Terhar(U)jian

1.5K 39 0
                                        


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Waktu maaf-maafan ada dua.
1. Saat Lebaran
2. Saat mau Ujian
-Natasya Kayla Andrean-

***


Saling memaafkan sebenarnya mudah.
Gengsi dan egois yang membuatnya susah.
Meminta maaf seringkali di nilai salah.
Tapi juga bukan berarti yang memaafkan itu yang benar.
Percayalah, semua terjadi memang suatu kewajaran.
Semoga, dengan ini kita tetap mendapatkan pelajaran.
Maka, lupakan!
-Akuntansi3'17-


***

Ujian Sekolah sudah terlaksana. Sekarang, tinggal Ujian Nasional saja. Mengenai hasilnya, biar akhir masa mereka ketahui. Fokus dulu ke Ujian akhir ini.

Nata sudah terbiasa dengan perubahan sikap Gentar. Dia juga harus bisa mendapatkan nilai tinggi. Cara belajar Nata gini, jika dia tidak tahu dia tanya ke Gentar dan meminta Gentar untuk menjadi guru privatnya. Sekalian modus katanya.

Satu minggu lagi, Ujian Nasional wajib diikuti oleh semua siswa siswi kelas 12 SMK yang dilakukan secara serentak. Memang untuk tingkat SMA, Ujian masih kurang 2 minggu lagi.

Pemadatan semakin padat dilakukan. Peningkatan ibadah terlihat di setiap sudut masjid. Kehangatan kelas untuk kembali menyatu semakin terasa.

Tapi, untuk kelas Nata?
Kembali menyatu cukuplah sulit setelah banyak sekali masalah. Salah satunya, masalah yang pernah dirasakan oleh Nata sendiri.

Masalah sengit yang membuatnya uring-uringan setiap hari, yang terjadi satu tahun lalu. Untuk masalah yang lain? Banyaklah. Dan itu menjadi privasi kelas kita mueehehe.

Untuk Nata, demi hatinya tenang, dia meminta Gentar selaku ketua kelas untuk mengembalikan suasana kelas seperti saat sedang hangat-hangatnya. Tapi ya gitu, Gentar tidak peduli dengan sekitarnya. Gentar hanya peduli dengan ujian-ujian akhirnya. Permintaan Nata, dia abaikan terlebih dahulu.

"Tar, ayookk. Bikin acara biar semuanya maaf-maafan ngelupain permusuhan" pinta Nata saat ujian nasional kurang satu minggu di sela-sela pemadatan matematika.

"Gak lah. Lu kan tahu, semuanya sulit buat bersatu lagi" tolak Gentar.

"Lu mah!!! Yaudah lah. Biar gua sendiri aja. Paling tidak, memulai meminta maaf, biar hati tenang" ucap Nata akhirnya.

Gentar masih fokus dengan soal matematika yang diberikan.

Nata kembali fokus lagi mengerjakan soal itu juga, sebelum guru mereka masuk lagi untuk membahasnya.


-JATUH-

"Gue di depan sini mau bilang ke kalian" ucap Nata saat dirinya dari luar kelas dan sekarang berdiri di depan teman-temannya. Nata bermaksud untuk memulai permintaan maaf itu, sebelum pemadatan dimulai. Hari itu, kurang 5 hari Ujian Nasional.

Sialnya, tiba-tiba guru pemadatan masuk ke kelas. Jadi, Nata mengurungkan rencananya itu.

"Gak jadi. Kapan-kapan aja deh" ucap Nata sambil melangkahkan kakinya ke bangku di samping Gentar.

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang