Part 43

98 9 0
                                    

Mata Aleya perlahan mulai terbuka. Sakit kepala yang dirasainya sehabis mabuk tadi kini telah sedikit berkurang. Setelah mengerjap mata beberapa kali barulah dia tersadar kalau ini bukanlah kamar hotelnya!

Aleya langsung bangun sambil memperhatikan seisi ruangan tempat di mana saat ini dia berada. Sekeras apapun otaknya berpikir, dia tetap tidak mengenali seisi ruangan ini.

Sebenarnya ada di mana dia saat ini?

Aleya menoleh ke samping kiri dan melihat ponselnya yang berada di atas nakas. Dengan cepat dia mengambil ponsel itu untuk memeriksa sekarang sudah jam berapa, bukan cuma itu dia juga harus menghubungi Indra. Biar bagaimanapun sekarang Indra adalah kekasihnya dan mungkin saja saat ini Indra sedang kebingungan sambil mencari di mana keberadaan Aleya.

Tapi sialnya adalah..

Ponsel itu dalam keadaan mati.

Aleya menekan tombol power untuk menghidupkannya. Ponsel itu sempat menyala untuk beberapa saat namun baru saja Aleya menyentuh opsi menu, ponsel itu telah mati kembali.

Habis baterai.

Shit.

Setidaknya Aleya sudah tau kalau sekarang jam 11:30 malam.

Aleya menyelak selimutnya lalu berjalan menuju pintu dan keluar dari kamar itu. Saat dia tengah berjalan di sekitaran area ruang tamu, Aleya mendengar bunyi berisik seperti ada orang yang sedang mengerjakan sesuatu di area dapur. Karena penasaran, tanpa berlama-lama Aleya segera menuju dapur dan setelah sampai, dia menghela napas.

"Kamu udah bangun?"  Harris bertanya. Lalu dia kembali sibuk dengan mangkuk di tangan kiri dan sendok di tangan kanannya.

Aleya tidak menjawab pertanyaan itu sama sekali. Sebaliknya dia menatap Harris dengan muka tidak percaya. What the hell is going on?

"Kenapa aku bisa ada di sini?!" Itulah kalimat yang keluar dari mulut Aleya. Bagaimana bisa dia berada ditempat entah berantah dengan Harris? Apa yang terjadi?

"Tadi kamu mabuk. Jadi aku bawa kamu pergi."

Melihat wajah Harris yang tenang saat menjelaskan semua itu, Aleya bagai kehilangan kata-katanya. Okay, berikan Aleya sedikit waktu untuk berpikir. Dia perlu berpikir untuk bisa mencerna situasi ini. Aleya coba mengingati kejadian apa saja yang dialaminya hingga membuat dia berakhir di sini.

Pertama dia ingat kalau dia sedang menghadiri acara pertemuan bersama Nathan. Lalu dia dan Nathan serta para klien makan dan minum bersama. Lalu Aleya secara tidak sengaja meminum minuman keras yang diberikan Nathan untuknya. Hingga dia bertemu dengan Harris dan.... tunangannya. Aleya berhenti berpikir. Hatinya mulai terasa sakit ketika mengingat kejadian itu.

"Kamu suka spaghetti nggak?" Pertanyaan dari Harris membuat Aleya mengangkat pandangannya.

Aleya melihat Harris yang sedang menyiapkan makanan dengan santai dan seperti sudah lihai. Tidak ada kesan kaku apalagi bingung saat Harris berdiri di dapur itu. Aroma dari saus yang dimasak Harris masuk ke lubang hidung Aleya. Bibir Aleya mengukirkan sedikit senyuman. Aleya suka spaghetti. Dia sangat ingin berjalan mendekati Harris dan membantu Harris memasak spaghetti itu.

Tapi... Bisakah itu terjadi?

No.

Itu tidak akan terjadi. Kenapa? Karena mereka sudah tidak mempunyai hubungan apa-apa lagi. Tidak sebagai kekasih ataupun sebagai seorang teman lama.

"Leya." panggilan Harris membuat Aleya terkejut.

"Kamu ngelamun ya?" Harris tersenyum manis. Mengusik.

Nice CurerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang