Sudah diedit
Selamat membaca***
Ketika dua mata bersitatap.
Ketika dua buah mulut melebarkan sisinya.
Ketika dua hati yang tertutupi merasakan getaran hebat.
Ketika itu, Aku benar percaya, cinta datang walaupun entah dari belahan bumi mana.
-Natasya Kayla Andrean-***
Jangan ditanya, Nata sedang dekat dengan siapa. Jangan ditanya juga, Nata memang sangat mudah jatuh cinta. Bahkan kali ini, dengan cowok yang baru dilihatnya lewat foto saja Nata jatuh cinta. Ya, Rizal Firnanda.Kedekatan Nata dengannya sudah berlangsung satu minggu. Dalam penilaian Nata, Firnanda lah yang mendekati kata sempurna untuk menjadi pendamping hidupnya. Eeetts, jangan bingung. Memang Nata bermaksud serius bukan main-main.
Hingga suatu saat, pertama kalinya mereka berjumpa via suara, semuanya terlihat nyata. Terlihat dekat.
Aku mau telfon kamu e Ta
pesan Firnanda suatu malam dengan bahasa khas daerahnya.
Yaudah telfon aja Ndaa, tapi aku malu :D
balas Nata.
Tiba-tiba, dering telfon berbunyi. Nata sempat mengabaikan hp nya karena bingung harus ngomong apa.
Jempol kanan Nata menggeser ke simbol hijau. Diangkatnya hp itu dan di dekatkan ke telinga. Diam. Tidak bersuara. Hening. Nata pun enggan memulai obrolan sekedar "halo".
Nata sibuk mengembalikan hatinya untuk seperti biasa. Hati Nata berdebar, seperti tidak percaya bisa benar dekat dengan teman dunia mayanya.
"Assalamu'alaikum Taaa," pertama kali yang di dengar Nata saat itu.
"Wa'alaik....." Tuuut tuuut tuut.
Tiba tiba sambungan terputus. "yaaaah kok mati sih" Nata menggerutu sendiri.
Pesan baru masuk,
Maaf e Ta, aku malu. Nanti aku telfon lagi
Nata ngambek dan membiarkan pesan Firnanda tanpa balasan.
Dering telfon berbunyi lagi...
Nata masih kecewa dan menolak panggilan Firnanda.Nata sayang, aku telfon e lho. Kok di tolak. Ini beneran telfon kok, janji
Firnanda mulai memanggil Nata dengan embel-embel 'sayang'.
Setelah itu,
Dering berbunyi lagii...Nata menerima dan mulai terdengar suara khas Firnanda yang baru pertama kali dia dengar.
"Maafin aku e Nata sayang. Tadi grogi i lho"
Firnanda mencoba meminta maaf. Di sisi lain, Nata senyum-senyum sendiri mendengar suara Firnanda yang aneh.
"Eh, iya gakpapa Ndaa, suaramu lucu" jawab Nata diikuti cekikikan.
"Aneh yaa? Biasa pake bahasa jawa khas sini, eh sama kamu harus bahas indonesia. Ya ginii e. Panggil Rizal aja Taa"
"Iyaa Ndaa, eh Zaal"
Mereka berdua sibuk bertukar cerita layaknya sepasang kekasih yang 'nyanding' walaupun nyatanya hanya via suara.2 Jam mereka ngobrol, malam semakin larut, jangkrik-jangkrik mulai menguasai alam malam itu.
Pukul 23:00, Nata mulai merasa kantuk. Bukan karena capek telfon, tapi karena matanya sudah tidak bisa di ajak kerjasama. Nata merasa tidak rela untuk mematikan dan menyelesaikan obrolannya dengan Rizal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh ( C O M P L E T E D )
Teen FictionApakah kamu pernah berfikir, kenapa Tuhan hadirkan kamu dalam hidupku? Kenapa kamu, memilih aku untuk kamu cintai? Kenapa kamu, bersamanya terlebih dahulu dan seringkali membuat aku iri hati? Apakah kamu yakin, aku bukan pelarianmu sesaat? Apakah ka...