SweetSeventeen

1.6K 47 0
                                    


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Tidak ada perempuan manapun tanpa pengharapan
di 17 nya.
Seperti aku,
Harapanku sederhana, kamu tetap datang.
Walaupun hujan deras di luar sana.
Aku tahu, itu mimpi
-Natasya Kayla Andrean-

***


Apa maumu, sebisa mungkin aku kabulkan.
Biar kamu senang.
-Gentar Alandra-

***


Tuhan sayang lo Nat,
Buktinya 17 lo penuh air kan,
Air hujan pun air mata.
Terima saja.
Haha
-Gina Aisyah-

***


Tetap menjadi Nata yang seperti ini.
Dan bertahanlah bersama pilihan hati.
Sampai kamu menyebut dia sang 'doi'
-Nata'sFriends-

***


8 Februari 2016

Apa spesialnya tanggal itu?

Coba tanyakan ke Nata dan Gentar yang asli.

Udah deh, penulis kasih tahu aja ya.

Hari itu, matahari tampak riang memancarkan sinarnya. Langit berawan, tidak panas pun tidak mendung.

Gentar berangkat ke sekolahan untuk kumpul organisasi osisnya. Maklum, hari itu libur. Hubungan Gentar dan Nata semakin membaik. Jika Gina menyindirnya, Nata seolah tidak mendengar. Soal teman yang lain, Nata tidak menghiraukan. Itu kemauan Gentar.

Di salah satu rumah, Nata meminta yang awalnya hanya gurauan saja, Gentar untuk bermain ke rumahnya.

Mampir ke sini sekalian


Sms Nata ke Gentar. Nata ingin tahu seberapa besar perjuangan Gentar untuk ke rumahnya yang sebenarnya, Gentar sama sekali tidak tahu alamat dan belum pernah ke alamat Nata itu.

Diusahakan deh

Oke


Nata tidak menganggap serius janji Gentar itu. Nata tahu Gentar terlalu sibuk dan disibukkan oleh urusannya sendiri. Untuk itu, Nata hanya mengiyakan tanpa berharap lebih.

Gentar menarik rambutnya, dia merasa pusing. Semua acara yang sudah terlaksana membuat dia harus bertanggung jawab. Saat-saat ini, pasti dicari kesalahan-kesalahan walaupun sedikit saja dari acara itu.

Gentar bersiap untuk menerima semua omelan dari teman organisasinya. Sudah menjadi hal wajar setiap waktu. Untuk lebih mengeratkan persaudaraan katanya.


-JATUH-

Langkah gagah kaki cowok keluar gerbang sekolahannya terlihat. Tapi aneh, dia tidak seperti biasanya. Dia berjalan berlainan arah dari arah dia ke rumahnya. Tanpa ragu, cowok itu naik ke bus yang membawanya ke alamat baru. Dia Gentar. Ya.

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang