Menyatakan

2K 56 2
                                    


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Maaf sekali, jika kamu aku abaikan.
Maaf dua kali, jika kamu mulai merasakan.
Terakhir,
Aku tetap meminta maaf entah keberapa kali, jika kamu menyatakan,
Dan aku masih enggan.
-Natasya Kayla Andrean-

***

Alarm membangunkan Nata yang masih menikmati mimpi indahnya. Dia bermimpi bertemu pangeran pembawa kuda putih(padahal mimpi bertemu cowok biasa, tapi tidak dikenal Nata).

Karena hari itu akhir pekan, Nata enggan bangun terlalu pagi apalagi dia sedang di tanggal merahnya.

Tapi, tetangga rumah Nata selalu memegang prinsip kalau cewek bangun siang, tidak baik. Maklum lah, Nata hidup di lingkungan yang masih sederhana menjunjung sikap orang-orang, salah bertindak sedikit saja, bisa jadi omongan.

Nata bangun, melipat selimut dan membereskan tempat tidur. Lalu, Nata merebahkan dirinya lagi di tempat tidur dan menutup kembali matanya.

Nata terbangun saat dia mendengar pesan baru masuk ke handphonenya. Di sana tertera pengirim pesan sangat jelas. Ifan. Bukan hanya di ikon sms saja, di bbm, facebook, juga Ifan berulang kali mengirimi Nata pesan. Nata membaca semua pesan yang berisi sama, tapi Nata hanya membalas pesan dari smsnya.

Nata?

Belum bangun?

Natasya Kayla Andrean?

Iya. Baru bangun
Ada apa?

Nata bangun dari tempat tidur berniat untuk menyapu, membersihkan rumah. Nata menghidupkan mp3 dengan volume full.

Nata berjalan untuk mengambil sapu saat terdengar pesan masuk ke hpnya lagi. Nata membiarkan dan meneruskan mengambil sapu untuk menyapu. Di pikiran Nata, biarlah nanti saja dibalesnya. Gak penting juga.

Sambil bersenandung sesuai mp3 yang terdengar, Nata menyapu ruang tamu. Hidupnya sudah normal. Nata bersyukur, karena sendiri bukan berarti hatinya iri dengan mereka yang mempunyai pasangan hati. Sendiri membuat Nata lebih banyak mendekatkan diri dengan Tuhannya.

Nata banyak belajar, bukan artinya Nata trauma atau apa lah mengenai cinta. Nata hanya lebih berhati-hati untuk memulai kembali. Lagi pula, masa depan Nata masih panjang.

Nata memukul bantal sofa untuk menghilangkan debu. Otomatis, debu yang menempel menghampiri hidung Nata dan membuat Nata bersin-bersin.

"Haaaciiihh haaacciihh" Nata memainkan hidungnya dengan tangan untuk menghilangkan debu.

"Haaciih ciihh ciih" Nata menaruh bantal ke atas sofa lagi dan meninggalkan ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Selesai dari kamar mandi, Nata menyempatkan diri ke kamar untuk mengganti lagu yang diputarnya sebelum meneruskan membersihkan ruang tamu. Mata Nata tercuri oleh pesan dari Ifan yang lebih banyak dari tadi pagi.

Cewek kok baru bangun wk

Nata, nanti ketemuan di depan gang ya, ada yang mau gue omongin.

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang