Part 08

893 155 55
                                    


Buat yang pengen liat muka imut dan unyunya Aleyana Andara, liat Mulmed di atas ya^

"Hah? Seriusan tan?! Yaudah saya bakal nyari dia tan."

Indra pun segera melepaskan celemek yang terpasang di tubuhnya dan mengambil sepeda gunung miliknya untuk mencari keberadaan Aleya.

Di tengah perjalanan, Indra bergegas mencari tempat berteduh dikarenakan hujan yang turun secara tiba-tiba.

Sambil berteduh di depan sebuah Ruko, Indra mencoba menghubungi Shinta.

"HALO SHIN, LO LAGI SAMA ALEYA GA?!" Indra setengah berteriak karena hujan yang begitu lebat membuat percakapan antara dia dan Shinta sedikit terhambat.

"_______."

"HAH? APAAN? GUE GA DENGER,"

"_________"

"HAH? ADA GA?"

"________!!!'

"OH GITU, YAUDA-"

"_________???"

"ALEYA BELUM BALIK KE RUMAH SHIN,"

"___!!_______????"

"KALO GUE TAU GUE JUGA GA AKAN TANYA KE ELO KALE."

"_______."

"YAUDAH, NANTI KABARIN GUE."

"______."

"IYA-IYA, UDAH DULU YA."

Setelah mengakhiri pembicaraan dengan Shinta, Indra langsung menghubungi Katrina untuk menanyakan hal yang sama.

"HALO? WOY RIN! LO TAU GA ALEYA ADA DI MANA?"

"______????"

"INI GUE INDRA, "

"_____????"

"HEDEH, GUE GA ADA WAKTU BUAT NYAMPAH SAMA LO RIN, UDAH CEPET NGOMONG, LO TAU GA ALEYA KEMANA??!"

"______???______??___???__!!!"

"KAMPRET, UDAH GUE BILANG GUE INDRA WOY!!! INDRA PRATAMA!!!"

"______~_____????"

"ALEYA GA ADA KABAR DAN BELUM PULANG KE RUMAH."

"___???..._____!!!!, _______________________? _______!!!!"

"UDAH, INI GUE LAGI NYARI SAMPE UJAN-UJANAN, LO KABARIN GUE KALO MISALKAN ALEYA DAH BALIK YE. "

"______,,_______."

"YAUDAH, GUE TUTUP DULU." Indra mengakhiri panggilannya dan kembali mencoba menghubungi Aleya.

Dan lagi-lagi yang berbicara hanyalah Navigator yang mengatakan bahwa nomor yang dituju sedang tidak aktif.

"Dasar belatung! Hobi banget bikin orang khawatir! Awas aja lo sampe ketemu gue, gue pelintir-pelintir lo kaya upil!" umpat Indra (lagi) sambil memandangi nomor kontak Aleya geram.

****************

5 jam setelah terkunci

Aleya terduduk di pojokan melingkarkan tangannya ke kaki sambil menelungkupkan wajahnya.

Harris yang sedari tadi berbaring di atas kasur pun mulai penasaran dengan perubahan sikap Aleya.

Dia kenapa?

Kenapa dia tiba-tiba terdiam?

Apa dia baik-baik saja?

Berbagai macam pertanyaan mulai timbul di dalam pikiran Harris.

Nice CurerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang