Part 22

208 21 3
                                    

Seakan tidak memperdulikan matanya yang sudah memerah, Harris terus menuang dan meneguk minuman yang ada di hadapannya. Pilihannya untuk berada di tempat ini tidak membuatnya puas. Berada di sini memang membuat semua beban di hatinya hilang. Tapi, itu hanyalah sementara. Nyatanya beban ingatan itu akan muncul kembali setiap dia berhenti minum. Jadi setiap ingatan itu muncul, dia akan menuang minumannya dan meminumnya terus menerus.

Sementara dari kejauhan..

"Eh lo liat deh, tuh cowok boleh juga."

"Mana? Yang pake jaket item itu?"

"Emm.. Keliatan segar. Tangkapan besar," ucapnya sambil menyeringai.

Wanita dengan gaun merah yang sangat seksi dan menantang itu tertarik untuk menghampiri Harris setelah sebelumnya hanya memperhati dari kejauhan.

Wanita itu tampak berminat dengan penampilan Harris yang nampak berbeda dari orang lain di klub malam itu. Nampak segar dan muda.

Perlahan, dengan gaya berjalan lenggak-lenggok yang menggoda, wanita itu menghampiri Harris dan saat berada di sampingnya, wanita itu mulai menyentuh pundak Harris.

"Kamu kayaknya masih muda. Anak kuliahan? Atau.... Anak SMA?" tanya wanita itu sambil tangannya terus merayap manja di pundak Harris.

Dengan mata yang sudah setengah tertutup, Harris mengalihkan pandangannya dan menatap wanita itu.

Bibirnya perlahan mengukirkan senyuman.

"Aleya.." panggilnya perlahan.

Wanita itu mengerutkan kening.

"Aleya?" tanyanya keheranan. Namun beberapa saat kemudian wanita itu kembali menyeringai.

"Iya. Aku Aleya. Kamu mau aku temani?" tawar si wanita. Tangan dengan kuku-kuku panjang itu mulai berpindah ke atas dan mulai mengelus-elus pipi Harris dengan lembut.

Harris yang sebenarnya sudah dalam keadaan sangat teler alias mabuk itu tersenyum menikmati sentuhan yang dia kira berasal dari tangan Aleya.

Setelah beberapa saat, Harris menangkap tangan itu dan menggenggamnya lalu menciumnya. Jiwanya tiba-tiba merasa bahagia saat melihat bayangan Aleya di hadapannya.

"Maafkan aku Aleya.. Maafkan aku." Harris bangkit dari kursinya dan memeluk wanita itu dengan sangat erat seakan tidak ingin melepaskannya. Sementara, wanita seksi itu tersenyum puas dan membalas pelukan dari berondong muda berwajah tampan itu.

Hingga tiba-tiba..


BRUKK!!!!

"Argh!!!" Wanita itu menjerit.

Tubuh Harris langsung terhempas ke sebuah kursi dengan keras. Sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah akibat dipukul dengan keras.

"Dasar bedebah! Berani lo ngerayu pacar gue?!!" teriakan dan tindakan dari seorang pria berkepala plontos alias botak itu membuat semua orang tersentak kaget.

Sementara itu, Harris yang sedari tadi terkapar di lantai perlahan mulai bangkit dan menatap pria botak itu dengan tajam.

"Heh botak! Berani lo sama gue?" tantang Harris dengan teriakannya. Walaupun keseimbangan tubuhnya hanya 50 persen, Harris masih saja ingin menantang orang itu walaupun dia sendiri sudah terhuyung-huyung.

Tanpa banyak bicara pria botak itu kembali menghadiahkan satu tonjokkan ke wajah Harris dan..

BRUKK!!

Nice CurerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang