Bebas

1.6K 53 0
                                    


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Bebas lepas
Seperti lautan luas
Beban terhempas
Hidup tak lagi kebas
-Natasya Kayla Andrean-

***

Mata Nata sudah tidak bisa ber air. Mata Nata sudah kering karena cinta. Setelah Akas, Tama, Rizal, sekarang Ifan, Nata rasa sudah cukup. Untung saja, Nata tidak terlalu jatuh ke Ifan. Nata cuma butuh 5 menit untuk meluapkan emosi dengan tangisnya akibat perilaku Ifan kepadanya.

Nata pulang dengan hati sedikit bimbang. Dia merasa tenang, tapi hatinya goyang. Dia rasa, dia sudah baik setelah mengetahui semua tujuan akhir dari mereka semua, yaitu hanya menyakitinya.

Nata tertawa dalam hati, menertawakan bodohnya dia. Dia seperti tawanan jika di depan pria tampan. Nata selalu berhasil terpenjara dan tersiksa karena rasanya. Nata harap, jika satu lagi seseorang datang, Nata ikhlas terpenjara lagi, asalkan dia nyaman di dalamnya.

Sebelum turun dari bus beberapa meter lagi, Nata melihat Ifan di rumah teman SD Nata. Nata mencoba meyakinkan hati seolah-olah Nata biasa saja. Turun dari bus, Nata berjalan dengan menundukkan kepala, tangannya sibuk memainkan hp.

Langkah ke 5, teman SD Nata menyapanya, yang juga teman Ifan.

"Nataaa yaaaa!! Ifan di sini!!" seru Ragil.
Ifan yang di sampingnya menyenggol lengan Ragil untuk tidak memanggil Nata lagi.

"Hus! Jangan gitu" pinta Ifan.

"Loh kenapa?" tanya Ragil.

Nata membalikkan badan untuk melihat ke arah Ragil sebentar lalu Nata membalas seruan Ragil dengan senyuman. Kemudian, melanjutkan jalan ke rumahnya.

"Ya gakpapa. Gak enak aja" jawab Ifan.

"Masih suka sama Nata kan?"

"Emm masih. Tapi gue salah. Dia kayaknya benci deh sama gue Gil" Ifan memulai curhatnya.

"Salah Gimana?"

"Lo tau kan? Gue sayang ke Keke. Tapi karena Keke enggak merespon gue, jadi ya gue deketin Nata. Sampai semalem gue bilang sayang ke Nata.." Ifan memotong ceritanya untuk menghabiskan minuman demi membasahi kerongkongan.

"Habis itu, Gue puas Nata juga sayang ke gue. Terus gue kan coba gak ngabarin ke dia, gue mulai chat lagi ke Keke. Eh Keke merespon Gil, ya gue langsung lupa ke Nata, gue udah girang yaa" pungkas Ifan.

"Kok lo gitu sih Fan? Gue deketin lo ke Nata kan biar Nata bisa seneng. Kok lo mainin dia sih? Walaupun Nata cuman temen SD gue, tapi dia lemah Fan!! Dia kecil, imut gitu harusnya dilindungi, bukan disakiti!! Ah BANGSAAAT LOOO!!" Ragil kecewa ke Ifan. Ragil memarahi Ifan.

"Biasa aja dong bro! Kok lo bela Nata sampai segitunya?! Lo suka ke Nata?!" Ifan menantang Ragil dan membuang tangan Ragil yang menunjuk-nunjuk mukanya.

"Ya!! Gue sempet suka ke Nata! Waktu gue kelas 6SD. Bahkan sekarang gue nganggep dia adek gue Fan!"

Ifan cuman diem. Ifan bingung harus gimana. Karena hati tidak bisa dipaksa. Ifan sayang ke Keke, tapi karena Keke cuek, Ifan beralih mencari pelarian ke Nata. Saat Nata resmi jatuh, Keke merespon Ifan tanpa Keke tahu, kalau sikapnya membuat hati wanita lain tersakiti. Lalu, Ifan kembali ke Keke tanpa memberi penjelasan ke Nata. Jadi, yang jahat Ifan kan??

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang