Part 13

548 69 45
                                    

WARNING!!!
Scenenya banyak :v

Sudah satu minggu berlalu namun hubungan Aleya dan Harris masih belum ada kemajuan. Jika Harris mendekati Aleya, Aleya akan segera menghindarinya.
Jika Harris mengirimkan pesan, Aleya tidak akan pernah membalasnya. Dan jika di sekolah Harris mencoba menggoda Aleya, maka hentakkan kaki Aleya lah yang di dapatkannya.

Harris tau, untuk membuat Aleya luluh itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan ataupun mengambil pulpen curian. Karena itu juga, Harris telah membentuk sebuah rencana khusus yang dinamainya "Misi Mengambil Hati Aleya" yang sudah beberapa hari ini di amalkannya.
Dan terjadilah, adegan kucing-kucingan ala drama koriyah season 2.

Harris optimis, bahwa rencananya ini harus berhasil apapun yang terjadi.
Biarlah dirinya dicap tidak tau malu ataupun penguntit. Yang jelas, dia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan hati gadis pujaannya.

Plan 1.
Harris berlari menghampiri Aleya yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah dan akan pulang ke rumah.

Aleya hanya diam walaupun dia tau Harris sekarang sedang berjalan mengekorinya.

"Aleya." panggil Harris lembut. Aleya mendengarnya, tapi dia berpura-pura tidak mendengar apapun dan tetap melangkahkan kaki menuju gerbang sekolah.

Melihat Aleya yang mengacuhkan panggilannya tentu tidak akan membuat Harris berkecil hati. Justru dia semakin bersemangat untuk meluluh lantahkan batu besar yang bersarang di hati gadis itu.

"Aleyana Andara." Harris kembali memanggil Aleya. Dan lagi-lagi Aleya tidak menghiraukannya. Gadis itu terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.

"Leya."

Tidak ada respon.

"Cantik."

Masih sama.

"Manis."

Aleya mulai mengumpat di dalam hati. Manis? Memangnya lo kira gue kucing?

"Kenyel."

Kenyel? Lo kira gue agar-agar?!

"Sayang."

Say- tunggu, dia bilang apa?!!!

Aleya menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang lalu menatap Harris tajam.

Kampret emang, bukannya takut, Harris malah tersenyum kepada Aleya. Dengan cepat Aleya memalingkan muka dan bergegas pergi setelah melihat senyuman itu. TIDAK! TIDAK! Dirinya tidak boleh goyah hanya karena itu. No way!

Plan 2.
"Sudah dibayar?" Aleya bingung seribu tanda tanya setelah mengetahui bahwa makanan yang dia makan sudah dibayar oleh seseorang.

"Iya mba. Katanya dia itu cowoknya mba. Sweet banget sih cowok mba." ucap pelayan kasir sambil tersenyam-senyum.

Aleya mengerutkan kening. Emang gue punya cowok? Itulah yang dipertanyakan hati kecilnya.

Akhirnya Aleya keluar dari Caffe dengan segudang rasa penasaran. Tapi rasa penasaran itu seketika berubah menjadi perasaan kesal saat mata Aleya menangkap seonggok tulang berbalut daging dan berkelamin jantan serta memakai baju yang dengan kerennya bersender di samping mobil sport berwarna merah menyala.

Harris membuka sunglassesnya lalu melambaikan tangan sambil tersenyum lebar kepada Aleya.

Aleya sudah memasang wajah masam mirip cuka. Dia mulai lagi. Tau deh yang punya gigi rapi dan putih. Tapi, ga usah diumbar juga kali!

Nice CurerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang