segitunya menjauh dan gak bisa memberi kabar? Nata mengerutkan keningnya, dia pusing.

Yaudah bang. Salam buat Rizal. bilangin jaga kesehatan, jangan lupa janji.

Oke

balas Nando.

Perjalanan kembali di lanjutkan ke hotel dari GWK saat senja menyapa. Nata merasa bingung bukan bahagia, pikirannya dipenuhi oleh Rizalnya. Saat Nata menikmati senja di ufuk barat, hp yang berada di genggamannya bergetar, tanda masuknya pesan.

Lu nangis? Ke Bali kok numpang nangis.

Ajaib!! Itu sms dari Aldi yang faktanya jauh dari Nata tapi tahu tentang Nata.

Enggak la.


Gausah boong. Gue di sini gaenak ati, pasti lu nangis.

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang