Kejujuran

1.6K 44 0
                                    


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Kamu boleh cinta ke siapa saja
Asal jangan dia
-Gina Aisyah-

***


Kamu bukan Nonaku.
Buat apa aku mengikutimu.
Aku saja sudah bukan Tuanmu.
Jadi pantas, jika aku pergi darimu.
-Gentar Alandra-

***


Jika disuruh memilih,
Aku tak mau menjadi tertatih
Berteriak lalu merintih
Karena aku, ada di antara kalian, pemilik hati yang merasa perih.
-Natasya Kayla Andrean-

***


"Tapi lu harus siap, kalo lu tetep terusin gitu, pasti bakalan ada masalah yang lu dapat. Lu yakin aja ke hati lu" nasehat Shaila terngiang-ngiang di telinga Nata. Memang jika Nata melanjutkan, masalah pasti datang. Karena segala sesuatu yang disembunyikan, pasti akan muncul ke permukaan. Begitulah. Cepat atau lambat.

Nata pusing memikirkan semuanya. Dia tidak mungkin membeberkan secara jelas di depan semuanya. Nata juga harus bisa menutup mulut Gentar untuk tidak mengakuinya di depan teman-teman jika dia harus memperoleh banyak pertanyaan.

Masih dengan acara perlombaan dalam rangka ulang tahun sekolah, hari itu Nata masih tidak andil dalam perlombaan, jadi Nata hanya menonton dan memeriahkan acara. Hari itu, kelas dikunci rapat oleh penjaga, tidak ada yang boleh berdiam di dalam kelas. Semua harus berada di luar kelas untuk menyaksikan bermacam perlombaan.

Lomba Dance lah yang mendapat perhatian lebih dari semua murid. Kalian tahu kan, Nata jago menari? Ya. Tapi asal kalian tahu, Nata tidak jago dance, terkesan wagu (aneh). Nata lebih memilih tradisional, budaya milik Indonesia sendiri. Budaya barat? Sudah lah, kita juga punya budaya yang lebih bagus, kenapa harus pilih yang lain? :) (sudahlah, udah ada aku, kenapa kamu pilih dia) :v

Saat ini, Nata dan teman-temannya duduk di masjid. Bukan anak rokhis kok, yang anak rokhis kan Gentar. Ada yang sholat dhuha, ada juga yang hanya menangkap wifi dari ruang guru termasuk Nata.

Lari dari lapangan, Agatha dan Yuri mengomel seolah mereka ingin memakan semua temannya, Agatha berjalan susah mengikuti Yuri sambil menggandeng tangan Yuri.

Nata dan Shaila saling memandang dan mengerutkan dahi mereka. Lalu mengalihkannya ke hp dan laptop di depan dan tangannya.

"Kalian enak-enakan wifi-an gitu?!" bentak Yuri yang menghentikan semua kegiatan di masjid seakan dia hipnotis.

"Iya, kalian gimana sih?!" Agatha ikut membentak, padahal napasnya saja belum beraturan.

Semuanya melongo melihat tindakan Yuri dan Agatha karena bingung.

Nata meletakkan hpnya,

"Kalian kenapa?" tanya Nata

"Kesambet setan mana?" sambungnya yang membuat semua temannya tertawa.

"Gak lucu!!" bentak Yuri. Agatha memalingkan wajah ke arah lapangan.

Nata bersabar, dia mengalah.

"Ya udah kenapa? Jelasin" pinta Nata.

"Kalian tahu kan, kelas kita sebentar lagi mau tampil, tapi kalian sibuk di sini?! Coba lah hargai mereka yang udah mau mewakilkan kelas kita!!"

Semua ber-Ohh ria. Itu masalahnya. Nata mengangguk dan setuju untuk melihat lebih dekat perlombaan yang dilaksanakan.

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang