Raja yang sedang mengendarai motor tiba-tiba harus berhenti dikarenakan ban motornya yang kempes mendadak. Dia pun turun dan memeriksa kondisi ban motornya. "Hedeh.. pake kempes lagi."
Akhirnya dengan terpaksa dia menuntun motornya menuju bengkel motor terdekat.
Saat sedang dalam perjalanan, hujan deras tiba-tiba turun hingga membuat Raja terpaksa berteduh di depan sebuah gardu kecil. Dia merogoh saku celana untuk memeriksa ponselnya. "Yah... pake habis lagi." gerutunya saat melihat layar ponselnya tak bisa menyala dikarenakan baterai yang sudah habis. Dia kembali memasukkan ponsel itu ke dalam saku celananya, dan saat itulah dia melihat seorang gadis duduk di seberang jalan bersama seorang yang bisa dikatakan mirip orang gila.
Karena tidak ada kerjaan, Raja hanya bisa duduk dan sesekali mengamati orang di seberang jalan sana.
Keningnya berkerut saat melihat gadis berseragam SMA yang duduk di halte itu tampak ketakutan dan memeluk tas ranselnya serta pria aneh yang mulai mendekati gadis itu.
Tapi Raja tak mau ambil pusing. Dia hanya membiarkan saja pemandangan itu berlalu. Toh, itu bukan urusannya.
Namun keningnya lagi-lagi berkerut saat melihat gelagat pria aneh yang sedang memandangi tubuh gadis itu. Raja mulai bangkit dari duduknya. Dia bisa melihat kalau gadis itu dalam bahaya tapi, Raja masih belum beranjak dari tempatnya.
Dan saat melihat tangan gadis itu di tarik, saat itulah Raja berjalan menembus hujan lebat menuju halte yang terletak di seberang tempat berteduhnya itu.
"AAAAARRRRRGGGHHHH!!" pekik Aleya histeris saat melihat seseorang memukul pria aneh itu hingga terjatuh ke tanah.
Raja mencengkeram kerah baju orang gila itu dan berkata. "Pergi lo dari sini! Atau gue lapor polisi!" ancaman yang cukup meyakinkan berhasil membuat orang gila itu berlari terbirit-birit meninggalkan halte bus.
Raja membuang napas, dia lalu menoleh ke belakang untuk melihat keadaan gadis itu.
Aleya terduduk di tanah sambil memeluk tas ranselnya. "Kamu ga papa dek?" Tanya Raja sedikit khawatir melihat Aleya yang hanya terdiam dengan mata yang sudah sangat berair.
Aleya menatap Raja yang berjongkok di hadapannya dan mengangguk. Hanya itu yang bisa Aleya lakukan karena tubuhnya tiba-tiba melemah setelah kejadian itu.
Raja lalu membantu Aleya bangkit dan membawanya untuk duduk di bangku.
"Rumah kamu di mana dek? Biar saya anter," Raja coba menawarkan tumpangan kepada Aleya. Entah tumpangan apa yang dimaksud oleh si Raja. Tumpangan yang sedang mogok itukah?
Aleya menggeleng lagi namun kali ini dibarengi dengan suara lemah. "Ga usah, kak. Saya bisa pulang sendiri," ujarnya.
Raja hanya mengangguk. Aleya kemudian menelpon Indra untuk menjemputnya.
Selang 15 menitan indra pun datang dan terheran-heran saat melihat Aleya bersama seorang pria yang tidak dikenalnya.
"Loh, lo kenapa Al?!" tanya Indra panik saat mendapati Aleya yang dibantu berjalan menuju motornya. Dengan cepat Indra turun dan ikut membantu Aleya.
"Tadi ada orang gila yang ganggu gue," jawab Aleya sambil naik ke motor Indra.
Indra mengernyit. "Orang gila?" Indra lalu melirik orang di samping Aleya. "Terus?" tanyanya lagi.
"Terus gue ditolingin sama kakak ini." Aleya menunjuk ke arah Raja dengan wajahnya.
Indra melirik Raja sebentar dan hanya ber-oh-ria.
Aleya dan Indra pun pergi meninggalkan tempat itu dan Raja kemudian kembali ke gardu kecil untuk mengambil motornya.
****************
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice Curer
RomanceTULISAN PERTAMA. ANEH. LEBAY. GAJE. ALURNYA GA JELAS DAN SANGAT UNFAEDAH. GUE AJA SUKA JIJIK KALO BACANYA. JADI KALO LO MERASA ANEH, MUAL DAN JIJIK JANGAN SALAHIN GUE. KARENA GUE UDAH BILANG DARI AWAL. CERITA INI MASIH BANYAK TYPONYA DAN BELUM DIRE...