Part 18

209 24 1
                                    

Usai mengunjungi makam, mereka berdua kembali dan Harris mengantar Aleya ke apartemennya. Sama seperti sebelumnya, hanya ada kebisuan yang terjalin di antara Aleya dan Harris.

Jam 6 sore. Harris sampai di depan apartemen Aleya.

Aleya turun dari motor. Begitu Harris akan menjalankan motornya. Aleya mencegahnya.

"Kamu mau minum sesuatu dulu ga?" tawar Aleya seraya memegang bahu Harris.

Harris memandang Aleya sesaat,"Lain kali aja," Harris menjawab acuh tak acuh.

Aleya menekuk wajah sesaat, namun dia masih tidak menyerah.

"Aku... juga mau ngomongin sesuatu."

Harris menatap Aleya. Walaupun separuh wajahnya tertutup oleh helm, tapi dapat dilihat kalau Harris mengerutkan dahinya.

"Ngomongin apa? Ga bisa di sini aja?" tanya Harris.

Aleya menggeleng laju. Wajah memohon dinampakkan kepada Harris.

"Ngomongnya di dalam aja. Ya?"

Harris berpikir sesaat.

Berpikir..

Berpikir..

Dan berpikir..

"Yaudah."

Harris mengiyakan keinginan Aleya. Ia pun mengikuti Aleya ke apartemen Aleya.

Mereka berdua berjalan menuju lift berbarengan.

Tombol nomor 7 ditekan.

Ting!

Pintu lift sudah terbuka. Harris dan Aleya keluar dan menuju ke apartemen Aleya.

Setelah menekan kode, pintu apartemen pun terbuka. Aleya mempersilakan Harris untuk masuk.

"Kamu duduk aja dulu. Aku mau ke dapur sebentar," ucap Aleya kemudian dia pergi meninggalkan Harris yang sedang duduk di ruang tamu.

Harris memandangi seisi ruang tamu di sana. Tidak ada hal yang aneh seperti perkiraannya selama ini. Semuanya nampak biasa seperti waktu dia ke sini beberapa waktu yang lalu. Tidak ada jejak ataupun benda yang berhubungan dengan orang itu. Sepertinya sekarang dia bisa bernapas lega. Mungkin di hari itu dirinya hanya salah melihat saja. Itu bukan Aleya. Gue yakin.

Tak lama Aleya yang sudah berganti pakaian datang menghampiri Harris.

"Harris!" sergahan ceria ciri khas milik Aleya terdengar.

Harris menoleh dan mendapati Aleya yang tersenyum. Harris ikut tersenyum. Kini hatinya telah lega. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Aleya lalu berjalan mendekati Harris.

"Kamu lagi ngapain?" tanya Aleya saat memergoki Harris yang terlihat sedang memandangi ruang tamu.

Harris menggeleng.

"Kamu bilang tadi mau ngomongin sesuatu kan?" Harris mengungkit kalimat yang diucapkan Aleya di luar tadi.

Nice CurerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang