Salah?

1.4K 39 1
                                    


Sudah diedit
Selamat membaca

***

Paham kan, yang artinya
'Jangan salah curhat ke teman,
Karena temanmu NGGRAGAS!'
Tapi coba deh,
Jika posisinya gini, lo curhat ke gue saat lo udah fix putus sama dia.
Terus dia jatuh hati ke gue.
Apa lo pantes, bilang kalo gue temen yang NGGRAGAS?!
Lagi pula, penyebab kalian putus, juga lo kan?
Lo yang berkhianat!
Tolong, cerdas menilai orang
Jangan asal menyalahkan
-ArsyArt-

***

Biarkan aku bahagia
Dengan dia
Kamu?
Silakan pergi saja
-Gentar Alandra-

***

Jangan aku,
Aku tidak sanggup menyakiti masalalumu.
-Natasya Kayla Andrean-

***

Kalian tahu apa itu Nggragas?
Nggragas itu semacam rakus, serakah. Ya kata yang sering dipakai kalo gini, lo punya temen, terus temen lo putus sama cowoknya. Eh cowoknya deket sama lo. Cowoknya suka, sayang sama lo. Lo yang di salahin kan? Gitu lah..

Tapi coba deh dipikir lagi, kalo posisinya emang cowok itu udah fix single, apa salah? Enggak kan? Makanya, jangan pake perasaan terus, tapi pake pikiran deh. Biar tahu, harus bagaimana.

Nata melangkah menuju kelas setelah memberikan novelnya ke Gentar, dan Gentar kembali sibuk mengurusi kegiatan. Di balik mereka, ada Gina yang menghapus airmatanya dan berharap semua baik-baik saja.

Nata melewati Gina di ambang pintu, rasa bersalah menyelimuti Nata saat pernyataan sayang Gentar kepadanya teringat kembali. Nata melemparkan senyum yang langsung dibalas oleh Gina. Masih sama-sama ikhlas kok senyumannya.

"Woy! Mana oleh-olehnya?" tanya Shaila saat Nata meletakkan tasnya di bangku yang masih kosong, Shaila dan Agatha masuk dan menghampirinya mungkin mereka dari kamar mandi karena tadi Nata tidak melihat mereka di koridor kelas.

Nata menoleh ke belakang, dia sedikit kaget.

"Ngagetin lu. Untung gue gak punya penyakit jantung" ucapnya.

"Lu nanya oleh-oleh? Gua aja berangkat telat gini" gerutu Nata kesal.

"Pms?" sindir Agatha. Shaila terkekeh.

Nata berlalu menuju kamar mandi meninggalkan Shaila dan Agatha yang kebingungan dengan sikapnya.

Keluar dari kamar mandi, Nata berpapasan dengan Gina yang lagi-lagi rasa bersalahnya itu muncul kembali.

"Nataaa" panggil Gina semangat.

"Eh Gina," jawab Nata ragu-ragu.

"Nanti gue curhat yaa" pinta Gina ke Nata.

Mau tidak mau, Nata harus mengiyakan. Dengan segenap hati

"Oke siap" ibu jari Nata bertemu dengan telunjuk dan membentuk 'O' sedang jari yang lain lurus.

"Duluan yaa" pamit Nata untuk kembali ke kelas mereka.

Gina tersenyum dan menganggukkan kepala berulang kali sampai Nata tidak terlihat di matanya.

Jatuh ( C O M P L E T E D ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang