Chapter 12

51.6K 2.2K 14
                                    

Seperti biasa, Ali dan Prilly setiap hari menjalankan aktivitas masing-masing.

Hari ini, umur Daffa genap 3 tahun. Jagoan kecil Ali dan Prilly itu semakin hari tumbuh menjadi anak yang pintar. Niatnya, Ali dan Prilly akan merayakan ulang tahun Daffa hari ini di kediaman rumahnya. Mereka mengundang teman-teman Daffa, baik dari anak artis teman Prilly ataupun anak rekan bisnis Ali.

Suasana rumah sudah di dekor dengan sangat apik. Perayaan ulang tahun Daffa kali ini bertema-kan kartun spongebob kesukaannya. Pagi ini, terlihat sudah ada beberapa keluarga yang berkumpul di kediamannya. Baik Ali maupun Prilly, mengosongkan jadwalnya hari ini.

Ali menolehkan kepalanya ke kanan ke kiri mencari keberadaan istrinya. Namun nihil, ia tak menemukan Prilly diruang tamu. Ia berjalan menuju dapur, berniat untuk menanyakan keberadaan Prilly kepada Mama-nya yang tengah sibuk di dapur.

" Ma, liat Prilly gak? " tanya Ali kepada Mama Resi yang sedang membuat brownies.

" Mama gak liat, Li " Ali mengangguk paham. Kemudian dia beralih kepada mama mertua-nya yang berada tak jauh dari Mamanya.

" Mama, liat? " Bunda Ully menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Ali.

" Tadi sih gue liat, dia naik ke atas. Mau ke kamar kali, Li. " sahut Pamela. Lagi lagi Ali menganggukkan kepalanya paham.

" Yaudah, thanks ya Ka " Pamela mengangguk sembari tersenyum. Ali langsung menaiki anak tangga menuju kamar nya yang terletak di lantai dua.

Ali membuka pintu kamar nya yang berwarna cokelat tua. Benar saja, disana ada Prilly yang sedang bersandar di kepala ranjang. Ali berjalan menghampiri Prilly. Ia duduk di tepi ranjang.

" Sayang, kenapa? Kamu sakit?? " tanya Ali saat melihat Prilly sedang memijat kening nya. Prilly menoleh ke arah Ali. Kemudian ia menggeleng kecil.

" Nggak papa kok, mungkin kecapean aja. " kini Ali yang menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Prilly.

" Bibir kamu pucet banget, sayang. Kita ke dokter yuk. Mumpung acara ulang tahunnya Daffa masih nanti sore " bujuk Ali. Lagi lagi Prilly menggelengkan kepala nya. Kepala nya masih berdenyut.

" Gak papa ko.... Hueeekkk... Hueekkk " Prilly menghentikan ucapannya, ia langsung berlari menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar nya.

" Sayang.... " Ali mengikuti langkah Prilly. Prilly membasuh mulut nya dengan air kran. Mengapa mendadak ia mual? Dan yang keluar hanya lendir putih? Perut nya juga seperti dikocok. Kepala nya semakin berdenyut.

Prilly membalikkan badannya, disana Ali sudah berdiri dibelakangnya. Prilly langsung memeluk tubuh Ali. Dengan sigap, Ali membalas pelukan Prilly. Diusap rambut panjang milik Prilly dengan sayang.

" Sayang... Ke dokter ya. Plessee nurut sama aku ya kali ini. Aku gak mau kamu kenapa kenapa " Ali melepaskan pelukannya. Ia sedang membujuk Prilly agar mau pergi ke dokter. Sungguh ia sangat khawatir dengan keadaan istrinya itu.

" Tapi acara Daffa gimana, Li? "

" Acara Daffa masih nanti sore. Maka nya sekarang kita ke dokter supaya nanti sore kamu udah agak sehatan. Please, mau yaa? " Prilly hanya menganggukkan kepala nya. Ali langsung menggandeng tangan Prilly menuju ke bawah.

"Ali, Prilly mau kemana kalian? " Ali dan Prilly yang melewati ruang tamu menghentikan langkah nya sejenak mendengar suara Papa Rizal yang sedang duduk bersama Papa Syarief dan yang lainnya.

" Mau ke dokter, Pa. " jawab Ali.

" Loh, siapa yang sakit?? Prilly?? Atau kamu? " kini giliran Papa Syarief yang bertanya.

Little Family  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang